30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Orang Tua Wajib Mengontrol Durasi Pengunaan Gadget Anak

PALANGKA RAYA- Perkembangan dunia yang kian pesat diiringi
kemajuan teknologi dan informatika. Kehadiran gadget yang menawarkan berbagai
aplikasi telah menjadi kebutuhan manusia. Tak terkecuali bagi anak-anak.

Positif dan negatif penggunaan
gadget tentu ada. Menjadi tantangan besar orang tua masa kini dalam mendidik
anak-anak. Keseringan menggunakan gadget bias membuat kecanduan, tapi jika tak
menggunakan sama sekali akan ketinggalan. Orang tua memiliki peran penting
dalam hal pemanfaatan teknologi yang satu ini bagi anak-anak mereka. Jika benar
mendidik, akan berdampak positif. Begitu pun sebaliknya.

Dharma Wanita Persatuan
(DWP) Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng berupaya memberikan pendidikan kepada
anggotanya. Tip mendidik anak berjalan seiring dengan keberadaan gadget.
Lantaran pada era modernisasi ini, gadget dianggap perlu memenuhi kebutuhan
pengetahuan dan pendidikan.

Ketua DWP Setda Kalteng
Norhayati Fahrizal Fitri menyebut, saat ini memang viral di berbagai
pemberitaan soal anak-anak yang mulai kecanduan menggunakan gadget. Tentu hal
yang perlu dibenahi adalah dalam menerapkan pola asuh di rumah. Baik kepada
anak-anak maupun mereka yang sudah mulai menginjak dewasa.

Baca Juga :  Dampingi Wagub, CINTA Ikut Serahkan Bantuan ke Tempat Ibadah dan Bakti

“Penting bagi
orang tua mengetahui cara pola asuh yang benar kepada anak-anak, bagaimana mengasuh
anak-anak yang masih kecil dan yang sudah mulai menginjak usia remaja,”
kata Norhayati saat dibincangi di Sekretariat DWP Setda, Kantor Gubernur
Kalteng, Jumat (18/10).

Secara umum, baik
anak-anak atau remaja, yang perlu dilakukan orang tua dalam pengasuhan,
khususnya penggunaan gadget, yakni member pengawasan secara ketat. Tidak lupa,
komunikasi antara anak dan orang tua harus terjalin baik.

“Sebagai orang tua
harus sering mengawasi dan mendampingi anak dalam penggunaan gadget, tapi
pengawasan dan pendampingan bagi anak-anak dan remaja sedikit berbeda,”
ucapnya kepada Kalteng Pos.

Dijelaskannya, untuk
anak-anak, pengawasan dan pendampingan harus dilakukan secara intensif.
Penerapan durasi penggunaan gadget juga perlu diterapkan. Dengan demikian,
orang tua dapat mengetahui aktivitas searching (pencarian) yang dilakukan oleh
anak dalam penggunaan gadget.

Baca Juga :  Virus Corona Tidak Lebih Mematikan Dari SARS

“Pendampingan
intensif ini perlu agar anak tidak terbawa oleh konten yang negatif. Jika tidak
terkontrol, maka akan memengaruhi otak si anak,” ucap perempuan
berkerudung ini.

Saat ini, lanjutnya,
sebagian anak-anak sudah mengikuti full day school. Kondisi itu memberi manfaat
positif yakni berkurangnya waktu penggunaan gadget oleh anak-anak. Boleh saja
menggunakan gadget, tapi dibatasi waktu penggunaannya. Misalkan satu jam dalam
sehari. Setelah waktu selesaI, anak boleh dipaksa untuk berhenti dan dialihkan
dengan kegiatan lain.

“Alihkan perhatian anak terhadap gadget ke
kegiatan positif seperti olahraga. Jika masih terlalu anak-anak (usia), bisa
dibawa ke taman bermain, bernyanyi, dan lainnya,” kata Norhayati.(ce/ram)

PALANGKA RAYA- Perkembangan dunia yang kian pesat diiringi
kemajuan teknologi dan informatika. Kehadiran gadget yang menawarkan berbagai
aplikasi telah menjadi kebutuhan manusia. Tak terkecuali bagi anak-anak.

Positif dan negatif penggunaan
gadget tentu ada. Menjadi tantangan besar orang tua masa kini dalam mendidik
anak-anak. Keseringan menggunakan gadget bias membuat kecanduan, tapi jika tak
menggunakan sama sekali akan ketinggalan. Orang tua memiliki peran penting
dalam hal pemanfaatan teknologi yang satu ini bagi anak-anak mereka. Jika benar
mendidik, akan berdampak positif. Begitu pun sebaliknya.

Dharma Wanita Persatuan
(DWP) Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng berupaya memberikan pendidikan kepada
anggotanya. Tip mendidik anak berjalan seiring dengan keberadaan gadget.
Lantaran pada era modernisasi ini, gadget dianggap perlu memenuhi kebutuhan
pengetahuan dan pendidikan.

Ketua DWP Setda Kalteng
Norhayati Fahrizal Fitri menyebut, saat ini memang viral di berbagai
pemberitaan soal anak-anak yang mulai kecanduan menggunakan gadget. Tentu hal
yang perlu dibenahi adalah dalam menerapkan pola asuh di rumah. Baik kepada
anak-anak maupun mereka yang sudah mulai menginjak dewasa.

Baca Juga :  Dampingi Wagub, CINTA Ikut Serahkan Bantuan ke Tempat Ibadah dan Bakti

“Penting bagi
orang tua mengetahui cara pola asuh yang benar kepada anak-anak, bagaimana mengasuh
anak-anak yang masih kecil dan yang sudah mulai menginjak usia remaja,”
kata Norhayati saat dibincangi di Sekretariat DWP Setda, Kantor Gubernur
Kalteng, Jumat (18/10).

Secara umum, baik
anak-anak atau remaja, yang perlu dilakukan orang tua dalam pengasuhan,
khususnya penggunaan gadget, yakni member pengawasan secara ketat. Tidak lupa,
komunikasi antara anak dan orang tua harus terjalin baik.

“Sebagai orang tua
harus sering mengawasi dan mendampingi anak dalam penggunaan gadget, tapi
pengawasan dan pendampingan bagi anak-anak dan remaja sedikit berbeda,”
ucapnya kepada Kalteng Pos.

Dijelaskannya, untuk
anak-anak, pengawasan dan pendampingan harus dilakukan secara intensif.
Penerapan durasi penggunaan gadget juga perlu diterapkan. Dengan demikian,
orang tua dapat mengetahui aktivitas searching (pencarian) yang dilakukan oleh
anak dalam penggunaan gadget.

Baca Juga :  Virus Corona Tidak Lebih Mematikan Dari SARS

“Pendampingan
intensif ini perlu agar anak tidak terbawa oleh konten yang negatif. Jika tidak
terkontrol, maka akan memengaruhi otak si anak,” ucap perempuan
berkerudung ini.

Saat ini, lanjutnya,
sebagian anak-anak sudah mengikuti full day school. Kondisi itu memberi manfaat
positif yakni berkurangnya waktu penggunaan gadget oleh anak-anak. Boleh saja
menggunakan gadget, tapi dibatasi waktu penggunaannya. Misalkan satu jam dalam
sehari. Setelah waktu selesaI, anak boleh dipaksa untuk berhenti dan dialihkan
dengan kegiatan lain.

“Alihkan perhatian anak terhadap gadget ke
kegiatan positif seperti olahraga. Jika masih terlalu anak-anak (usia), bisa
dibawa ke taman bermain, bernyanyi, dan lainnya,” kata Norhayati.(ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru