30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Beda dengan Anjuran Menkes, Kini Semua Orang Wajib Pakai Masker

Sebelum pandemi
virus Korona masuk ke Indonesia Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus
Putranto berulang kali menegaskan, yang wajib memakai masker adalah orang yang
sakit. Sementara orang yang sehat, tidak perlu memakai masker. Tapi kini,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru meminta semua orang wajib memakai
masker lantaran banyak kasus Orang Tak Bergejala (OTG) Covid-19

Kepastian itu juga ditegaskan oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Achmad Yurianto. Padahal sebelumnya, Yurianto juga selalu menegaskan
bahwa yang wajib pakai masker adalah orang yang sakit. Namun seiring
perkembangan penyebaran virus justru ditularkan oleh orang yang tak bergejala,
maka Yurianto juga menegaskan aturan WHO untuk dijalankan.

“Masker untuk semua, mulai hari ini rekomendasi dari WHO semua
wajib pakai masker. Masker bedah N95 hanya untuk tenaga kesehatan,” tegasnya
dalam konferensi pers, Minggu (5/4).

Yurianto menegaskan, masyarakat harus mulai menggunakan masker
kain. Sebab penularan saat ini semakin tidak bisa terdeteksi.

“Kita enggak pernah tahu di luar orang tanpa gejala banyak
sekali. Kita tak tahu mereka sumber penyebaran penyakit. Semua harus gunakan
masker pada saat keluar rumah. Masker bedah N95 hanya untuk tenaga kesehatan,”
katanya.

Meski boleh menggunakan masker kain dan bisa dicuci, disarankan
kepada masyarakat agar tak menggunakan masker lebih dari 4 jam. Setelah 4 jam,
harus diganti. Lalu harus sering dicuci dengan sabun.

“Ini upaya untuk cegah penularan. Kita tak pernah tahu banyak
kasus potensi tularkan ke kita. Disamping cuci tangan dengan sabun 20 detik dan
tetap jaga jarak,” tegasnya.

Sebelumnya, berulang kali Menteri Kesehatan Terawan Agus
Putranto selalu menganjurkan penggunaan masker untuk yang sakit saja. Sedangkan
yang sehat tak perlu memakai masker. Pernyataan itu sering diungkapkannya di
berbagai pernyataan pers lantaran harga masker yang semakin tinggi dan stoknya
langka di pasaran.

“Sebenarnya ini (virus Korona) biasa saja. Sama seperti flu
batuk pilek. Mau dibikin horor heboh atau tidak, tergantung kita bagaimana
memberitakan. Semua orang mau cari masker. Padahal yang sakit itulah yang harus
pakai masker. Ini wajarlah kalau harga masker jadi mahal,” tuturnya saat itu. 

Baca Juga :  Habibie Jadi Nama Jembatan di Timor Leste

Sebelum pandemi
virus Korona masuk ke Indonesia Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus
Putranto berulang kali menegaskan, yang wajib memakai masker adalah orang yang
sakit. Sementara orang yang sehat, tidak perlu memakai masker. Tapi kini,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) justru meminta semua orang wajib memakai
masker lantaran banyak kasus Orang Tak Bergejala (OTG) Covid-19

Kepastian itu juga ditegaskan oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk
Covid-19 Achmad Yurianto. Padahal sebelumnya, Yurianto juga selalu menegaskan
bahwa yang wajib pakai masker adalah orang yang sakit. Namun seiring
perkembangan penyebaran virus justru ditularkan oleh orang yang tak bergejala,
maka Yurianto juga menegaskan aturan WHO untuk dijalankan.

“Masker untuk semua, mulai hari ini rekomendasi dari WHO semua
wajib pakai masker. Masker bedah N95 hanya untuk tenaga kesehatan,” tegasnya
dalam konferensi pers, Minggu (5/4).

Yurianto menegaskan, masyarakat harus mulai menggunakan masker
kain. Sebab penularan saat ini semakin tidak bisa terdeteksi.

“Kita enggak pernah tahu di luar orang tanpa gejala banyak
sekali. Kita tak tahu mereka sumber penyebaran penyakit. Semua harus gunakan
masker pada saat keluar rumah. Masker bedah N95 hanya untuk tenaga kesehatan,”
katanya.

Meski boleh menggunakan masker kain dan bisa dicuci, disarankan
kepada masyarakat agar tak menggunakan masker lebih dari 4 jam. Setelah 4 jam,
harus diganti. Lalu harus sering dicuci dengan sabun.

“Ini upaya untuk cegah penularan. Kita tak pernah tahu banyak
kasus potensi tularkan ke kita. Disamping cuci tangan dengan sabun 20 detik dan
tetap jaga jarak,” tegasnya.

Sebelumnya, berulang kali Menteri Kesehatan Terawan Agus
Putranto selalu menganjurkan penggunaan masker untuk yang sakit saja. Sedangkan
yang sehat tak perlu memakai masker. Pernyataan itu sering diungkapkannya di
berbagai pernyataan pers lantaran harga masker yang semakin tinggi dan stoknya
langka di pasaran.

“Sebenarnya ini (virus Korona) biasa saja. Sama seperti flu
batuk pilek. Mau dibikin horor heboh atau tidak, tergantung kita bagaimana
memberitakan. Semua orang mau cari masker. Padahal yang sakit itulah yang harus
pakai masker. Ini wajarlah kalau harga masker jadi mahal,” tuturnya saat itu. 

Baca Juga :  Habibie Jadi Nama Jembatan di Timor Leste

Terpopuler

Artikel Terbaru