PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya
ingin membentuk Kota Palangka Raya menjadi smart city, tetapi harus ramah
lingkungan. Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan smart city ini
ditekankan pada transportasi.
“Kemarin saat pertemuan dengan pihak Swedia, mereka menanyakan
kesiapan Kota Palangka Raya untuk smart city, khususnya di sektor transportasi,”
kata Fairid kepada kaltengpos.co,
Sabtu (13/7/2019).
Fairid mengungkapkan pertemuan tersebut juga terkait dengan tindak lanjut
wacana pemindahan ibukota. Jika memang pemindahan ibukota terlaksana ke
Kalimantan Tengah (Kalteng) maka Kota Palangka Raya akan menjadi pucuk bantaran
transportasi.
“Belum dipastikan juga dipindahkan ke Kota Palangka Raya, tetapi
proses tetap ada,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat pertemuan
di Kedutaan Besar Swedia yang juga dihadiri Bappenas, Kemenhub dan yang
lainnya serta kedatangan Komisi V DPR RI baru-baru ini, ia sudah menyampaikan
paparan terkait Kota Palangka Raya.
“Semuanya membahas tentang kesiapan Kota Palangka Raya. Data kita juga
sudah dipanggil Bappenas, tinggal menunggu kabar selanjutnya saja,”
pungkasnya. (atm/nto)