30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Peringatan HUT ke-75 RI, Ini Pesan Kebangsaan MUI

JAKARTA-Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut
Tauhid Sa’adi mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75
Republik Indonesia, diperingati oleh bangsa Indonesia di tengah situasi pandemi
global COVID-19. Untuk hal tersebut kata dia, MUI menyampaikan Pesan Kebangsaan
sebagai berikut.

“MUI
mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengungkapkan rasa syukur kehadirat
Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya. Sehingga bangsa Indonesia di tengah
musim Pandemi COVID-19 ini, masih diberi kekuatan dan perlindungan dalam
menghadapi berbagai musibah, ujian, dan cobaan. MUI mengajak kepada rakyat
Indonesia untuk berdoa semoga Allah SWT segera mengangkat wabah COVID-19 dari
bumi Indonesia dan seluruh dunia,” jelas Zainut, kepada INDOPOS, Minggu (16/8).

Lebih lanjut dia mengatakan, MUI juga mengajak semua komponen
bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Dan mengokohkan konsensus
nasional. “Bahwa NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah bentuk final dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Zainut.

Kemerdekaan
Indonesia dicapai atas ikhtiar bersama seluruh rakyat Indonesia yang ingin
hidup bebas merdeka dari segala bentuk penindasan dan penjajahan. Sehingga
kemerdekaan harus dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

“Kemerdekaan Indonesia harus dapat menyatukan keanekaragaman
budaya, bahasa, etnis, suku, ras, golongan, dan agama. Karena kebhinnekaan
merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus terus dipelihara dan dijaga
dengan semangat persaudaraan kebangsaan yang hakiki,” beber Zainut.

Baca Juga :  Kemendikbud: Daerah Segera Buat Juknis PPDB

Kemudian,
kata dia, MUI mendorong kepada Pemerintah untuk terus melakukan ikhtiar
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan bernegara. Yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

“MUI menilai saat ini mulai terjadi gejala
memudarnya semangat nasionalisme, patriotisme dan persaudaraan dikalangan warga
bangsa,” jelas Zainut.

Hal tersebut ditandai dengan menguatnya sikap individualistik
dan perilaku eksklusif kelompok yang mengusung tema primordialisme. Juga sikap
permisif masyarakat terhadap paham radikal yang menentang Pancasila dan
simbol-sombol negara dengan dalih agama.

“Disisi
lain merasuknya paham liberalisme dan sekularisme dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan dalih kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Semuanya itu merupakan ancaman bagi kelangsungan NKRI dan Pancasila,” ujar
Zainut.

MUI,
kata dia, juga menengarai saat ini mulai terjadi gejala mengikisnya nilai-nilai
budaya bangsa. Hal tersebut ditandai dengan semakin lemahnya ikatan sosial
masyarakat, longgarnya nilai etika, hukum dan agama.

Baca Juga :  Asiamoney Kembali Kukuhkan BRI Sebagai Bank UKM Terbaik

“Sehingga
banyak melahirkan penyimpangan perilaku sosial di masyarakat. Seperti perilaku
koruptif, kolutif, penyalahgunaan wewenang, penyebaran hoaks, fitnah, ujaran
kebencian, dan perilaku menyimpang lainnya. Baik yang dilakukan secara
individu, institusi maupun yang terorganisasi. Semuanya itu tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia,” terang
Zainut.

Dia
menambahkan, di tengah situasi Pandemi COVID-19 ini, MUI mengajak semua pihak
khususnya tokoh agama, elit politik dan tokoh masyarakat untuk menjadi teladan.
Dan pelopor dalam mencari solusi dalam situasi krisis, bukan sebaliknya
manfaatkan krisis untuk mencari popularitas politik.

Hendaknya
tokoh agama, tokoh politik dan tokoh masyarakat menjadi negarawan yang dapat
merekatkan perbedaan dan merajut persaudaraan.

Menjadi
teladan dalam menerapkan etika politik kesantunan, akhlakul karimah dan
berkeadaban. Dengan tidak mengumbar rasa kebencian dan permusuhan yang dapat
memecah belah bangsa Indonesia.

“MUI
mengajak semua pihak untuk kembali kepada semangat perjanjian luhur bangsa
Indonesia yang telah meletakkan dasar-dasar berdirinya NKRI. Yaitu Pancasila,
UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Agar bangsa Indonesia
selamat dan terhindar dari bahaya perpecahan dan tetap berdiri tegak hingga
akhir zaman,” pungkasnya.

JAKARTA-Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut
Tauhid Sa’adi mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75
Republik Indonesia, diperingati oleh bangsa Indonesia di tengah situasi pandemi
global COVID-19. Untuk hal tersebut kata dia, MUI menyampaikan Pesan Kebangsaan
sebagai berikut.

“MUI
mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengungkapkan rasa syukur kehadirat
Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya. Sehingga bangsa Indonesia di tengah
musim Pandemi COVID-19 ini, masih diberi kekuatan dan perlindungan dalam
menghadapi berbagai musibah, ujian, dan cobaan. MUI mengajak kepada rakyat
Indonesia untuk berdoa semoga Allah SWT segera mengangkat wabah COVID-19 dari
bumi Indonesia dan seluruh dunia,” jelas Zainut, kepada INDOPOS, Minggu (16/8).

Lebih lanjut dia mengatakan, MUI juga mengajak semua komponen
bangsa untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Dan mengokohkan konsensus
nasional. “Bahwa NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah bentuk final dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Zainut.

Kemerdekaan
Indonesia dicapai atas ikhtiar bersama seluruh rakyat Indonesia yang ingin
hidup bebas merdeka dari segala bentuk penindasan dan penjajahan. Sehingga
kemerdekaan harus dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

“Kemerdekaan Indonesia harus dapat menyatukan keanekaragaman
budaya, bahasa, etnis, suku, ras, golongan, dan agama. Karena kebhinnekaan
merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus terus dipelihara dan dijaga
dengan semangat persaudaraan kebangsaan yang hakiki,” beber Zainut.

Baca Juga :  Kemendikbud: Daerah Segera Buat Juknis PPDB

Kemudian,
kata dia, MUI mendorong kepada Pemerintah untuk terus melakukan ikhtiar
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan bernegara. Yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

“MUI menilai saat ini mulai terjadi gejala
memudarnya semangat nasionalisme, patriotisme dan persaudaraan dikalangan warga
bangsa,” jelas Zainut.

Hal tersebut ditandai dengan menguatnya sikap individualistik
dan perilaku eksklusif kelompok yang mengusung tema primordialisme. Juga sikap
permisif masyarakat terhadap paham radikal yang menentang Pancasila dan
simbol-sombol negara dengan dalih agama.

“Disisi
lain merasuknya paham liberalisme dan sekularisme dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan dalih kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Semuanya itu merupakan ancaman bagi kelangsungan NKRI dan Pancasila,” ujar
Zainut.

MUI,
kata dia, juga menengarai saat ini mulai terjadi gejala mengikisnya nilai-nilai
budaya bangsa. Hal tersebut ditandai dengan semakin lemahnya ikatan sosial
masyarakat, longgarnya nilai etika, hukum dan agama.

Baca Juga :  Asiamoney Kembali Kukuhkan BRI Sebagai Bank UKM Terbaik

“Sehingga
banyak melahirkan penyimpangan perilaku sosial di masyarakat. Seperti perilaku
koruptif, kolutif, penyalahgunaan wewenang, penyebaran hoaks, fitnah, ujaran
kebencian, dan perilaku menyimpang lainnya. Baik yang dilakukan secara
individu, institusi maupun yang terorganisasi. Semuanya itu tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia,” terang
Zainut.

Dia
menambahkan, di tengah situasi Pandemi COVID-19 ini, MUI mengajak semua pihak
khususnya tokoh agama, elit politik dan tokoh masyarakat untuk menjadi teladan.
Dan pelopor dalam mencari solusi dalam situasi krisis, bukan sebaliknya
manfaatkan krisis untuk mencari popularitas politik.

Hendaknya
tokoh agama, tokoh politik dan tokoh masyarakat menjadi negarawan yang dapat
merekatkan perbedaan dan merajut persaudaraan.

Menjadi
teladan dalam menerapkan etika politik kesantunan, akhlakul karimah dan
berkeadaban. Dengan tidak mengumbar rasa kebencian dan permusuhan yang dapat
memecah belah bangsa Indonesia.

“MUI
mengajak semua pihak untuk kembali kepada semangat perjanjian luhur bangsa
Indonesia yang telah meletakkan dasar-dasar berdirinya NKRI. Yaitu Pancasila,
UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Agar bangsa Indonesia
selamat dan terhindar dari bahaya perpecahan dan tetap berdiri tegak hingga
akhir zaman,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru