30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ketuban Peserta Pecah setelah Tes CPNS

Pelaksanaan seleksi
kompetensi dasar (SKD) CPNS 2019 sudah berjalan sepekan. Plt Kepala Biro Humas
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, sampai tadi malam belum
ditemukan adanya kasus atau pelanggaran yang signifikan.

Pada tes SKD CPNS 2018
ditemukan sejumlah pelanggaran. Misalnya, peserta membawa ponsel ke ruang
ujian. Lalu ada peserta yang memasang kamera dan terhubung ke temannya yang
akan memberikan bantuan mengerjakan soal. ”Mungkin sudah tahu tidak akan lolos
skrining,” katanya.

Paryono menegaskan,
sebelum masuk ruang ujian, setiap peserta melewati proses body checking. Dia
menyatakan belum menerima rekapitulasi jumlah pelamar CPNS yang sudah mengikuti
SKD. Hanya, untuk internal BKN, jumlah pelamar CPNS mencapai 3.705 orang.
Kemudian, pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat ikut SKD berjumlah 2.103
orang. Tes dilakukan di kantor pusat pada 27 Januari lalu. Kemudian, yang
menjalani SKD di kantor regional (kanreg) dan unit pelayanan teknis (UPT) BKN
ikut tes pada 30 Januari.

Baca Juga :  Nanti Malam Super Blood Moon, BMKG Peringatkan Ancaman Ini

Paryono mengingatkan,
SKD masih berlangsung sampai 28 Februari. Dia berharap pelaksanaan SKD berjalan
lancar sampai tuntas nanti. Peserta yang belum melaksanakan SKD diminta
mematuhi peraturan supaya tidak dicoret atau dianggap gugur.

Tahun ini pelamar CPNS
berjumlah 4.433.029 orang. Dari jumlah itu, pelamar yang memenuhi syarat untuk
bisa ikut SKD sebanyak 3.364.868 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah pelamar
CPNS 2018, terjadi kenaikan sekitar 12 persen. Pemerintah membuka lowongan CPNS
baru sebanyak 152.287 kursi. Perinciannya, 34.425 kursi untuk instansi pusat
dan 114.861 kursi untuk daerah.

Belum ada pelanggaran,
tapi ditemukan kejadian yang unik dalam pelaksanaan SKD CPNS kali ini. Di
antaranya adalah peserta yang mendekati masa persalinan, tapi masih ikut tes.
Dia adalah Rhegita Resih Kemuning, peserta SKD untuk formasi guru di Pemkot
Malang. Panitia ujian setempat sudah menyiapkan ambulans untuk keadaan darurat.
Rhegita mengikuti SKD saat mengalami pembukaan dua kelahiran. Seusai ujian,
ketuban Rhegita pecah dan dia pun dilarikan ke RS terdekat.

Baca Juga :  BJ Habibie Dirawat Intensif di RSPAD Gatot Soebroto

Sementara itu, di UPT
BKN Mamuju, ada peserta yang ikut sambil memerah ASI untuk anaknya. UPT BKN
Mamuju juga menyediakan ruang laktasi dan tempat bermain anak. Sehingga peserta
yang memiliki anak kecil bisa membawanya. Cerita lain datang dari Kanreg BKN
Banjarmasin. Ada pelamar yang bisa menyelesaikan SKD dalam waktu 37 menit dari
durasi 90 menit yang disediakan. Setelah diperiksa, hasil tes peserta itu mampu
melampaui passing grade.(jpc)

 

Pelaksanaan seleksi
kompetensi dasar (SKD) CPNS 2019 sudah berjalan sepekan. Plt Kepala Biro Humas
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, sampai tadi malam belum
ditemukan adanya kasus atau pelanggaran yang signifikan.

Pada tes SKD CPNS 2018
ditemukan sejumlah pelanggaran. Misalnya, peserta membawa ponsel ke ruang
ujian. Lalu ada peserta yang memasang kamera dan terhubung ke temannya yang
akan memberikan bantuan mengerjakan soal. ”Mungkin sudah tahu tidak akan lolos
skrining,” katanya.

Paryono menegaskan,
sebelum masuk ruang ujian, setiap peserta melewati proses body checking. Dia
menyatakan belum menerima rekapitulasi jumlah pelamar CPNS yang sudah mengikuti
SKD. Hanya, untuk internal BKN, jumlah pelamar CPNS mencapai 3.705 orang.
Kemudian, pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat ikut SKD berjumlah 2.103
orang. Tes dilakukan di kantor pusat pada 27 Januari lalu. Kemudian, yang
menjalani SKD di kantor regional (kanreg) dan unit pelayanan teknis (UPT) BKN
ikut tes pada 30 Januari.

Baca Juga :  Nanti Malam Super Blood Moon, BMKG Peringatkan Ancaman Ini

Paryono mengingatkan,
SKD masih berlangsung sampai 28 Februari. Dia berharap pelaksanaan SKD berjalan
lancar sampai tuntas nanti. Peserta yang belum melaksanakan SKD diminta
mematuhi peraturan supaya tidak dicoret atau dianggap gugur.

Tahun ini pelamar CPNS
berjumlah 4.433.029 orang. Dari jumlah itu, pelamar yang memenuhi syarat untuk
bisa ikut SKD sebanyak 3.364.868 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah pelamar
CPNS 2018, terjadi kenaikan sekitar 12 persen. Pemerintah membuka lowongan CPNS
baru sebanyak 152.287 kursi. Perinciannya, 34.425 kursi untuk instansi pusat
dan 114.861 kursi untuk daerah.

Belum ada pelanggaran,
tapi ditemukan kejadian yang unik dalam pelaksanaan SKD CPNS kali ini. Di
antaranya adalah peserta yang mendekati masa persalinan, tapi masih ikut tes.
Dia adalah Rhegita Resih Kemuning, peserta SKD untuk formasi guru di Pemkot
Malang. Panitia ujian setempat sudah menyiapkan ambulans untuk keadaan darurat.
Rhegita mengikuti SKD saat mengalami pembukaan dua kelahiran. Seusai ujian,
ketuban Rhegita pecah dan dia pun dilarikan ke RS terdekat.

Baca Juga :  BJ Habibie Dirawat Intensif di RSPAD Gatot Soebroto

Sementara itu, di UPT
BKN Mamuju, ada peserta yang ikut sambil memerah ASI untuk anaknya. UPT BKN
Mamuju juga menyediakan ruang laktasi dan tempat bermain anak. Sehingga peserta
yang memiliki anak kecil bisa membawanya. Cerita lain datang dari Kanreg BKN
Banjarmasin. Ada pelamar yang bisa menyelesaikan SKD dalam waktu 37 menit dari
durasi 90 menit yang disediakan. Setelah diperiksa, hasil tes peserta itu mampu
melampaui passing grade.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru