30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Assyifa Qolbi Rancang Baju Khusus demi Penampilan Terbaik

Mencoba menampilkan
yang terbaik. Kepuasan tak dinilai dari pengorbanan materi, melainkan hasil
maksimal buah kerja keras. Apalagi terbayar tuntas dengan meraih penghargaan
yang diidam-idamkan. Begini persiapan pemenang Maulid Habsyi Kalteng Pos 2018 kategori
putri.

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

RASA bangga atas
kemenangan dalam rangkaian lomba Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019 tak hanya
dirasakan grup Sayyidil Mursalin sebagai pemenang pertama kategori putra. Rasa
bangga dan puas karena telah menampilkan karya terbaik pun dirasakan kelompok
Assyifa Qolbi. Mereka menjadi peserta terbaik dari tiga peserta kelompok putri.

Kebanggaan anggota
terbayar, lantaran grup ini sempat vakum selama enam tahun. Pada 2011 lalu grup
ini sempat bubar karena sejumlah personil mengundurkan diri dengan berbagai
alasan. Mulai dari alasan bekerja, menikah, dan ada pula yang karena
melanjutkan sekolah ke luar daerah.

Bubarnya grup ini
justru menjadi motivasi bagaimana Assyifa Qolbi bisa bangkit dan menyajikan tampilan
terbaik. Grup yang bersekretariat di Jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya
ini kembali bangkit pada 2017 lalu dengan nama yang sama. Kali ini sejumalah personelnya
adalah peserta baru.

“Kelompok kami sebenarnya
baru mulai tahun 2017. Sempat bubar pada 2011 lalu. Kemudian pengurus kami
berniat membangun kembali. Alhamdulillah bisa bangkit. Sudah lima kali tampil
di beberapa kegiatan,” kata bendahara grup Assyifa Qolbi, Sarpiah Norjannah,
saat dibincangi Kalteng Pos.

Baca Juga :  Saat Air Sungai Jelai Menjadi Hijau, Petambak Terancam Gulung Tikar

Meski harus membangun
kembali, tapi sudah mampu menampilkan karya terbaik. Kalteng Pos sudah delapan
kali berturut-turut menyelenggarakan maulid habsyi sejak 2011 silam. Di masa
hampir bubarnya grup ini, mereka sempat berpartisipasi dalam event perdana Maulid
Hansyi Kalteng Pos. Ketika dihidupkan lagi, langsung berpartisipasi dalam
kagiatan Kalteng Pos.

“Dulu waktu Assyifa
Qolbi mau off, sempat ikut Maulid Habsyi Kalteng Pos 2011. Setelah itu vakum. Saat
dibentuk kembali tahun 2017, kami langsung tampil di acara Kalteng Pos,” kata
perempuan kelahiran 13 Maret 2002 ini.

Saat tampildalam acara Maulid
Habsyi Kalteng Pos 2018, kelompok ini berhasil meraih juara II. Karena termotivasi
untuk mendapat pengalaman dan terus meningkatkan kualitas grup, mereka memutuskan
untuk berpartisipasi kembali dalam Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019.

“Kami kan masih baru. Meski
sudah beberapa kali juara, tapi kami ingin terus mengembangkan. Salah satunya
ikut maulid habsyi yang digelar Kalteng Pos,” ucapnya.

Apalagi, lanjutnya,
setiap tahun juri selalu berbeda. Tentunya penilaian dari setiap dewan juri berbeda.
Dari setiap penampilan itulah kelompok ini ingin belajar dari setiap penilaian
juri. Sebab, mereka yakin bahwa para juri merupakan orang-orang berkompeten dan
memiliki kemampuan dalam menilai. Penilaian juri inilah yang menjadi pegangan
untuk berbenah.

Baca Juga :  Sekolah dan Kerja Berhenti Demi Jaga Adik, Senang Jika Tetangga Gelar

“Makanya kami selalu
ikut, karena kami ingin mengetahui apa sebenarnya kekurangan kami, agar bisa terus
berlatih dan berbenah menjadi lebih baik,” tegasnya.

Perempuan kelahiran
Kota Cantik ini menjelaskan, persiapan dalam mempersembahkan penampilan pada Maulid
Habsyi Kalteng Pos 2019 cukup panjang. Tak hanya persiapan vokal, gerakan, dan
syair. Grup ini rela merogoh kocek pribadi untuk merancang pakaian yang bagus
demi penampilan yang prima.

“Tapi karena waktu pembuatannya
sangat mepet dengan perlombaan, sehingga tak bisa digunakan dalam kegiatan kali
ini. Insyaallah bisa digunakan dalam Maulid Habsyi Kalteng Pos 2020,” ucapnya
optimistis.

Persiapan kelompok ini
hampir dua bulan. Jauh sebelum Kalteng Pos mengumumkan adanya perlombaan,
karena  mereka yakin bahwa Kalteng Pos
akan menggelar even tahunan setiap bulan Ramadan.

“Ketika Kalteng Pos mengumumkan, kami sudah siap
tampil. Alhamduluillah bisa meraih juara pertama,” pungkasnya. (*/ce/selesai)

Mencoba menampilkan
yang terbaik. Kepuasan tak dinilai dari pengorbanan materi, melainkan hasil
maksimal buah kerja keras. Apalagi terbayar tuntas dengan meraih penghargaan
yang diidam-idamkan. Begini persiapan pemenang Maulid Habsyi Kalteng Pos 2018 kategori
putri.

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

RASA bangga atas
kemenangan dalam rangkaian lomba Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019 tak hanya
dirasakan grup Sayyidil Mursalin sebagai pemenang pertama kategori putra. Rasa
bangga dan puas karena telah menampilkan karya terbaik pun dirasakan kelompok
Assyifa Qolbi. Mereka menjadi peserta terbaik dari tiga peserta kelompok putri.

Kebanggaan anggota
terbayar, lantaran grup ini sempat vakum selama enam tahun. Pada 2011 lalu grup
ini sempat bubar karena sejumlah personil mengundurkan diri dengan berbagai
alasan. Mulai dari alasan bekerja, menikah, dan ada pula yang karena
melanjutkan sekolah ke luar daerah.

Bubarnya grup ini
justru menjadi motivasi bagaimana Assyifa Qolbi bisa bangkit dan menyajikan tampilan
terbaik. Grup yang bersekretariat di Jalan Sisingamangaraja Kota Palangka Raya
ini kembali bangkit pada 2017 lalu dengan nama yang sama. Kali ini sejumalah personelnya
adalah peserta baru.

“Kelompok kami sebenarnya
baru mulai tahun 2017. Sempat bubar pada 2011 lalu. Kemudian pengurus kami
berniat membangun kembali. Alhamdulillah bisa bangkit. Sudah lima kali tampil
di beberapa kegiatan,” kata bendahara grup Assyifa Qolbi, Sarpiah Norjannah,
saat dibincangi Kalteng Pos.

Baca Juga :  Saat Air Sungai Jelai Menjadi Hijau, Petambak Terancam Gulung Tikar

Meski harus membangun
kembali, tapi sudah mampu menampilkan karya terbaik. Kalteng Pos sudah delapan
kali berturut-turut menyelenggarakan maulid habsyi sejak 2011 silam. Di masa
hampir bubarnya grup ini, mereka sempat berpartisipasi dalam event perdana Maulid
Hansyi Kalteng Pos. Ketika dihidupkan lagi, langsung berpartisipasi dalam
kagiatan Kalteng Pos.

“Dulu waktu Assyifa
Qolbi mau off, sempat ikut Maulid Habsyi Kalteng Pos 2011. Setelah itu vakum. Saat
dibentuk kembali tahun 2017, kami langsung tampil di acara Kalteng Pos,” kata
perempuan kelahiran 13 Maret 2002 ini.

Saat tampildalam acara Maulid
Habsyi Kalteng Pos 2018, kelompok ini berhasil meraih juara II. Karena termotivasi
untuk mendapat pengalaman dan terus meningkatkan kualitas grup, mereka memutuskan
untuk berpartisipasi kembali dalam Maulid Habsyi Kalteng Pos 2019.

“Kami kan masih baru. Meski
sudah beberapa kali juara, tapi kami ingin terus mengembangkan. Salah satunya
ikut maulid habsyi yang digelar Kalteng Pos,” ucapnya.

Apalagi, lanjutnya,
setiap tahun juri selalu berbeda. Tentunya penilaian dari setiap dewan juri berbeda.
Dari setiap penampilan itulah kelompok ini ingin belajar dari setiap penilaian
juri. Sebab, mereka yakin bahwa para juri merupakan orang-orang berkompeten dan
memiliki kemampuan dalam menilai. Penilaian juri inilah yang menjadi pegangan
untuk berbenah.

Baca Juga :  Sekolah dan Kerja Berhenti Demi Jaga Adik, Senang Jika Tetangga Gelar

“Makanya kami selalu
ikut, karena kami ingin mengetahui apa sebenarnya kekurangan kami, agar bisa terus
berlatih dan berbenah menjadi lebih baik,” tegasnya.

Perempuan kelahiran
Kota Cantik ini menjelaskan, persiapan dalam mempersembahkan penampilan pada Maulid
Habsyi Kalteng Pos 2019 cukup panjang. Tak hanya persiapan vokal, gerakan, dan
syair. Grup ini rela merogoh kocek pribadi untuk merancang pakaian yang bagus
demi penampilan yang prima.

“Tapi karena waktu pembuatannya
sangat mepet dengan perlombaan, sehingga tak bisa digunakan dalam kegiatan kali
ini. Insyaallah bisa digunakan dalam Maulid Habsyi Kalteng Pos 2020,” ucapnya
optimistis.

Persiapan kelompok ini
hampir dua bulan. Jauh sebelum Kalteng Pos mengumumkan adanya perlombaan,
karena  mereka yakin bahwa Kalteng Pos
akan menggelar even tahunan setiap bulan Ramadan.

“Ketika Kalteng Pos mengumumkan, kami sudah siap
tampil. Alhamduluillah bisa meraih juara pertama,” pungkasnya. (*/ce/selesai)

Terpopuler

Artikel Terbaru