33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemerintah Berencana Siapkan Pulau Khusus Isolasi Penyakit Menular

JAKARTA – Pemerintah sedang menyiap pulau untuk dijadikan lokasi
rumah sakit (RS) khusus virus menular. Ada opsi 100 pulau yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hingga saat ini proses yang dilakukan masih sebatas
mengumpulkan data geopolitik.

Menkopolhukam Mahfud MD
menjelaskan rencana penyiapan pulau khusus untuk penanggulangan penyakit
menular masih dalam tahap diskusi. “Memang ada diskusi itu. Tetapi masih belum
diambil keputusan,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat
(7/2).

Rapat koordinasi tersebut
dihadiri pejabat terkait. Antara lain Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus
Putranto, Kepala BNPB Doni Munardo, dan Kapuskes TNI Mayjen Bambang D.H. Dalam
diskusi itu, lanjutnya, muncul beberapa usulan. Seperti perlunya disiapkan
pulau khusus yang tidak berpenghuni. Atau bisa di wilayah yang selama ini sudah
ada penduduknya. “Ada juga kriteria harus dekat pangkalan militer agar mudah
evakuasi,” papar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca Juga :  Simak, Ini Aturan Tambahan Larangan Mudik H-14 dan H+7 Lebaran

Akan tetapi, banyak yang
berpendapat tempat khusus tersebut sebenarnya tidak perlu pulau tersendiri.
Sebenarnya, kata Mahfud, pemerintah sudah memiliki rumah sakit isolasi.
Misalnya RSPAD Gatot Soebroto, dan satu RS di Semarang, Jawa Tengah. Namun,
kedua RS tersebut belum menjadi RS khusus yang disiapkan untuk penanggulangan
penyakit menular.

“Kita akan cari satu tempat
kosong. Kalau pulau ada ribuan pulau yang masih kosong. Rencananya akan dipilih
satu khusus untuk rumah sakit. Bukan hanya karena ada kasus Corona. Presiden
minta untuk jangka panjang disiapkan RS khusus yang bisa menangani virus-virus
menular,” tukasnya.

Hal senada disampaikan Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dia mengaku belum mengerucutkan pulau-pulau
mana saja yang akan dipilih. Hingga saat ini proses yang dilakukan masih
mengumpulkan data. “Belum ada pengerucutan. Ini baru ngobrol dan diskusi. Kita
masih dalam tahao mengumpulkan data geopolitik dan lain-lain,” kata Terawan.

Baca Juga :  Menhan: Banyak yang Minta TNI Ditarik dari Papua, Maksudnya Apa?

Sementara itu, Deputi V Kantor
Staf Presiden (KSP) Bidang Polhukam Jaleswari Pramodhawardhani menegaskan
pembangunan RS khusus virus menular masih dalam rencana. “Tentu kita tidak akan
gegabah. Sehingga tidak karena merespons virus Corona ini langsung buru-buru
membangun rumah sakit tanpa memperhatikan geopolitik, kesehatann dan
lain-lain,” ujar Jaleswari di gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (7/2). (rh/fin/kpc)

JAKARTA – Pemerintah sedang menyiap pulau untuk dijadikan lokasi
rumah sakit (RS) khusus virus menular. Ada opsi 100 pulau yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hingga saat ini proses yang dilakukan masih sebatas
mengumpulkan data geopolitik.

Menkopolhukam Mahfud MD
menjelaskan rencana penyiapan pulau khusus untuk penanggulangan penyakit
menular masih dalam tahap diskusi. “Memang ada diskusi itu. Tetapi masih belum
diambil keputusan,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat
(7/2).

Rapat koordinasi tersebut
dihadiri pejabat terkait. Antara lain Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus
Putranto, Kepala BNPB Doni Munardo, dan Kapuskes TNI Mayjen Bambang D.H. Dalam
diskusi itu, lanjutnya, muncul beberapa usulan. Seperti perlunya disiapkan
pulau khusus yang tidak berpenghuni. Atau bisa di wilayah yang selama ini sudah
ada penduduknya. “Ada juga kriteria harus dekat pangkalan militer agar mudah
evakuasi,” papar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca Juga :  Simak, Ini Aturan Tambahan Larangan Mudik H-14 dan H+7 Lebaran

Akan tetapi, banyak yang
berpendapat tempat khusus tersebut sebenarnya tidak perlu pulau tersendiri.
Sebenarnya, kata Mahfud, pemerintah sudah memiliki rumah sakit isolasi.
Misalnya RSPAD Gatot Soebroto, dan satu RS di Semarang, Jawa Tengah. Namun,
kedua RS tersebut belum menjadi RS khusus yang disiapkan untuk penanggulangan
penyakit menular.

“Kita akan cari satu tempat
kosong. Kalau pulau ada ribuan pulau yang masih kosong. Rencananya akan dipilih
satu khusus untuk rumah sakit. Bukan hanya karena ada kasus Corona. Presiden
minta untuk jangka panjang disiapkan RS khusus yang bisa menangani virus-virus
menular,” tukasnya.

Hal senada disampaikan Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto. Dia mengaku belum mengerucutkan pulau-pulau
mana saja yang akan dipilih. Hingga saat ini proses yang dilakukan masih
mengumpulkan data. “Belum ada pengerucutan. Ini baru ngobrol dan diskusi. Kita
masih dalam tahao mengumpulkan data geopolitik dan lain-lain,” kata Terawan.

Baca Juga :  Menhan: Banyak yang Minta TNI Ditarik dari Papua, Maksudnya Apa?

Sementara itu, Deputi V Kantor
Staf Presiden (KSP) Bidang Polhukam Jaleswari Pramodhawardhani menegaskan
pembangunan RS khusus virus menular masih dalam rencana. “Tentu kita tidak akan
gegabah. Sehingga tidak karena merespons virus Corona ini langsung buru-buru
membangun rumah sakit tanpa memperhatikan geopolitik, kesehatann dan
lain-lain,” ujar Jaleswari di gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (7/2). (rh/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru