27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Minggu, Jemaah Haji Mulai Bertolak ke Makkah

JEMAAH haji Indonesia mulai berdatangan di Kota Madinah Al
Munawarah. Dan direncanakan selama sembilan hari sejak kedatangan, mereka mulai
melaksanakan salat Arbain di Masjid Nabawi. Sementara, untuk keberangkatan ke
Makkah diagendakan 14 Juli berdasarkan ketentuan embarkasi.

Kepala Daerah Kerja Madinah
Akhmad Jauhari, berpesan kepada jemaah yang hendak beribadah ke Masjid Nabawi
agar tidak membawa uang dalam jumlah berlebihan. “Sebelum jemaah tiba kita
sudah melakukan sosialisasi kepada jemaah utamanya bagaimana jemaah bisa
melakukan pengamanan diri. menjaga barang-barang secara mandiri,” ujar Jauhari.

Jangan pula, lanjut dia,jemaah merasa
bahwa di tanah suci tidak ada praktik kejahatan. “Yang namanya kejahatan itu di
mana pun ada, termasuk di Masjid Nabawi, apalagi di tengah kerumunan orang
banyak, potensi itu selalu ada,” ujarnya.

Ia juga mengimbau jemaah agar
tidak mudah percaya kepada orang yang belum dikenal, kecuali petugas dibekali
dengan seragam, baju, rompi, topi, dan menggunakan tanda pengenal (id card).
“Atribut id card ini harus selalu melekat di petugas, kalau ada orang yang
memakai pakaian seragam tapi tidak pakai atribut perlu diwaspadai,” imbau
Jauhari.

Baca Juga :  Istri Iseng Ngaku Diperkosa, Suami Tega Habisi Sahabatnya Sendiri

Menurutnya, id card menjadi
pelengkap yang mutlak bagi petugas haji karena melalui id cad, jemaah dapat
mengenali bahwa yang bersangkutan adalah petugas yang tergabung dalam Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1440 H/ 2019M.

Jemaah juga diimbau agar selalu
waspada ketika ada seseorang menawarkan jasa penitipan barang dan jemaah
disarankan untuk tidak keluar hotel sendirian. “Ketika sendirian, akan menjadi
sasaran orang-orang yang akan melakukan niat jahat,” imbuhnya.

Begitu juga dengan perhiasan, ia
mengimbau jemaah haji agar tidak menggunakan perhiasan yang mengundang
terjadinya kejahatan. “Lebih baik, perhiasannya disimpan saja,” terangnya.

Disinggung soal pemberangkatan ke
Makkah, Jauhari mengatakan, dari agenda yang ada dilakukan pada tanggal 14 Juli
mendatang. Adapun jemaah haji yang pertama diberangkatkan adalah jamaah haji
yang tergabung dalam embarkasi Surabaya kloter 1 (SUB 1), embarkasi Batam
kloter 1 (BTH 1) dan jemaah dari embarkasi Batam kloter 2 (BTH 2).

Akhmad Jauhari mengatakan bahwa
jemaah dari 3 kloter tersebut akan diberangkatan menuju kota Makkah Al
Mukaramah setelah menyelesaikan salat arbain dan melaksanakan ziarah ke
situs-situs bersejarah di kota Madinah Al Munawarah.

Baca Juga :  Kemenkes Minta Dinkes hingga Puskesmas Siaga Cacar Monyet

“Persiapan selanjutnya adalah
penyiapan dokumen, dokumen (paspor-red) yang selama ini disimpan oleh
muassasah, H-3 pemberangkatan harus dilakukan pengecekan dokumen,” ujar
Jauhari.

Hal ini dilakukan agar seluruh
dokumen jemaah haji embarkasi SUB 1 dan BTH 1 dan 2 sudah lengkap dan
dikelompokkan sesuai rombongan. “Kalau ada satu jemaah yang dokumennya belum
siap maka jemaah itu tidak bisa diberangkatkan pada hari tersebut,” imbuh
Jauhari.

Ia menambahkan bahwa pengecekan
dokumen dilakukan di kantor muassasah adillah oleh para ketua kloter, dan
didampingi PPIH. Terkait penyiapan transportasi untuk tiga hari pertama
pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Makkah, PPIH Arab Saudi telah
berkoordinasi dengan pihak naqobah terkait jumlah bis yg akan digunakan untuk
mengangkut jemah.

Jauhari juga mengatakan bahwa
dalam proses pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah, pihaknya senantiasa
berkoordinasi dengan daerah kerja Makkah. “Agar teman-teman di Makkah sudah
bisa melakukan (persiapan, red) penyambutan,” pungkasnya. (ful/fin/kpc)

JEMAAH haji Indonesia mulai berdatangan di Kota Madinah Al
Munawarah. Dan direncanakan selama sembilan hari sejak kedatangan, mereka mulai
melaksanakan salat Arbain di Masjid Nabawi. Sementara, untuk keberangkatan ke
Makkah diagendakan 14 Juli berdasarkan ketentuan embarkasi.

Kepala Daerah Kerja Madinah
Akhmad Jauhari, berpesan kepada jemaah yang hendak beribadah ke Masjid Nabawi
agar tidak membawa uang dalam jumlah berlebihan. “Sebelum jemaah tiba kita
sudah melakukan sosialisasi kepada jemaah utamanya bagaimana jemaah bisa
melakukan pengamanan diri. menjaga barang-barang secara mandiri,” ujar Jauhari.

Jangan pula, lanjut dia,jemaah merasa
bahwa di tanah suci tidak ada praktik kejahatan. “Yang namanya kejahatan itu di
mana pun ada, termasuk di Masjid Nabawi, apalagi di tengah kerumunan orang
banyak, potensi itu selalu ada,” ujarnya.

Ia juga mengimbau jemaah agar
tidak mudah percaya kepada orang yang belum dikenal, kecuali petugas dibekali
dengan seragam, baju, rompi, topi, dan menggunakan tanda pengenal (id card).
“Atribut id card ini harus selalu melekat di petugas, kalau ada orang yang
memakai pakaian seragam tapi tidak pakai atribut perlu diwaspadai,” imbau
Jauhari.

Baca Juga :  Istri Iseng Ngaku Diperkosa, Suami Tega Habisi Sahabatnya Sendiri

Menurutnya, id card menjadi
pelengkap yang mutlak bagi petugas haji karena melalui id cad, jemaah dapat
mengenali bahwa yang bersangkutan adalah petugas yang tergabung dalam Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1440 H/ 2019M.

Jemaah juga diimbau agar selalu
waspada ketika ada seseorang menawarkan jasa penitipan barang dan jemaah
disarankan untuk tidak keluar hotel sendirian. “Ketika sendirian, akan menjadi
sasaran orang-orang yang akan melakukan niat jahat,” imbuhnya.

Begitu juga dengan perhiasan, ia
mengimbau jemaah haji agar tidak menggunakan perhiasan yang mengundang
terjadinya kejahatan. “Lebih baik, perhiasannya disimpan saja,” terangnya.

Disinggung soal pemberangkatan ke
Makkah, Jauhari mengatakan, dari agenda yang ada dilakukan pada tanggal 14 Juli
mendatang. Adapun jemaah haji yang pertama diberangkatkan adalah jamaah haji
yang tergabung dalam embarkasi Surabaya kloter 1 (SUB 1), embarkasi Batam
kloter 1 (BTH 1) dan jemaah dari embarkasi Batam kloter 2 (BTH 2).

Akhmad Jauhari mengatakan bahwa
jemaah dari 3 kloter tersebut akan diberangkatan menuju kota Makkah Al
Mukaramah setelah menyelesaikan salat arbain dan melaksanakan ziarah ke
situs-situs bersejarah di kota Madinah Al Munawarah.

Baca Juga :  Kemenkes Minta Dinkes hingga Puskesmas Siaga Cacar Monyet

“Persiapan selanjutnya adalah
penyiapan dokumen, dokumen (paspor-red) yang selama ini disimpan oleh
muassasah, H-3 pemberangkatan harus dilakukan pengecekan dokumen,” ujar
Jauhari.

Hal ini dilakukan agar seluruh
dokumen jemaah haji embarkasi SUB 1 dan BTH 1 dan 2 sudah lengkap dan
dikelompokkan sesuai rombongan. “Kalau ada satu jemaah yang dokumennya belum
siap maka jemaah itu tidak bisa diberangkatkan pada hari tersebut,” imbuh
Jauhari.

Ia menambahkan bahwa pengecekan
dokumen dilakukan di kantor muassasah adillah oleh para ketua kloter, dan
didampingi PPIH. Terkait penyiapan transportasi untuk tiga hari pertama
pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Makkah, PPIH Arab Saudi telah
berkoordinasi dengan pihak naqobah terkait jumlah bis yg akan digunakan untuk
mengangkut jemah.

Jauhari juga mengatakan bahwa
dalam proses pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah, pihaknya senantiasa
berkoordinasi dengan daerah kerja Makkah. “Agar teman-teman di Makkah sudah
bisa melakukan (persiapan, red) penyambutan,” pungkasnya. (ful/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru