31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Asap Kian Tebal, Heli Water Bombing Lumpuh Total

KONDISI asap akibat
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng khususnya di Kota Palangka Raya
dan Sampit semakin mengkhawatirkan. Helikopter bomber air atau yang sering
disebut water bombing (WB) lumpuh total pada Minggu (15/9).

Koordinator helikopter WB di Bandara Tjilik
Riwut Kapten Irvan menyebut, kondisi asap yang semakin tebal melumpuhkan
pengoperasian helikopter WB ini. Pasalnya, meski WB bertugas memadamkan
karhutla, tapi dalam kondisi kabut asap semakin tebal tak dapat dipaksakan
beroperasi.

“Minggu itu (15/9) kondisi kabut asap sangat
tebal, bahkan pagi itu sekitar 200 meter saja jarak pandangnya. Tentu ini
membahayakan WB apabila dipaksakan terbang,” katanya saat dikonfirmasi Kalteng
Pos, kemarin.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Semakin Optimistis Raih Kemenangan di Pilkada Kalteng

Dijelaskannya, jarak pandang minimal untuk WB
dapat terbang harus di atas satu kilometer. Meski pada dasarnya syarat terbang
sama dengan minimal jarak pandang pesawat pada umumnya, yakni minimal 800
meter. Namun pada pengoperasian WB mempunyai pertimbangan khusus.

“WB biasanya melintas di atas perkotaan atau
permukiman warga. Dikhawatirkan dengan jarak pandang yang sangat rendah akan
mengganggu kerja pilot,” jelas Irvan.

Terakhir kali WB beroperasi pada Sabtu (14/9).
Apabila kondisi ketebalan asap mulai berkurang dan minimal jarak pandang sudah
memenuhi syarat terbang, maka pihaknya akan kembali beroperasi melakukan
pemadaman. Pemprov telah mengusulkan tambahan helikopter WB. Dan saat ini sudah
datang satu WB bantuan dari pemerintah pusat.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi PDAM dan RSUD Raih Top BUMD

“Benar, pemprov memang telah mengusulkan
penambahan WB. Disetujui sebanyak dua unit. saat ini baru satu WB yang telah
tiba di Palangka Raya. Sementara satu unit masih dalam proses pengiriman.
Diperkirakan akan tiba dalam 2-3 hari,” bebernya.

Dengan penambahan dua unit WB ini maka jumlah
helikoter yang ada di Pemprov Kalteng sebanyak delapan unit WB dan dua unit
heli patroli.
(nue/abw/ari/ce/ala) 

KONDISI asap akibat
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalteng khususnya di Kota Palangka Raya
dan Sampit semakin mengkhawatirkan. Helikopter bomber air atau yang sering
disebut water bombing (WB) lumpuh total pada Minggu (15/9).

Koordinator helikopter WB di Bandara Tjilik
Riwut Kapten Irvan menyebut, kondisi asap yang semakin tebal melumpuhkan
pengoperasian helikopter WB ini. Pasalnya, meski WB bertugas memadamkan
karhutla, tapi dalam kondisi kabut asap semakin tebal tak dapat dipaksakan
beroperasi.

“Minggu itu (15/9) kondisi kabut asap sangat
tebal, bahkan pagi itu sekitar 200 meter saja jarak pandangnya. Tentu ini
membahayakan WB apabila dipaksakan terbang,” katanya saat dikonfirmasi Kalteng
Pos, kemarin.

Baca Juga :  Sugianto-Edy Semakin Optimistis Raih Kemenangan di Pilkada Kalteng

Dijelaskannya, jarak pandang minimal untuk WB
dapat terbang harus di atas satu kilometer. Meski pada dasarnya syarat terbang
sama dengan minimal jarak pandang pesawat pada umumnya, yakni minimal 800
meter. Namun pada pengoperasian WB mempunyai pertimbangan khusus.

“WB biasanya melintas di atas perkotaan atau
permukiman warga. Dikhawatirkan dengan jarak pandang yang sangat rendah akan
mengganggu kerja pilot,” jelas Irvan.

Terakhir kali WB beroperasi pada Sabtu (14/9).
Apabila kondisi ketebalan asap mulai berkurang dan minimal jarak pandang sudah
memenuhi syarat terbang, maka pihaknya akan kembali beroperasi melakukan
pemadaman. Pemprov telah mengusulkan tambahan helikopter WB. Dan saat ini sudah
datang satu WB bantuan dari pemerintah pusat.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi PDAM dan RSUD Raih Top BUMD

“Benar, pemprov memang telah mengusulkan
penambahan WB. Disetujui sebanyak dua unit. saat ini baru satu WB yang telah
tiba di Palangka Raya. Sementara satu unit masih dalam proses pengiriman.
Diperkirakan akan tiba dalam 2-3 hari,” bebernya.

Dengan penambahan dua unit WB ini maka jumlah
helikoter yang ada di Pemprov Kalteng sebanyak delapan unit WB dan dua unit
heli patroli.
(nue/abw/ari/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru