31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Berebut Jadi Imam, Warga Kediri Baku Hantam, 3 Orang Jadi Korban

PROKALTENG.CO-Baru-baru ini warga KediriJawa Timur tengah dihebohkan dengan kejadian tak biasa saat melakukan salat jamaah. Pasalnya, sejumlah jamaah di masjid Al Muttaqun KediriJawa Timur, nekat melakukan tindak kekerasan lantaran berebut jadi imam salat.

Dilansir dari Radar Kediri, kejadian itu berlangsung pada Jumat (15/12), di saat jamaah masjid hendak melaksanakan Salat Maghrib. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan itu dipicu masalah internal antara warga setempat dengan ahli waris masjid yang sekaligus menjadi takmir di masjid itu.

Sebelum baku hantam berlangsung, keduanya sempat cekcok lantaran ada pihak yang menyerobot jadwal imam Salat Maghrib berjemaah. Kemudian, baku hantam dimulai saat sejumlah keluarga ahli waris tanah wakaf masjid itu bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Salat Maghrib.

Baca Juga :  Polri Antisipasi Arus Balik, Diprediksi Terjadi 16-23 Mei

Padahal sesuai kesepakatan bersama warga, imam saat Salat Maghrib adalah jatah untuk warga sekitar. Seorang warga bernama Mashuri yang mencoba melerai justru menjadi korban penganiayaan.

“Saat itu saya melihat ada jemaah yang dianiaya oleh pihak ahli waris. Saya berusaha melerai justru saya dianiaya beberapa orang yang tidak saya kenal dan berada di kubu ahli waris. Usai kejadian saya melaporkan ini ke pihak kepolisian,” Kata Mashuri, Jumat (15/12).

Akibat kejadian tersebut, 3 orang warga yang hendak melerai mengalami luka. Hal inilah yang memicu ratusan warga mendatangi rumah keluarga ahli waris untuk meminta pertanggungjawaban atas kekerasan itu.

Sementara, perwakilan dari pihak ahli waris masjid wakaf itu mengklaim bahwa dirinya juga menjadi korban penganiayaan.

Baca Juga :  Tak Setuju Aturan Kemenpan-RB, LIPI Beri Kelonggaran Jam Kerja PNS

Ia mengatakan saat itu hendak maju menjadi Imam Salat Maghrib, namun ditarik dari belakang oleh jemaah hingga dirinya terjatuh lalu dipukuli.

“Saat itu saya maju untuk menjadi Imam Salat Maghrib, tiba-tiba ada beberapa jamaah yang menarik dari belakang dan mendorong saya hingga keluar masjid. Saat di luar masjid saya terjatuh, saya menduga karena ada yang menjegal kemudian saya ditendang di bagian dada dan punggung,” kata Lukman.

Untuk melerai keributan itu, puluhan petugas Polres Kediri Kota yang diterjunkan ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan yang masuk.

Hal itu juga dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya keributan yang lebih besar dengan melakukan pengamanan di sekitar masjid dan rumah keluarga ahli waris. (jpg/hnd)

 

PROKALTENG.CO-Baru-baru ini warga KediriJawa Timur tengah dihebohkan dengan kejadian tak biasa saat melakukan salat jamaah. Pasalnya, sejumlah jamaah di masjid Al Muttaqun KediriJawa Timur, nekat melakukan tindak kekerasan lantaran berebut jadi imam salat.

Dilansir dari Radar Kediri, kejadian itu berlangsung pada Jumat (15/12), di saat jamaah masjid hendak melaksanakan Salat Maghrib. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan itu dipicu masalah internal antara warga setempat dengan ahli waris masjid yang sekaligus menjadi takmir di masjid itu.

Sebelum baku hantam berlangsung, keduanya sempat cekcok lantaran ada pihak yang menyerobot jadwal imam Salat Maghrib berjemaah. Kemudian, baku hantam dimulai saat sejumlah keluarga ahli waris tanah wakaf masjid itu bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Salat Maghrib.

Baca Juga :  Polri Antisipasi Arus Balik, Diprediksi Terjadi 16-23 Mei

Padahal sesuai kesepakatan bersama warga, imam saat Salat Maghrib adalah jatah untuk warga sekitar. Seorang warga bernama Mashuri yang mencoba melerai justru menjadi korban penganiayaan.

“Saat itu saya melihat ada jemaah yang dianiaya oleh pihak ahli waris. Saya berusaha melerai justru saya dianiaya beberapa orang yang tidak saya kenal dan berada di kubu ahli waris. Usai kejadian saya melaporkan ini ke pihak kepolisian,” Kata Mashuri, Jumat (15/12).

Akibat kejadian tersebut, 3 orang warga yang hendak melerai mengalami luka. Hal inilah yang memicu ratusan warga mendatangi rumah keluarga ahli waris untuk meminta pertanggungjawaban atas kekerasan itu.

Sementara, perwakilan dari pihak ahli waris masjid wakaf itu mengklaim bahwa dirinya juga menjadi korban penganiayaan.

Baca Juga :  Tak Setuju Aturan Kemenpan-RB, LIPI Beri Kelonggaran Jam Kerja PNS

Ia mengatakan saat itu hendak maju menjadi Imam Salat Maghrib, namun ditarik dari belakang oleh jemaah hingga dirinya terjatuh lalu dipukuli.

“Saat itu saya maju untuk menjadi Imam Salat Maghrib, tiba-tiba ada beberapa jamaah yang menarik dari belakang dan mendorong saya hingga keluar masjid. Saat di luar masjid saya terjatuh, saya menduga karena ada yang menjegal kemudian saya ditendang di bagian dada dan punggung,” kata Lukman.

Untuk melerai keributan itu, puluhan petugas Polres Kediri Kota yang diterjunkan ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan yang masuk.

Hal itu juga dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya keributan yang lebih besar dengan melakukan pengamanan di sekitar masjid dan rumah keluarga ahli waris. (jpg/hnd)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru