33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wah, Nikita Mirzani Syok Dapat Tagihan Listrik Rp26 Juta

AKTRIS sensasional Nikita Mirzani mengaku kaget begitu melihat
tagihan listriknya berbeda signifikan dari biasanya sebesar Rp26 juta. Tagihan
listrik itu dianggap tidak masuk akal.

“Ya kalau make sense gua bayar,
kalau nggak make sense nggak dibayar. Kan rumah gua cuman 300 meter. Kalau
tagihan 26 juta menurut lo make sense nggak? Gitu aja,” kata Nikita Mirzani
ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

Janda tiga kali itu
mengungkapkan, tagihan listrik biasanya per bulan dibayar Rp5 jutaan. Sebab
penggunaan listrik dengan luas rumah 300 meter itu tidak secara berlebihan.

“AC kalau siang cuman dua yang
nyala, kulkas dua, TV cuma satu, udah itu aja,” ujar Nikita.

Baca Juga :  Nikita Mirzani Divonis 6 Bulan, Tapi Tak Dipenjara

Bintang film Comic 8 itu
membandingkan kediaman sahabatnya yang penggunaan listriknya lebih banyak
ketimbang dirinya, dalam sebulan hanya membayar tagihan listrik Rp7 jutaan.
Nah, sementara Nikita, mencapai Rp26 juta.

“Rumah mewah aja kayak rumahnya
kak fitri nih, sebulan aja itu cuman bayar Rp7 juta. Itu udahan paling mahal,
itu AC nggak pernah mati 24 jam,” ucap perempuan kelahiran Jakarta, 17 Maret
1986 itu.

Ketika dikonfirmasi, Vice
Presiden Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah menyarankan Nikita
untuk mengadukan permasalahannya terkait data tagihan listrik ke kantor PLN
langsung.

“Sebaiknya pelanggan tersebut
datang saja ke kantor PLN, dan menanyakan apakah tagihannya sudah benar atau
ada kesalahan,” ujar Dwi.

Baca Juga :  Hamil 9 Bulan, Sheila Marcia Akan Melahirkan di Bali

Menurut Dwi, ketika tagihan
listrik membengkak, alangkah eloknya dikomunikaskan pihak PLN dan bukan
diunggah di media sosial.

“Siapa tahu tagihan itu benar,
kan malah malu sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, pemakaian
listrik baik sedikit maupun banyak telah tercatat dalam meter kWh, sehingga
sedikit sekali kesalahan data tagihan listrik.

“Kan meter kWh yang dipasang
mengukur energi yang digunakan. Kalau pemaiakan banyak, akan dihitung banyak,
sebaliknya kalau sedikit akan sedikit. Ya seperti timbangan,” tukasnya. (din/fin/kpc)

AKTRIS sensasional Nikita Mirzani mengaku kaget begitu melihat
tagihan listriknya berbeda signifikan dari biasanya sebesar Rp26 juta. Tagihan
listrik itu dianggap tidak masuk akal.

“Ya kalau make sense gua bayar,
kalau nggak make sense nggak dibayar. Kan rumah gua cuman 300 meter. Kalau
tagihan 26 juta menurut lo make sense nggak? Gitu aja,” kata Nikita Mirzani
ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

Janda tiga kali itu
mengungkapkan, tagihan listrik biasanya per bulan dibayar Rp5 jutaan. Sebab
penggunaan listrik dengan luas rumah 300 meter itu tidak secara berlebihan.

“AC kalau siang cuman dua yang
nyala, kulkas dua, TV cuma satu, udah itu aja,” ujar Nikita.

Baca Juga :  Nikita Mirzani Divonis 6 Bulan, Tapi Tak Dipenjara

Bintang film Comic 8 itu
membandingkan kediaman sahabatnya yang penggunaan listriknya lebih banyak
ketimbang dirinya, dalam sebulan hanya membayar tagihan listrik Rp7 jutaan.
Nah, sementara Nikita, mencapai Rp26 juta.

“Rumah mewah aja kayak rumahnya
kak fitri nih, sebulan aja itu cuman bayar Rp7 juta. Itu udahan paling mahal,
itu AC nggak pernah mati 24 jam,” ucap perempuan kelahiran Jakarta, 17 Maret
1986 itu.

Ketika dikonfirmasi, Vice
Presiden Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah menyarankan Nikita
untuk mengadukan permasalahannya terkait data tagihan listrik ke kantor PLN
langsung.

“Sebaiknya pelanggan tersebut
datang saja ke kantor PLN, dan menanyakan apakah tagihannya sudah benar atau
ada kesalahan,” ujar Dwi.

Baca Juga :  Hamil 9 Bulan, Sheila Marcia Akan Melahirkan di Bali

Menurut Dwi, ketika tagihan
listrik membengkak, alangkah eloknya dikomunikaskan pihak PLN dan bukan
diunggah di media sosial.

“Siapa tahu tagihan itu benar,
kan malah malu sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, pemakaian
listrik baik sedikit maupun banyak telah tercatat dalam meter kWh, sehingga
sedikit sekali kesalahan data tagihan listrik.

“Kan meter kWh yang dipasang
mengukur energi yang digunakan. Kalau pemaiakan banyak, akan dihitung banyak,
sebaliknya kalau sedikit akan sedikit. Ya seperti timbangan,” tukasnya. (din/fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru