27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Seniman Tari Manfaatkan Panggung Daring

INISIATIF menyambut hari tari dunia tidak hanya
marak di kalangan seni tari Indonesia. Pada perayaan hari tari tahun ini,
sejumlah seniman tari Indonesia juga bergabung dengan para seniman dari
berbagai negara untuk merayakannya. Mengandalkan Zoom dalam jaringan internet,
perayaan hari tari lintas negara itu menampilkan lebih dari 40 karya dari
berbagai seniman tari.

Didukung Project Sesama, acara
bertajuk ChOreO-iNstAnt Stay at Home Final Performance ini menjadi
ruang bagi para seniman membagikan karya koreografinya kepada publik. Acara ini
melibatkan seniman-seniman dari Indonesia, Malaysia, Uganda, Jepang, Australia,
hingga Amerika Serikat. Selain menonton karya tari dari berbagai negara,
warganet juga dapat memberikan donasi dalam acara ini.

Baca Juga :  Siap Mengikuti Aturan! Berharap Objek Wisata Dibuka

ChOReO-iNstAnt Stay at Home Final Performance
tidak berlangsung tiba-tiba. Serangkaian pentas tari daring telah dlaksanakan
dengan menghadirkan rupa-rupa tari sejak 1 April 2020. Pada tiap edisinya,
karya Galih Mahara (Indonesia), Rithaudin A. Kadir (Malaysia), dan Gator
Gunawan (Indonesia) yang juga menjadi penyelenggara kolektif acara ini
ditayangkan bersama dengan satu karya bintang tamu.

Tidak semua yang terlibat dalam acara ini
adalah seniman-seniman tari. Ada yang lebih dekat dengan teater. Pada edisi ke
9 pada 17 April 2020 lalu, ChOReO-iNstAnt Stay at Home menampilkan Heliana
Sinaga (Indonesia) yang aktif di Mainteater Bandung menjadi bintang tamu.
’’Saya senang bisa ikut berpartisipasi di tengah pandemi yang tak menentu
ini,’’ kata Heliana Sinaga.

Baca Juga :  Wisatawan Libur Lebaran Diperkirakan Naik Tajam, Ini Imbauan Bupati

Ide
ChOReO-iNstAnt Stay at Home bertolak dari situasi terkini dunia yang tengah
dilanda Covid-19. Wabah yang mendera memantik para seniman untuk kembali
mengingat bahwa sebenarnya panggung karya tidak hanya terbatas pada
gedung-gedung pertunjukan. Semua tempat pada dasarnya dapat menjadi tempat
menyajikan karya. Dan Korona meneguhkan keyakinan bahwa menari dapat dilakukan
di mana saja, tiap waktu, dan dalam beragam bentuk.

INISIATIF menyambut hari tari dunia tidak hanya
marak di kalangan seni tari Indonesia. Pada perayaan hari tari tahun ini,
sejumlah seniman tari Indonesia juga bergabung dengan para seniman dari
berbagai negara untuk merayakannya. Mengandalkan Zoom dalam jaringan internet,
perayaan hari tari lintas negara itu menampilkan lebih dari 40 karya dari
berbagai seniman tari.

Didukung Project Sesama, acara
bertajuk ChOreO-iNstAnt Stay at Home Final Performance ini menjadi
ruang bagi para seniman membagikan karya koreografinya kepada publik. Acara ini
melibatkan seniman-seniman dari Indonesia, Malaysia, Uganda, Jepang, Australia,
hingga Amerika Serikat. Selain menonton karya tari dari berbagai negara,
warganet juga dapat memberikan donasi dalam acara ini.

Baca Juga :  Siap Mengikuti Aturan! Berharap Objek Wisata Dibuka

ChOReO-iNstAnt Stay at Home Final Performance
tidak berlangsung tiba-tiba. Serangkaian pentas tari daring telah dlaksanakan
dengan menghadirkan rupa-rupa tari sejak 1 April 2020. Pada tiap edisinya,
karya Galih Mahara (Indonesia), Rithaudin A. Kadir (Malaysia), dan Gator
Gunawan (Indonesia) yang juga menjadi penyelenggara kolektif acara ini
ditayangkan bersama dengan satu karya bintang tamu.

Tidak semua yang terlibat dalam acara ini
adalah seniman-seniman tari. Ada yang lebih dekat dengan teater. Pada edisi ke
9 pada 17 April 2020 lalu, ChOReO-iNstAnt Stay at Home menampilkan Heliana
Sinaga (Indonesia) yang aktif di Mainteater Bandung menjadi bintang tamu.
’’Saya senang bisa ikut berpartisipasi di tengah pandemi yang tak menentu
ini,’’ kata Heliana Sinaga.

Baca Juga :  Wisatawan Libur Lebaran Diperkirakan Naik Tajam, Ini Imbauan Bupati

Ide
ChOReO-iNstAnt Stay at Home bertolak dari situasi terkini dunia yang tengah
dilanda Covid-19. Wabah yang mendera memantik para seniman untuk kembali
mengingat bahwa sebenarnya panggung karya tidak hanya terbatas pada
gedung-gedung pertunjukan. Semua tempat pada dasarnya dapat menjadi tempat
menyajikan karya. Dan Korona meneguhkan keyakinan bahwa menari dapat dilakukan
di mana saja, tiap waktu, dan dalam beragam bentuk.

Terpopuler

Artikel Terbaru