27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Komisi IX DPR Desak Pemerintah Segera Tutup Bandara dan Pelabuhan

Anggota Komisi
IX DPR Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah segera menghentikan perjalanan
masuk orang dari luar negeri. Penututpan itu berlaku untuk bandara dan
pelabuhan manapun.

Menurut
Mufida, penutupan itu untuk mempermudah penanganan kasus Virus korona (COVID-19)
di dalam negeri. Kemudian, selanjutnya harus dilakukan tracing kasus dalam
negeri hingga tuntas terkait interaksi pasien positif ke para carrier.

“Jangan
sampai di saat kita kerepotan menangani kasus-kasus yang terus bertambah,
tetapi pintu masuk dari luar negeri terbuka lebar,” ujar Mufida kepada
wartawan, Selasa (17/3).

Politikus
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pemerintah juga harus
mempercepat kemampuan uji laboratorium terhadap para pasien dalam pengawasan
(PDP).

Baca Juga :  Otaki Pembunuhan Suami, Istri Hakim Divonis Mati

“Perlu
dijalin kerjasama dengan laboratorium kesehatan milik pemerintah derah dan
perguruan tinggi yang sudah memiliki standard dan sesuai SOP Balitbangkes
pusat,” katanya.

Menurut
Mufida, itu bisa dilakukan percepatan penyampaian hasil laboratorium ke Tim
Ahli Klinis yg didukung penyediaan sarana transportasi medium.

Mufida
juga meminta pemerintah mengaktifkan semua balai kesehatan sebagaimana dibahas
dalam rapat terakhir dengan Komisi IX DPR.

“Pastikan
juga ketersediaan reagen dan obat pendukung lainnya, alat kesehatan (APD,
ventilator, ruang isolasi dan ruang perawatan pasien COVID-19) yang memadai,”
tandasnya.

Tak kalah
penting, imbuh Mufida, adalah perlindungan kepada para tenaga kesehatan yang
menangani langsung maupun tidak langsung kasus COVID-19.

“Mereka
inilah para pahlawan di tengah krisis seperti ini. Jangan sampai keselamatan
mereka terabaikan,” pungkasnya.(jpc)

Baca Juga :  Walhi Diminta Setop Memprovokasi Warga

 

Anggota Komisi
IX DPR Kurniasih Mufidayati mendesak pemerintah segera menghentikan perjalanan
masuk orang dari luar negeri. Penututpan itu berlaku untuk bandara dan
pelabuhan manapun.

Menurut
Mufida, penutupan itu untuk mempermudah penanganan kasus Virus korona (COVID-19)
di dalam negeri. Kemudian, selanjutnya harus dilakukan tracing kasus dalam
negeri hingga tuntas terkait interaksi pasien positif ke para carrier.

“Jangan
sampai di saat kita kerepotan menangani kasus-kasus yang terus bertambah,
tetapi pintu masuk dari luar negeri terbuka lebar,” ujar Mufida kepada
wartawan, Selasa (17/3).

Politikus
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pemerintah juga harus
mempercepat kemampuan uji laboratorium terhadap para pasien dalam pengawasan
(PDP).

Baca Juga :  Otaki Pembunuhan Suami, Istri Hakim Divonis Mati

“Perlu
dijalin kerjasama dengan laboratorium kesehatan milik pemerintah derah dan
perguruan tinggi yang sudah memiliki standard dan sesuai SOP Balitbangkes
pusat,” katanya.

Menurut
Mufida, itu bisa dilakukan percepatan penyampaian hasil laboratorium ke Tim
Ahli Klinis yg didukung penyediaan sarana transportasi medium.

Mufida
juga meminta pemerintah mengaktifkan semua balai kesehatan sebagaimana dibahas
dalam rapat terakhir dengan Komisi IX DPR.

“Pastikan
juga ketersediaan reagen dan obat pendukung lainnya, alat kesehatan (APD,
ventilator, ruang isolasi dan ruang perawatan pasien COVID-19) yang memadai,”
tandasnya.

Tak kalah
penting, imbuh Mufida, adalah perlindungan kepada para tenaga kesehatan yang
menangani langsung maupun tidak langsung kasus COVID-19.

“Mereka
inilah para pahlawan di tengah krisis seperti ini. Jangan sampai keselamatan
mereka terabaikan,” pungkasnya.(jpc)

Baca Juga :  Walhi Diminta Setop Memprovokasi Warga

 

Terpopuler

Artikel Terbaru