30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jika Dievakuasi TNI dari Wuhan, WNI Lantas Dikarantina 28 Hari

TNI Angkatan Udara (AU) bersiap mengevakuasi Warga Negara
Indonesia (WNI) di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Namun, rencana itu
dibayangi kekhawatiran tersendiri, mengingat virus korona mudah menular kepada
manusia. Sehingga ditakutkan petugas yang mengevakuasi juga ikut tertular.

Terkait itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara
(Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan, upaya pencegahan
sudah disiapkan agar proses evakuasi ini berjalan aman. Baik itu untuk petugas
evakuasi, WNI yang dievakuasi, dan bagi masyarakat yang ada di Indonesia.

“Semua itu sudah menyiapkan anti penularan untuk crew yang
menjemput. Itu mungkin dengan masker dan segala macam,” kata Fajar saat
dihubungi JawaPos.com, Rabu (29/1).

Aspek makanan bagi crew yang ditugaskan juga akan sangat
diperhatikan. Selain itu, petugas yang telah kembali ke Tanah Air akan
dikarantina sementara waktu, untuk diobservasi.

Baca Juga :  Ahli Hongkong Sebut Vaksin Pfizer Lebih Manjur Dibanding Sinovac

“Jadi tidak langsung turun, langsung bebas, dikarantina dulu.
Yang kita siapkan itu, briefing-nya demikian,” jelas Fajar.

Karantina juga berlaku bagi WNI yang dievakuasi. Mereka akan
dibawa terlebih dahulu ke RSPI Dr Sulianti Saroso untuk dipastikan tidak
terjangkit virus korona sebelum dipulangkan ke keluarga. “Oh iya (WNI juga)
dikarantina. Standarnya 28 hari,” tegasnya.

Atas dasar itu, Fajar meminta kepada masyarakat agar tidak
khawatir tertular korona dari WNI yang baru kembali dari Tiongkok. Pasalnya,
proses evakuasi sudah direncanakan secara matang. Dari awal keberangkatan
sampai pendaratan kembali di Tanah Air.

Sebelumnya, Fajar Adriyanto mengatakan, keputusan evakuasi ini
dihasilkan setelah rapat bersama dengan Kementerian terkait pada Senin (27/1).
Total ada dua pesawat yang disiagakan untuk mengangkut para WNI.

Baca Juga :  Diduga Korban Malpraktek, Miss Brasil 2018 Meninggal Dunia

“Iya hasil rapat kemarin, dua hari yang lalu kita rapat dengan
Kementerian Polhukam dan Kemenkes, Kemenlu juga, kita sudah siapkan pesawat Boeing
737 dan 1 C130 Hercules,” kata Fajar saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (29/1).

Selain pesawat, TNI AU juga akan menerjunkan personel dari
batalion kesehatan apabila evakuasi dilakukan. Namun, terkait jumlah
personelnya masih menunggu pembagian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

“Ini kan sementara terdaftar WNI di sana (Wuham) 240-an yah,
sekitar itu. Itu harus butuh berapa tenaga medis,” ucap Fajar.

Dia menyebut, jumlah pasti WNI yang berada di Wuhan masih kerap
berubah-ubah. Itu pula yang menyebabkan pemerintah belum menentukan jumlah
medis yang diberangkatkan. Sedangkan dari aspek pesawat terbang, dua unit
dianggap sudah cukup apabila hanya untuk mengangkut sekitar 200 orang.(jpc)

TNI Angkatan Udara (AU) bersiap mengevakuasi Warga Negara
Indonesia (WNI) di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Namun, rencana itu
dibayangi kekhawatiran tersendiri, mengingat virus korona mudah menular kepada
manusia. Sehingga ditakutkan petugas yang mengevakuasi juga ikut tertular.

Terkait itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara
(Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto mengatakan, upaya pencegahan
sudah disiapkan agar proses evakuasi ini berjalan aman. Baik itu untuk petugas
evakuasi, WNI yang dievakuasi, dan bagi masyarakat yang ada di Indonesia.

“Semua itu sudah menyiapkan anti penularan untuk crew yang
menjemput. Itu mungkin dengan masker dan segala macam,” kata Fajar saat
dihubungi JawaPos.com, Rabu (29/1).

Aspek makanan bagi crew yang ditugaskan juga akan sangat
diperhatikan. Selain itu, petugas yang telah kembali ke Tanah Air akan
dikarantina sementara waktu, untuk diobservasi.

Baca Juga :  Ahli Hongkong Sebut Vaksin Pfizer Lebih Manjur Dibanding Sinovac

“Jadi tidak langsung turun, langsung bebas, dikarantina dulu.
Yang kita siapkan itu, briefing-nya demikian,” jelas Fajar.

Karantina juga berlaku bagi WNI yang dievakuasi. Mereka akan
dibawa terlebih dahulu ke RSPI Dr Sulianti Saroso untuk dipastikan tidak
terjangkit virus korona sebelum dipulangkan ke keluarga. “Oh iya (WNI juga)
dikarantina. Standarnya 28 hari,” tegasnya.

Atas dasar itu, Fajar meminta kepada masyarakat agar tidak
khawatir tertular korona dari WNI yang baru kembali dari Tiongkok. Pasalnya,
proses evakuasi sudah direncanakan secara matang. Dari awal keberangkatan
sampai pendaratan kembali di Tanah Air.

Sebelumnya, Fajar Adriyanto mengatakan, keputusan evakuasi ini
dihasilkan setelah rapat bersama dengan Kementerian terkait pada Senin (27/1).
Total ada dua pesawat yang disiagakan untuk mengangkut para WNI.

Baca Juga :  Diduga Korban Malpraktek, Miss Brasil 2018 Meninggal Dunia

“Iya hasil rapat kemarin, dua hari yang lalu kita rapat dengan
Kementerian Polhukam dan Kemenkes, Kemenlu juga, kita sudah siapkan pesawat Boeing
737 dan 1 C130 Hercules,” kata Fajar saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (29/1).

Selain pesawat, TNI AU juga akan menerjunkan personel dari
batalion kesehatan apabila evakuasi dilakukan. Namun, terkait jumlah
personelnya masih menunggu pembagian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

“Ini kan sementara terdaftar WNI di sana (Wuham) 240-an yah,
sekitar itu. Itu harus butuh berapa tenaga medis,” ucap Fajar.

Dia menyebut, jumlah pasti WNI yang berada di Wuhan masih kerap
berubah-ubah. Itu pula yang menyebabkan pemerintah belum menentukan jumlah
medis yang diberangkatkan. Sedangkan dari aspek pesawat terbang, dua unit
dianggap sudah cukup apabila hanya untuk mengangkut sekitar 200 orang.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru