33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Konsumsi Telur Baik Untuk Pertumbuhan Anak

Kurang
lebih sudah enam bulan Covid-19 melanda hampir seluruh dunia, di mana pandemi
global ini awalnya berada di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember tahun
lalu. Hal ini pun mempengaruhi bukan hanya kesehatan, melainkan sosial dan juga
ekonomi.

Seperti
diketahui, saat ini banyak terjadi kasus perumahan pegawai, bahkan pemutusan
hubungan kerja (PHK) akibat perusahaan yang terpukul sangat berat akibat
kehadiran virus tersebut.

Hal
ini pun membuat mayoritas pendapatan masyarakat menurun secara global, termasuk
Indonesia. Kepastian akan pemenuhan pangan untuk keluarga pun menjadi tersendat
akibat tidak adanya penghasilan.

Bahkan,
World Health Organization (WHO) mengatakan ada tambahan 0,7 juta anak di dunia
yang mengalami stunting, akibat penurunan perekonomian dunia yang turun 1
persen. Berarti, hingga saat ini sudah ada 144 juta anak dari seluruh bagian
dunia mengalami stunting.

Artinya,
dari 5 anak, 1 anak di dunia mengalami gagal pertumbuhan pada otak dan tubuh
mereka. Bahkan, akibat pandemi virus ini, sudah tercatat 820 juta masyarakat di
seluruh dunia mengalami kelaparan.

Baca Juga :  Disindir Open BO di MiChat, Ratu Rizky Nabila Keluarkan Tantangan Ini

Stunting
sendiri merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, khususnya tubuh dan otak
akibat asupam gizi yang tidak mencukupi. Maka dari itu, biasanya anak yang
mengalami stunting biasanya lebih pendek jika dibandingkan dengan anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Dokter
Umum Klinik ZAP dr Dea Saufika Najmi pun mengatakan bahwa masyarakat perlu
menjadi lebih aware terhadap pemenuhan gizi mereka agar kasus stunting tidak
bertambah. Masyarakat pun bisa mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi,
seperti telur.

“Telur
merupakan sumber protein hewani yang sangat baik bagi tubuh. Karena kaya akan
nutrisi seperti vitamin A, vitamin E, fosfor dan selenium, telur termasuk ke
dalam ‘superfood’ yang dapat memberikan energi sekaligus nutrisi yang lengkap
bagi kesehatan,” terang dia kepada JawaPos.com.

Baca Juga :  Jadi Tersangka KDRT, Nikita Mirzani Tantang Mantan Suami Duel

Di
tengah pandemi ini, tentunya sangat dibutuhkan sistem kekebalan tubuh yang
baik. Makanan yang bergizi akan membantu meningkatkan sistem imun dengan
menyediakan kebutuhan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap
harinya.

Adapun,
saat ini, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di 2019,
sebanyak 28 dari 100 balita mengalami stunting. Dengan angka itu, prevalensi
(proporsi) balita stunting pada 2019 sebesar 27,7 persen.

Agar
kasus stunting tidak bertambah, masyarakat harus menjaga kesehatan diri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung telur. Tidak perlu dalam bentuk makanan
berat, bisa juga dalam cemilan ringan seperti kue ataupun es krim, seperti es
krim Aice Susu Telur yang bisa didapatkan dengan mudah, bahkan di warung
sekitar anda.

“Tentu
saja bisa, asalkan tetap memperhatikan kandungan nutrisi lain seperti
karbohidrat dan lemak, agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien terpenuhi
setiap harinya,” jelasnya.

Kurang
lebih sudah enam bulan Covid-19 melanda hampir seluruh dunia, di mana pandemi
global ini awalnya berada di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember tahun
lalu. Hal ini pun mempengaruhi bukan hanya kesehatan, melainkan sosial dan juga
ekonomi.

Seperti
diketahui, saat ini banyak terjadi kasus perumahan pegawai, bahkan pemutusan
hubungan kerja (PHK) akibat perusahaan yang terpukul sangat berat akibat
kehadiran virus tersebut.

Hal
ini pun membuat mayoritas pendapatan masyarakat menurun secara global, termasuk
Indonesia. Kepastian akan pemenuhan pangan untuk keluarga pun menjadi tersendat
akibat tidak adanya penghasilan.

Bahkan,
World Health Organization (WHO) mengatakan ada tambahan 0,7 juta anak di dunia
yang mengalami stunting, akibat penurunan perekonomian dunia yang turun 1
persen. Berarti, hingga saat ini sudah ada 144 juta anak dari seluruh bagian
dunia mengalami stunting.

Artinya,
dari 5 anak, 1 anak di dunia mengalami gagal pertumbuhan pada otak dan tubuh
mereka. Bahkan, akibat pandemi virus ini, sudah tercatat 820 juta masyarakat di
seluruh dunia mengalami kelaparan.

Baca Juga :  Disindir Open BO di MiChat, Ratu Rizky Nabila Keluarkan Tantangan Ini

Stunting
sendiri merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak, khususnya tubuh dan otak
akibat asupam gizi yang tidak mencukupi. Maka dari itu, biasanya anak yang
mengalami stunting biasanya lebih pendek jika dibandingkan dengan anak normal
seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Dokter
Umum Klinik ZAP dr Dea Saufika Najmi pun mengatakan bahwa masyarakat perlu
menjadi lebih aware terhadap pemenuhan gizi mereka agar kasus stunting tidak
bertambah. Masyarakat pun bisa mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi,
seperti telur.

“Telur
merupakan sumber protein hewani yang sangat baik bagi tubuh. Karena kaya akan
nutrisi seperti vitamin A, vitamin E, fosfor dan selenium, telur termasuk ke
dalam ‘superfood’ yang dapat memberikan energi sekaligus nutrisi yang lengkap
bagi kesehatan,” terang dia kepada JawaPos.com.

Baca Juga :  Jadi Tersangka KDRT, Nikita Mirzani Tantang Mantan Suami Duel

Di
tengah pandemi ini, tentunya sangat dibutuhkan sistem kekebalan tubuh yang
baik. Makanan yang bergizi akan membantu meningkatkan sistem imun dengan
menyediakan kebutuhan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setiap
harinya.

Adapun,
saat ini, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di 2019,
sebanyak 28 dari 100 balita mengalami stunting. Dengan angka itu, prevalensi
(proporsi) balita stunting pada 2019 sebesar 27,7 persen.

Agar
kasus stunting tidak bertambah, masyarakat harus menjaga kesehatan diri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung telur. Tidak perlu dalam bentuk makanan
berat, bisa juga dalam cemilan ringan seperti kue ataupun es krim, seperti es
krim Aice Susu Telur yang bisa didapatkan dengan mudah, bahkan di warung
sekitar anda.

“Tentu
saja bisa, asalkan tetap memperhatikan kandungan nutrisi lain seperti
karbohidrat dan lemak, agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien terpenuhi
setiap harinya,” jelasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru