30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Hades Fading dalam 80 Menit

MAINTEATER sukses
mementaskan Hades Fading di La Mama Courthouse, Melbourne. Hades
Fading atau Hades Memudar menjadi bagian dari festival
pertunjukan tiga tahunan Asia TOPA di Australia. Karya ini ditulis dan
disutradarai Sandra Fiona Long, seniman Australia yang telah lama bekerjasama
dengan Mainteater di Bandung. Sebelum hadir di Melbourne, Hades
Fading telah dipentaskan pada Agustus tahun lalu di NuArt Sculpture Park,
Bandung.

’’Hades Fading adalah
pertunjukan visual dan vokal yang berkisah tentang situasi pasca-apokaliptik
berlatar mitos dunia Hades,’’ terang Sandra Fiona dalam pengantarnya. Karya ini
telah disiapkan sejak 2017 lalu. Bersama keluarga besar Mainteater Bandung,
Sandra mengolah bentuk presentasi naskah yang lekat dengan dunia mitologi
Yunani itu. Hades Fading dibuka dengan soliloqui panjang Heliana
Sinaga yang memerankan Eurydice.

Baca Juga :  Kemenristek Tegaskan Belum Ada Obat yang Dapat Sembuhkan Covid-19

Sejak awal, pementasan
Hades Fading sudah menawarkan dunia fantasi dan imajinasi. Skenografi panggung
menggunakan layar tipis membentuk lapis-lapis ruang permainan. Layar tersebut
menumpahkan proyeksi multimedia di sepanjang Hades Fading. Di La Mama,
lapis-lapis layar itu menjadi arena lega untuk menempatkan teks terjemahan
dialog yang dilisankan para pemain. Terjemahan dialog ke dalam Bahasa Inggris
tersebut sangat membantu penonton di La Mama yang terletak di kawasan Little
Itali, Melbourne.

Selain Heliana, di atas
panggung ada Wawan Sofwan, Godi Suwarna, dan Rinrin Candraresmi yang berbagi
peran. Siasat pemanggungan Hades Fading yang meramu permainan cahaya,
proyeksi multimedia, komposisi vokal, musik, dan soliditas pemeranan para aktor
tersebut menawarkan pertunjukan penuh imajinasi beserta kejutan visual sejak
pertunjukan dimulai. Hades Fading yang berlatar mitologi di luar
dunia realitas itu mulanya mengasyikkan untuk diikuti. Hingga kemudian penonton
tersadar pertemuan alur cerita yang dimainkan para aktor dengan wujud visual di
panggung selama 80 menit itu terasa berkepanjangan. (tir)

Baca Juga :  Jangan Asal Bonceng Anak, Perhatikan Tips Aman Ini

 

MAINTEATER sukses
mementaskan Hades Fading di La Mama Courthouse, Melbourne. Hades
Fading atau Hades Memudar menjadi bagian dari festival
pertunjukan tiga tahunan Asia TOPA di Australia. Karya ini ditulis dan
disutradarai Sandra Fiona Long, seniman Australia yang telah lama bekerjasama
dengan Mainteater di Bandung. Sebelum hadir di Melbourne, Hades
Fading telah dipentaskan pada Agustus tahun lalu di NuArt Sculpture Park,
Bandung.

’’Hades Fading adalah
pertunjukan visual dan vokal yang berkisah tentang situasi pasca-apokaliptik
berlatar mitos dunia Hades,’’ terang Sandra Fiona dalam pengantarnya. Karya ini
telah disiapkan sejak 2017 lalu. Bersama keluarga besar Mainteater Bandung,
Sandra mengolah bentuk presentasi naskah yang lekat dengan dunia mitologi
Yunani itu. Hades Fading dibuka dengan soliloqui panjang Heliana
Sinaga yang memerankan Eurydice.

Baca Juga :  Kemenristek Tegaskan Belum Ada Obat yang Dapat Sembuhkan Covid-19

Sejak awal, pementasan
Hades Fading sudah menawarkan dunia fantasi dan imajinasi. Skenografi panggung
menggunakan layar tipis membentuk lapis-lapis ruang permainan. Layar tersebut
menumpahkan proyeksi multimedia di sepanjang Hades Fading. Di La Mama,
lapis-lapis layar itu menjadi arena lega untuk menempatkan teks terjemahan
dialog yang dilisankan para pemain. Terjemahan dialog ke dalam Bahasa Inggris
tersebut sangat membantu penonton di La Mama yang terletak di kawasan Little
Itali, Melbourne.

Selain Heliana, di atas
panggung ada Wawan Sofwan, Godi Suwarna, dan Rinrin Candraresmi yang berbagi
peran. Siasat pemanggungan Hades Fading yang meramu permainan cahaya,
proyeksi multimedia, komposisi vokal, musik, dan soliditas pemeranan para aktor
tersebut menawarkan pertunjukan penuh imajinasi beserta kejutan visual sejak
pertunjukan dimulai. Hades Fading yang berlatar mitologi di luar
dunia realitas itu mulanya mengasyikkan untuk diikuti. Hingga kemudian penonton
tersadar pertemuan alur cerita yang dimainkan para aktor dengan wujud visual di
panggung selama 80 menit itu terasa berkepanjangan. (tir)

Baca Juga :  Jangan Asal Bonceng Anak, Perhatikan Tips Aman Ini

 

Terpopuler

Artikel Terbaru