30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

98.668 Tenaga Kesehatan Batal Disuntik Vaksin Covid

PROKALTENG.CO – Sebanyak 98.668 tenaga kesehatan (Nakes) batal
divaksin pada pemberian dosis pertama. Hal ini terjadi karena mereka tidak
memenuhi beberapa persyaratan saat skrining. Total 700.266 tenaga kesehatan
telah divaksi tahap pertama.

“Petugas kesehatan yang
mendatangi fasilitas kesehatan pada tahap pertama sebanyak 800.849 orang. Namun
hanya 652.166 yang berhasil divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis
(4/2).

Selain 98.668 tenaga kesehatan
yang batal divaksin, sebanyak 50.015 orang juga ditunda vaksinasinya karena
beberapa faktor. Untuk vaksinasi tahap kedua, tenaga kesehatan yang berhasil
diberikan dosis sebanyak 74.121 orang.

Pada tahap kedua juga terdapat
786 tenaga kesehatan yang ditunda diberikan vaksin. Selain itu, batal vaksin
351 orang. “Kemenkes juga akan menindaklanjuti terkait tenaga kesehatan yang
batal maupun ditunda vaksinasinya agar bisa terlayani dengan baik,” imbuh
Nadia.

Baca Juga :  Dunia Nyaris Tanpa Sekat, Wapres Ingatkan Tantangan MK ke Depan

Terkait cakupan vaksinasi dosis
pertama saat ini sudah mencakup 43,36 persen. Sedangkan vaksinasi kedua 4,93
persen. Pemerintah menargetkan hingga akhir Februari 2021 seluruh petugas
kesehatan sudah divaksinasi.

Nadia menyampaikan hingga kini
vaksin Sinovac sudah didatangkan hingga empat tahapan. Pertama, 1,2 juta dosis
pada 6 Desember 2020, tahap kedua 1,8 juta dosis yang tiba pada 31 Desember
2020, tahap ketiga 15 juta dosis dalam bentuk bulk. Terakhir 10 juta dosis juga
dalam bentuk bulk yang tiba pada 2 Februari 2021.

“Saat ini Bio Farma juga sedang
berproses 25 juta dalam bentuk bulk,” paparnya.

Nantinya, 25 juta dosis tersebut
akan diberikan kepada 12 juta petugas pemberi layanan publik.

Selain itu, Covax Innitiative
produksi Zeneca rencanannya juga datang secara bertahap sebanyak sembilan juta
dosis pada akhir Februari hingga Juni 2021.

Baca Juga :  Inilah Sosok Arief Prasetyo Adi, Pengganti SYL Sebagai Menteri Pertanian

Berdasarkan data Kemenkes, dari
700.266 tenaga kesehatan yang sudah menerima dosis pertama, sebanyak 96.553
orang di antaranya telah menerima dosis kedua.

Seperti diketahui, pemerintah
menargetkan memvaksin 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk
Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kekebalan kawanan atau herd immunity terhadap penyakit yang
menyerang pernapasan tersebut.

Proses vaksinasi tahap pertama
dilakukan pada tenaga kesehatan. Selanjutnya, petugas layanan publik. Nadia
mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan disiplin 3M (Memakai Masker,
Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

“Patuhi dan laksanakan protokol
kesehatan. Ini adalah kuncinya. Pemerintah tidak bisa sendirian. Karena itu,
seluruh komponen masyarakat harus kompak dan bersatu melawan Covid-19,”
tandasnya.

PROKALTENG.CO – Sebanyak 98.668 tenaga kesehatan (Nakes) batal
divaksin pada pemberian dosis pertama. Hal ini terjadi karena mereka tidak
memenuhi beberapa persyaratan saat skrining. Total 700.266 tenaga kesehatan
telah divaksi tahap pertama.

“Petugas kesehatan yang
mendatangi fasilitas kesehatan pada tahap pertama sebanyak 800.849 orang. Namun
hanya 652.166 yang berhasil divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis
(4/2).

Selain 98.668 tenaga kesehatan
yang batal divaksin, sebanyak 50.015 orang juga ditunda vaksinasinya karena
beberapa faktor. Untuk vaksinasi tahap kedua, tenaga kesehatan yang berhasil
diberikan dosis sebanyak 74.121 orang.

Pada tahap kedua juga terdapat
786 tenaga kesehatan yang ditunda diberikan vaksin. Selain itu, batal vaksin
351 orang. “Kemenkes juga akan menindaklanjuti terkait tenaga kesehatan yang
batal maupun ditunda vaksinasinya agar bisa terlayani dengan baik,” imbuh
Nadia.

Baca Juga :  Dunia Nyaris Tanpa Sekat, Wapres Ingatkan Tantangan MK ke Depan

Terkait cakupan vaksinasi dosis
pertama saat ini sudah mencakup 43,36 persen. Sedangkan vaksinasi kedua 4,93
persen. Pemerintah menargetkan hingga akhir Februari 2021 seluruh petugas
kesehatan sudah divaksinasi.

Nadia menyampaikan hingga kini
vaksin Sinovac sudah didatangkan hingga empat tahapan. Pertama, 1,2 juta dosis
pada 6 Desember 2020, tahap kedua 1,8 juta dosis yang tiba pada 31 Desember
2020, tahap ketiga 15 juta dosis dalam bentuk bulk. Terakhir 10 juta dosis juga
dalam bentuk bulk yang tiba pada 2 Februari 2021.

“Saat ini Bio Farma juga sedang
berproses 25 juta dalam bentuk bulk,” paparnya.

Nantinya, 25 juta dosis tersebut
akan diberikan kepada 12 juta petugas pemberi layanan publik.

Selain itu, Covax Innitiative
produksi Zeneca rencanannya juga datang secara bertahap sebanyak sembilan juta
dosis pada akhir Februari hingga Juni 2021.

Baca Juga :  Inilah Sosok Arief Prasetyo Adi, Pengganti SYL Sebagai Menteri Pertanian

Berdasarkan data Kemenkes, dari
700.266 tenaga kesehatan yang sudah menerima dosis pertama, sebanyak 96.553
orang di antaranya telah menerima dosis kedua.

Seperti diketahui, pemerintah
menargetkan memvaksin 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk
Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kekebalan kawanan atau herd immunity terhadap penyakit yang
menyerang pernapasan tersebut.

Proses vaksinasi tahap pertama
dilakukan pada tenaga kesehatan. Selanjutnya, petugas layanan publik. Nadia
mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan disiplin 3M (Memakai Masker,
Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

“Patuhi dan laksanakan protokol
kesehatan. Ini adalah kuncinya. Pemerintah tidak bisa sendirian. Karena itu,
seluruh komponen masyarakat harus kompak dan bersatu melawan Covid-19,”
tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru