28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

ILUNI UI Ciptakan Teknologi Darurat Sederhana Atasi Karhutla

PALANGKA
RAYA – Bencana kabut asap yang terjadi di Kalteng, akibat kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla), menjadi keprihatinan Alumni Peduli Center (APC) Ikatan Alumni
Universitas Indonesia (ILUNI UI). Pasalnya, kabut asap membuat kondisi
anak-anak “terperangkap” dalam kepungan asap karhutla di sejumlah daerah, baik
di Sumatera dan Kalimanta.

Tim
khusus teknis ILUNI UI Peduli pun merancang sebuah teknologi darurat sederhana
Instant Air Fresh Technology Untuk Indonesia (IAFT UI), yang merupakan
teknologi prefilter. “Berbeda dengan prinsip kerja purifier atau pemurni udara
biasa, Prefilter IAFT UI bertujuan untuk mensuplai udara dari luar ruangan,
sehingga tekanan udara di dalam ruangan menjadi positif. Kondisi ini membuat
udara dari luar yang mengandung partikel asap yang mengandung zat-zat
berbahaya, hasil pembakaran tidak dapat masuk ke dalam ruangan,” kata Ketua
ILUNI UI Endang Mariani, Senin (9/10).

Rancangan
yang dikonsep oleh Irpan Bakri, bersama rekan-rekannya alumni FTUI tersebut
terbuat dari alat-alat relatif sederhana, yang dapat diperoleh di mana-mana.
Dengan kontainer bertingkat, berisi air, biopori dan zeolite serta karbon
aktif, udara mengandung asap disaring oleh rangkaian alat ini. Penempatan fan
sentrifugal di luar ruangan, berfungsi untuk mengambil udara bebas.

Baca Juga :  Keharmonisan Personil Satgas dan Warga

“Memang
prefilter ini tidak sertamerta dapat membersihkan udara yang mengandung asap
hasil karhutla, yang berbeda sifatnya dengan asap rokok biasa. Oleh karena itu,
keluaran udara dari prefilter IAFT UI ini tetap harus disaring lagi oleh HEPA,
sehingga kandungannya tidak membahayakan kesehatan,” ucap Irpan Bakri.

Dikatakannya,
untuk mengetahui ruangan sudah positif, dapat digunakan benang jahit halus yang
diletakkan pada celah kecil yang ada di dalam ruangan. Jika benang tersebut
berhembus ke arah luar, berarti ruangan sudah bertekanan positif. Semakin
lembut pergerakan benang, semakin baik. Hal ini dapat memperlambat masa pakai
filter yang terdapat dalam HEPA, maupun yang terdapat di box kontainer
prefilter.

Baca Juga :  Inisiatif Merdeka

“Pemasangan
dan uji coba IAFT UI ini di rumah baca Ransel Buku, daerah Petuk Katimpun. Itu
dilakukan, karena rumah Ransel Buku merupakan pusat kegiatan literasi anak-anak
dan juga menjadi shelter untuk berlindung saat kabut asap menyerang. Dengan adanya
IAFT UI, diharapkan anak-anak dapat menghirup udara bersih ketika berada di
sana,” ujarnya.

Pengelola
Ransel Buku Fery Irawan sangat berterimakasih pada ILUNI UI yang telah
memberikan filter udara yang bagus dan lengkap. Sebelumnya, Ransel Buku juga
sudah mendapatkan bantuan berupa alat permurni udara yang juga bagus, serta
susu untuk anak-anak, saat asap sedang pekat-pekatnya.

“Dengan
bantuan ini anak-anak tetap bisa belajar dan berkegiatan. Dan mereka dapat
menghirup udara yang lebih baik,” pungkasnya. (arj/OL)

PALANGKA
RAYA – Bencana kabut asap yang terjadi di Kalteng, akibat kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla), menjadi keprihatinan Alumni Peduli Center (APC) Ikatan Alumni
Universitas Indonesia (ILUNI UI). Pasalnya, kabut asap membuat kondisi
anak-anak “terperangkap” dalam kepungan asap karhutla di sejumlah daerah, baik
di Sumatera dan Kalimanta.

Tim
khusus teknis ILUNI UI Peduli pun merancang sebuah teknologi darurat sederhana
Instant Air Fresh Technology Untuk Indonesia (IAFT UI), yang merupakan
teknologi prefilter. “Berbeda dengan prinsip kerja purifier atau pemurni udara
biasa, Prefilter IAFT UI bertujuan untuk mensuplai udara dari luar ruangan,
sehingga tekanan udara di dalam ruangan menjadi positif. Kondisi ini membuat
udara dari luar yang mengandung partikel asap yang mengandung zat-zat
berbahaya, hasil pembakaran tidak dapat masuk ke dalam ruangan,” kata Ketua
ILUNI UI Endang Mariani, Senin (9/10).

Rancangan
yang dikonsep oleh Irpan Bakri, bersama rekan-rekannya alumni FTUI tersebut
terbuat dari alat-alat relatif sederhana, yang dapat diperoleh di mana-mana.
Dengan kontainer bertingkat, berisi air, biopori dan zeolite serta karbon
aktif, udara mengandung asap disaring oleh rangkaian alat ini. Penempatan fan
sentrifugal di luar ruangan, berfungsi untuk mengambil udara bebas.

Baca Juga :  Keharmonisan Personil Satgas dan Warga

“Memang
prefilter ini tidak sertamerta dapat membersihkan udara yang mengandung asap
hasil karhutla, yang berbeda sifatnya dengan asap rokok biasa. Oleh karena itu,
keluaran udara dari prefilter IAFT UI ini tetap harus disaring lagi oleh HEPA,
sehingga kandungannya tidak membahayakan kesehatan,” ucap Irpan Bakri.

Dikatakannya,
untuk mengetahui ruangan sudah positif, dapat digunakan benang jahit halus yang
diletakkan pada celah kecil yang ada di dalam ruangan. Jika benang tersebut
berhembus ke arah luar, berarti ruangan sudah bertekanan positif. Semakin
lembut pergerakan benang, semakin baik. Hal ini dapat memperlambat masa pakai
filter yang terdapat dalam HEPA, maupun yang terdapat di box kontainer
prefilter.

Baca Juga :  Inisiatif Merdeka

“Pemasangan
dan uji coba IAFT UI ini di rumah baca Ransel Buku, daerah Petuk Katimpun. Itu
dilakukan, karena rumah Ransel Buku merupakan pusat kegiatan literasi anak-anak
dan juga menjadi shelter untuk berlindung saat kabut asap menyerang. Dengan adanya
IAFT UI, diharapkan anak-anak dapat menghirup udara bersih ketika berada di
sana,” ujarnya.

Pengelola
Ransel Buku Fery Irawan sangat berterimakasih pada ILUNI UI yang telah
memberikan filter udara yang bagus dan lengkap. Sebelumnya, Ransel Buku juga
sudah mendapatkan bantuan berupa alat permurni udara yang juga bagus, serta
susu untuk anak-anak, saat asap sedang pekat-pekatnya.

“Dengan
bantuan ini anak-anak tetap bisa belajar dan berkegiatan. Dan mereka dapat
menghirup udara yang lebih baik,” pungkasnya. (arj/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru