26.9 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Bunda, Simak 5 Tips Cara Mudah Mendongeng Untuk Anak

Sejak
kecil, anak-anak pasti senang mendengar dongeng. Maka bunda biasanya membacakan
dongeng untuk buah hati mereka sebelum tidur. Dongeng bisa menstimulasi daya
kognitif dan imajinasi anak agar lebih kreatif.

Mulai
8 September hingga Desember nanti, kita memperingati Hari Literasi
Internasional. Membaca adalah inti dari pendidikan. Sayangnya, budaya membaca
di Indonesia masih sangat rendah.

Data
The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan,
budaya membaca di Indonesia termasuk yang paling rendah dari tahun ke tahun.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, untuk mengejar kemampuan membaca saja, kita
butuh 45 tahun, dan mengejar ketertinggalan Sains, dibutuhkan waktu 75 tahun.

Gerakan
literasi ‘Indonesia Cinta Membaca’ mengajak para bunda bisa mencerdaskan anak
dengan gerakan mendongeng atau story telling. Bicara soal literasi sebenarnya
bukan hanya kemampuan membaca tapi juga memahami membaca.

“Saat
ini belum banyak diterapkan kebiasaan membaca di usia dini. Apalagi sekarang
anak-anak lebih akrab dengan gadget, dan kebiasan mendongeng juga berkurang.
Kita ingin ada gerakan literasi Indonesia Cinta Membaca, memastikan agar
anak-anak punya kebiasaan membaca usia dini,” kata Head of Early Childhood
Education and Development Tanoto Foundation, Eddy Hendry, dalam Webinar
baru-baru ini.

Baca Juga :  Ajarkan Disiplin Berlalu Lintas

 

Lalu
bagaimana cara mudah mendongeng bagi bunda agar bisa dipahami anak? Penggagas
Gerakan Literasi Sekolah Satria Dharma menambahan, perlu ada kesadaran akan
pentingnya penguasaan literasi membaca sejak dini, oleh semua pihak.

“Reading
is the heart of education. Anak yang tiap hari sekolah tapi tidak membaca,
sebenarnya dia tidak mendapat pendidikan. Tidak ada gunanya guru berbicara dan
mengajar setiap hari, karena dengan hanya mendangar maka anak-anak tidak
mendapat pendidikan,” jelas Satria Dharma.

Bandingkan
dengan di Thailand. Siswa SMA di sana wajib membaca 5 judul buku, di Amerika
Serikat 32 judul buku.

“Di
SMA Indonesia, 0 judul. Ini fakta yang sangat menyakitkan. Jadi anak-anak kita
rabun membaca dan tidak menulis. Prestasinya rendah. Dari 41 negara, kita hanya
peringakt 39 PISA,” ujar Dharma.

Baca Juga :  Finalis Asal Barsel Jadi Duta Bahasa Kalteng 2019

Pendongeng
Awam Prakoso memberikan tips, seperti saat ia mendirikan Kampung Dongeng
Indonesia. Upayakan mulai membiasakan membaca dari tingkat keluarga.

1.
Persiapan sebelum mendongeng

Membuat
atau memilih cerita sesuai tema, usia anak, dan pahami ceritanya. Menyiapkan
media peraga bla diperlukan. Berlatih secukupnya. Menyiapkan tempat bercerita,
bila dilakukan oleh guru.

2.
Lebih kreatif

Membuka
pertunjukan dongeng bisa dengan tebak-tebakan, diselingi lagu-lagu ringan, dan
permainan kreativias.

3.
Harus menyenangkan

Saat
mendongeng, jangan terburu-buru dan harus tetap menyenangkan. Boleh menggunakan
improvisasi, dan libatkan anak dalam bagian-bagian tertentu.

4.
Tanya jawab

Anak
bisa bertanya dan ibu menjawab apa saja yang dijelaskan dalam alur cerita.

5.
Gambarkan alur dan tokohnya

Mendongeng
ditutup dengan tanya jawab tokoh alur dan alur cerita, atau menggambar tokoh
atau salah satu seting dalam cerita.

Sejak
kecil, anak-anak pasti senang mendengar dongeng. Maka bunda biasanya membacakan
dongeng untuk buah hati mereka sebelum tidur. Dongeng bisa menstimulasi daya
kognitif dan imajinasi anak agar lebih kreatif.

Mulai
8 September hingga Desember nanti, kita memperingati Hari Literasi
Internasional. Membaca adalah inti dari pendidikan. Sayangnya, budaya membaca
di Indonesia masih sangat rendah.

Data
The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan,
budaya membaca di Indonesia termasuk yang paling rendah dari tahun ke tahun.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, untuk mengejar kemampuan membaca saja, kita
butuh 45 tahun, dan mengejar ketertinggalan Sains, dibutuhkan waktu 75 tahun.

Gerakan
literasi ‘Indonesia Cinta Membaca’ mengajak para bunda bisa mencerdaskan anak
dengan gerakan mendongeng atau story telling. Bicara soal literasi sebenarnya
bukan hanya kemampuan membaca tapi juga memahami membaca.

“Saat
ini belum banyak diterapkan kebiasaan membaca di usia dini. Apalagi sekarang
anak-anak lebih akrab dengan gadget, dan kebiasan mendongeng juga berkurang.
Kita ingin ada gerakan literasi Indonesia Cinta Membaca, memastikan agar
anak-anak punya kebiasaan membaca usia dini,” kata Head of Early Childhood
Education and Development Tanoto Foundation, Eddy Hendry, dalam Webinar
baru-baru ini.

Baca Juga :  Ajarkan Disiplin Berlalu Lintas

 

Lalu
bagaimana cara mudah mendongeng bagi bunda agar bisa dipahami anak? Penggagas
Gerakan Literasi Sekolah Satria Dharma menambahan, perlu ada kesadaran akan
pentingnya penguasaan literasi membaca sejak dini, oleh semua pihak.

“Reading
is the heart of education. Anak yang tiap hari sekolah tapi tidak membaca,
sebenarnya dia tidak mendapat pendidikan. Tidak ada gunanya guru berbicara dan
mengajar setiap hari, karena dengan hanya mendangar maka anak-anak tidak
mendapat pendidikan,” jelas Satria Dharma.

Bandingkan
dengan di Thailand. Siswa SMA di sana wajib membaca 5 judul buku, di Amerika
Serikat 32 judul buku.

“Di
SMA Indonesia, 0 judul. Ini fakta yang sangat menyakitkan. Jadi anak-anak kita
rabun membaca dan tidak menulis. Prestasinya rendah. Dari 41 negara, kita hanya
peringakt 39 PISA,” ujar Dharma.

Baca Juga :  Finalis Asal Barsel Jadi Duta Bahasa Kalteng 2019

Pendongeng
Awam Prakoso memberikan tips, seperti saat ia mendirikan Kampung Dongeng
Indonesia. Upayakan mulai membiasakan membaca dari tingkat keluarga.

1.
Persiapan sebelum mendongeng

Membuat
atau memilih cerita sesuai tema, usia anak, dan pahami ceritanya. Menyiapkan
media peraga bla diperlukan. Berlatih secukupnya. Menyiapkan tempat bercerita,
bila dilakukan oleh guru.

2.
Lebih kreatif

Membuka
pertunjukan dongeng bisa dengan tebak-tebakan, diselingi lagu-lagu ringan, dan
permainan kreativias.

3.
Harus menyenangkan

Saat
mendongeng, jangan terburu-buru dan harus tetap menyenangkan. Boleh menggunakan
improvisasi, dan libatkan anak dalam bagian-bagian tertentu.

4.
Tanya jawab

Anak
bisa bertanya dan ibu menjawab apa saja yang dijelaskan dalam alur cerita.

5.
Gambarkan alur dan tokohnya

Mendongeng
ditutup dengan tanya jawab tokoh alur dan alur cerita, atau menggambar tokoh
atau salah satu seting dalam cerita.

Terpopuler

Artikel Terbaru