33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pengelolaan Parkir Bedampak Pada PAD

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, dirinya mendukung
langkah instansi yang melakukan kegiatan positif, maupun gebrakan nyata untuk
membuat Kota Cantik lebih cantik. Seperti penertiban parkir liar yang dilakukan
oleh pemko melalui Dinas Perhubungan Palangka Raya.

Kata
dia, hal ini tentu baik untuk membuat kota lebih tertata dan memperindah
pemandangannya. Bila masih semrawut, tentu tak baik untuk tata kota. Terlebih
lagi tentang parkir, lanjut dia, bisa mengganggu pengguna jalan dan juga
membahayakan. Bahkan, dengan tertibnya pengelolaan parkir ini juga berdampak
pada pendapatan asli daerah (PAD). “Semua yang dilakukan itu, sesuai kondisi di
lapangan,” beber dia.

Dirinya
juga merespons banyaknya pendapat masyarakat terkait keinginan pemko untuk membuat
penampilan para juru parkir (jukir) lebih rapi. Kata dia, keinginan untuk
melengkapi atribut khusus itu, masihlah wacana.

Baca Juga :  Dewan Soroti Program Siap Kerja SMK dan Kesejahteraan Guru

“Ini
masih opini atau pendapat dari masing-masing pribadi. Belum ada putusan dari
instansi terkait dan putusan saya,” bebernya.

Katanya,
sampai saat ini belum ada satu pun berkas administrasi atau putusan tentang
jukir memakai baju batik Dayak ini. Wacana dibuat, tambah dia, tentu juga
memerlukan respons dari masyarakat. Apakah akan disetujui atau tidak. Bila diterima,
bebernya, maka mungkin akan dilanjutkan ke realisasinya. “Apapun tanggapan
terhadap masyarakat, kami akan mengambil keputusan di tengah, karena pemerintah
adalah sebagai penengah di antara masyarakat,” tuturnya. (ahm/ami/iha/CTK)

PALANGKA
RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan, dirinya mendukung
langkah instansi yang melakukan kegiatan positif, maupun gebrakan nyata untuk
membuat Kota Cantik lebih cantik. Seperti penertiban parkir liar yang dilakukan
oleh pemko melalui Dinas Perhubungan Palangka Raya.

Kata
dia, hal ini tentu baik untuk membuat kota lebih tertata dan memperindah
pemandangannya. Bila masih semrawut, tentu tak baik untuk tata kota. Terlebih
lagi tentang parkir, lanjut dia, bisa mengganggu pengguna jalan dan juga
membahayakan. Bahkan, dengan tertibnya pengelolaan parkir ini juga berdampak
pada pendapatan asli daerah (PAD). “Semua yang dilakukan itu, sesuai kondisi di
lapangan,” beber dia.

Dirinya
juga merespons banyaknya pendapat masyarakat terkait keinginan pemko untuk membuat
penampilan para juru parkir (jukir) lebih rapi. Kata dia, keinginan untuk
melengkapi atribut khusus itu, masihlah wacana.

Baca Juga :  Dewan Soroti Program Siap Kerja SMK dan Kesejahteraan Guru

“Ini
masih opini atau pendapat dari masing-masing pribadi. Belum ada putusan dari
instansi terkait dan putusan saya,” bebernya.

Katanya,
sampai saat ini belum ada satu pun berkas administrasi atau putusan tentang
jukir memakai baju batik Dayak ini. Wacana dibuat, tambah dia, tentu juga
memerlukan respons dari masyarakat. Apakah akan disetujui atau tidak. Bila diterima,
bebernya, maka mungkin akan dilanjutkan ke realisasinya. “Apapun tanggapan
terhadap masyarakat, kami akan mengambil keputusan di tengah, karena pemerintah
adalah sebagai penengah di antara masyarakat,” tuturnya. (ahm/ami/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru