30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

MUI Dukung Pemko Tutup Lokalisasi

PALANGKA
RAYA
-Tahun ini Indonesia telah dicanangkan harus
bebas dari lokalisasi prostitusi, termasuk di Kota Cantik Palangka Raya yang
juga memiliki kawasan prostitusi terkenal Bukit Sungkai. Ormas islam bersama
majelis ulama Indonesia (MUI) melakukan deklarasi mendukung pemko melakukan penutupan
tempat praktik prostitusi di Jalan Tjilik Riwut km 12 tersebut.

Deklarasi yang disaksikan oleh wali kota
Palangka Raya Farid Naparin itu berlangsung pada acara Musyawarah Daerah
(Musda) IX MUI Palangka Raya di Aula Utama Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya, Sabtu (28/12).

“Kita dihadapkan masalah yang terjadi baru-baru
ini, yakni terkait penutupan tempat lokalisasi pal 12. Ini menjadi tugas kita
bersama untuk bersama-sama dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ,
sehingga terciptanya Kota Palangka Raya yang aman dan nyaman,”kata Wali Kota
Palangka Raya Fairid Naparin.

Baca Juga :  Kampanye Pilkada di Media Akan Diperpanjang

Selain itu, kata wali kota muda ini, MUI sangat
lah penting dalam masyarakat, karena dapat mendamaikan dan menyejukan
masyarakat, sehingga masyarakat mempertahankan Ukhwah Islamiyah di
tengah-tengah berbangsa dan bernegara.

“Peran MUI sangatlah strategis bagi kita semua
dengan tujuan menangkal paham-paham radikalisme dan paham yang menyesatkan di
lingkungan tempat tinggal kita, sehingga jika ada permasalahan di tengah
masyarakat  bisa menengahi dan
bermusyawarah dalam mengambil keputusan,”ucapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kalteng KH Anwar Isa
mengungkapkan, MUI Kalteng bersama sejumlah 
Ormas Islam yang ada di Palangka Raya mendukung pemko dalam hal
penutupan lokalisasi tersebut.

“Sebenarnya ini sudah lama menjadi agenda kami
dan bertepatan dengan Musda ini kami mendukung penuh dan bersiap sedia apabila
Pemerintah Kota meminta kami turun untuk menertibkan lokalisasi ini,”ungkapnya.

Baca Juga :  Ini Rencana Sugianto-Edy Manfaatkan Multi Efek Food Estate

Ini merupakan wujud kepedulian Ormas Islam agar
Palangka Raya yang menjadi , aman, nyaman, tertib, indah dan keterbukaan dan
dalam suasana yang damai dan kondusif, selain itu masyarakat yang ada di
Palangka Raya merasa terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Kalteng HM
Wahyudie F Dirun menambahkan, sebagai wujud Palangka Raya aman dan nyaman. Maka,
pihaknya bersama bersatu untuk mengawasi dan memantau terkait penutupan
lokalisasi pal 12.

“Hal ini dilakukan agar tempat tersebut
benar-benar ditutup. Hal ini, pentingnya keterlibatan semua pihak menjadi hal
yang perlu di sini, sehingga Palangka Raya menjadi Kota yang penuh berkah untuk
masyarakatnya. Dan, Palangka Raya menjadi wilayah yang bersih, tertib dan bebas
dari kemungkaran,”pungkasnya. (*yud/ala)

PALANGKA
RAYA
-Tahun ini Indonesia telah dicanangkan harus
bebas dari lokalisasi prostitusi, termasuk di Kota Cantik Palangka Raya yang
juga memiliki kawasan prostitusi terkenal Bukit Sungkai. Ormas islam bersama
majelis ulama Indonesia (MUI) melakukan deklarasi mendukung pemko melakukan penutupan
tempat praktik prostitusi di Jalan Tjilik Riwut km 12 tersebut.

Deklarasi yang disaksikan oleh wali kota
Palangka Raya Farid Naparin itu berlangsung pada acara Musyawarah Daerah
(Musda) IX MUI Palangka Raya di Aula Utama Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya, Sabtu (28/12).

“Kita dihadapkan masalah yang terjadi baru-baru
ini, yakni terkait penutupan tempat lokalisasi pal 12. Ini menjadi tugas kita
bersama untuk bersama-sama dalam mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ,
sehingga terciptanya Kota Palangka Raya yang aman dan nyaman,”kata Wali Kota
Palangka Raya Fairid Naparin.

Baca Juga :  Kampanye Pilkada di Media Akan Diperpanjang

Selain itu, kata wali kota muda ini, MUI sangat
lah penting dalam masyarakat, karena dapat mendamaikan dan menyejukan
masyarakat, sehingga masyarakat mempertahankan Ukhwah Islamiyah di
tengah-tengah berbangsa dan bernegara.

“Peran MUI sangatlah strategis bagi kita semua
dengan tujuan menangkal paham-paham radikalisme dan paham yang menyesatkan di
lingkungan tempat tinggal kita, sehingga jika ada permasalahan di tengah
masyarakat  bisa menengahi dan
bermusyawarah dalam mengambil keputusan,”ucapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kalteng KH Anwar Isa
mengungkapkan, MUI Kalteng bersama sejumlah 
Ormas Islam yang ada di Palangka Raya mendukung pemko dalam hal
penutupan lokalisasi tersebut.

“Sebenarnya ini sudah lama menjadi agenda kami
dan bertepatan dengan Musda ini kami mendukung penuh dan bersiap sedia apabila
Pemerintah Kota meminta kami turun untuk menertibkan lokalisasi ini,”ungkapnya.

Baca Juga :  Ini Rencana Sugianto-Edy Manfaatkan Multi Efek Food Estate

Ini merupakan wujud kepedulian Ormas Islam agar
Palangka Raya yang menjadi , aman, nyaman, tertib, indah dan keterbukaan dan
dalam suasana yang damai dan kondusif, selain itu masyarakat yang ada di
Palangka Raya merasa terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Kalteng HM
Wahyudie F Dirun menambahkan, sebagai wujud Palangka Raya aman dan nyaman. Maka,
pihaknya bersama bersatu untuk mengawasi dan memantau terkait penutupan
lokalisasi pal 12.

“Hal ini dilakukan agar tempat tersebut
benar-benar ditutup. Hal ini, pentingnya keterlibatan semua pihak menjadi hal
yang perlu di sini, sehingga Palangka Raya menjadi Kota yang penuh berkah untuk
masyarakatnya. Dan, Palangka Raya menjadi wilayah yang bersih, tertib dan bebas
dari kemungkaran,”pungkasnya. (*yud/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru