30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pedagang Pasar Besar Minta Jangan Ada Lagi Penutupan

SEBAGAI besar pedagang yang berjualan di kompleks Pasar Besar
meminta tak ada lagi rencana penutupan pasar. Harapan tersebut disampaikan oleh
perwakilan para pedagang kepada awak media, kemarin siang (17/6).

“Kami harap jangan lagi ada penutupan pasar, kasihan
kami ini,” kata H Syamsuri selaku perwakilan dari pedagang Pasar Blauran.

Menurut keterangan pria yang yang akrab dipanggil H Suri
ini, penutupan pasar yang sduah dilakukan selama tiga hari sangat berpengaruh
terhadap pendapatan mereka.

“Sekarang saja pasar masih sepi, apalagi kalau sampai
ditutup lagi,” keluhnya.

Senada disampaikan H Ahmad Yani yang merupakan
pengurus dari Pasar Baru Blok A. Saat ini para pelanggan ketakutan berbelanja di
pasar. “Kami di sini, yang pertama diomongin pasti saling bertanya yang mana
orangnya yang kena Covid-19. Bahkan saya sendiri sering bingung dengan kabar itu,“
katanya.

Baca Juga :  Terpilih Jadi Ketua DPD RI, Segini Harta Kekayaan La Nyalla Mattalitti

Ia mewakili para pedagang yang berjualan di pasar
meminta pihak pemko tak langsung menuduh Pasar Besar sebagai salah satu tempat
persebaran Covid-19. Hal tersebut demi menekan kekhawatiran masyarakat untuk
datang berbelanja di pasar tradisional.

Para pengurus bertekad akan terus menyosialisasikan
kepada para pedagang dan pembeli untuk sama-sama menaati protokol kesehatan.

Sementara, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi
Tunggal Jaladri menuturkan, pada hari pertama dibukanya lagi aktivitas Pasar
Besar pascasterilisasi, pihaknya tetap melakukan sosialisasi protokol
kesehatan. Dalam waktu dekat pun akan dilaksanakan rapid test massal lagi.

“Patroli untuk mengimbau pedagang dan pembeli
menerapkan protokol kesehatan terus kami lakukan. Dalam waktu dekat juga akan
ada rapid test massal lagi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Batara Pertahankan Gelar

Sebagian besar pedagang di kompleks Pasar Besar telah
menyatakan kesediaan mengikuti rapid test itu. Meski demikian, pihak pengurus
pasar mengaku tak mau memaksa jika ada pedagang yang tak ingin di-rapid test.

“Pemahaman
setiap orang atau kondisinya bisa berbeda. Ada yang mungkin merasa badan sehat,
tapi gara-gara ikut tes malah dituduh kena Covid -19. Karena itu, kami serahkan
kembali kepada keputusan setiap pedagang,” timpal Ahmad Yani.

SEBAGAI besar pedagang yang berjualan di kompleks Pasar Besar
meminta tak ada lagi rencana penutupan pasar. Harapan tersebut disampaikan oleh
perwakilan para pedagang kepada awak media, kemarin siang (17/6).

“Kami harap jangan lagi ada penutupan pasar, kasihan
kami ini,” kata H Syamsuri selaku perwakilan dari pedagang Pasar Blauran.

Menurut keterangan pria yang yang akrab dipanggil H Suri
ini, penutupan pasar yang sduah dilakukan selama tiga hari sangat berpengaruh
terhadap pendapatan mereka.

“Sekarang saja pasar masih sepi, apalagi kalau sampai
ditutup lagi,” keluhnya.

Senada disampaikan H Ahmad Yani yang merupakan
pengurus dari Pasar Baru Blok A. Saat ini para pelanggan ketakutan berbelanja di
pasar. “Kami di sini, yang pertama diomongin pasti saling bertanya yang mana
orangnya yang kena Covid-19. Bahkan saya sendiri sering bingung dengan kabar itu,“
katanya.

Baca Juga :  Terpilih Jadi Ketua DPD RI, Segini Harta Kekayaan La Nyalla Mattalitti

Ia mewakili para pedagang yang berjualan di pasar
meminta pihak pemko tak langsung menuduh Pasar Besar sebagai salah satu tempat
persebaran Covid-19. Hal tersebut demi menekan kekhawatiran masyarakat untuk
datang berbelanja di pasar tradisional.

Para pengurus bertekad akan terus menyosialisasikan
kepada para pedagang dan pembeli untuk sama-sama menaati protokol kesehatan.

Sementara, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi
Tunggal Jaladri menuturkan, pada hari pertama dibukanya lagi aktivitas Pasar
Besar pascasterilisasi, pihaknya tetap melakukan sosialisasi protokol
kesehatan. Dalam waktu dekat pun akan dilaksanakan rapid test massal lagi.

“Patroli untuk mengimbau pedagang dan pembeli
menerapkan protokol kesehatan terus kami lakukan. Dalam waktu dekat juga akan
ada rapid test massal lagi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Batara Pertahankan Gelar

Sebagian besar pedagang di kompleks Pasar Besar telah
menyatakan kesediaan mengikuti rapid test itu. Meski demikian, pihak pengurus
pasar mengaku tak mau memaksa jika ada pedagang yang tak ingin di-rapid test.

“Pemahaman
setiap orang atau kondisinya bisa berbeda. Ada yang mungkin merasa badan sehat,
tapi gara-gara ikut tes malah dituduh kena Covid -19. Karena itu, kami serahkan
kembali kepada keputusan setiap pedagang,” timpal Ahmad Yani.

Terpopuler

Artikel Terbaru