33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Prihatin! Masih Ada SMA yang Siswanya Harus Lesehan Belajar

PALANGKA RAYAMinimnya sarana prasarana
(sarpras) mulai dari dinding dan plafon bocor, minimnya meja dan kursi yang
membuat murid terpaksa duduk di lantai saat mengikuti pelajaran
, masih banyak terjadi di berbagai daerah di Provinsi
Kalimantan Tengah. Contohnya, di di SMA 1 Mandomai dan SMA1 Basarang Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas.

Sampai saat ini, diketahui belum ada bantuan Pemerintah yang
diterima oleh pihak sekolah
. Kondisi itu membuat
sekolah ini sangat memprihatinkan.

Hal inilah yang
terlihat oleh anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalteng saat melakukan kunjungan
kerja (kunker) SMA 1 Mand
omai dan SMA 1 Basarang Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas
belum lama ini.

Sekretaris
Komisi III DPRD Provinsi Kalteng, Kuwu Senilawati mengatakan, pendidikan yang baik harus
ditunjang sarpras yang baik pula. Menjadi perhatian bersama terutama pemerintah
yang berperan dalam memberikan fasilitas pendidikan agar belajar mengajar
berjalan dengan baik.

Baca Juga :  Reses, Ferry Khaidir Mengaku Siap Mengawal Aspirasi Masyarakat

“Salah satunya
sekolah yang kita kunjungi SMA Negeri 1 Basarang, bangun sekolah yang berdiri
sejak lama ini, begitu tidak tersentuh oleh pemerintah, seperti masih banyak
fasilitas belajar mengajar yang tidak memadai seperti alat prakt
ik di laboratorium Fisika
tidak memadai. Tak hanya itu
, para siswa pun harus rela duduk di lantai,” ungkapnya saat di temui
di kantor DPRD Kalteng, Selasa (18/2) lalu.

Kuwu
menjelaskan, tak jauh berbeda dengan yang dialami SMAN 1 Mand
omai  dengan permasalahan fasilitas belajar
mengajar, permasalahan yang dihadapi juga begitu memprihatinkan dan belum
pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Banyaknya
dinding
dan plafon
yang rusak, dan apabila saat hujan deras maka akan membasahi buku-buku yang ada
di perpustakaan, keadaan yang sangat memprihatinkan sekali disaat mereka
semangat dalam mengemban tugas pendidikan, namun tidak ditunjangnya sarpras
yang memadai,” katanya.

Baca Juga :  Komisi III DPRD Kalteng Pantau Upaya Penurunan Stunting di Mura

Padahal, ungkap
anggota dari dapil yang meliputi Palangka Raya, Gunung Mas ini selama ini SMAN
1 Mand
omai dikenal
SMA Adiwiyata yang termasuk banyak memperoleh penghargaan, seharusnya ini
menjadi tanggung jawab pemerintah untuk bisa memberikan fasilitas yang lebih
baik lagi, mengingat mereka sangat berperan dalam menyumbang prestasi serta
penghargaan.

“Berharap bersama
sama semoga ada perhatian pemerintah dalam hal ini memberikan bantuan berupa
fasilitas yang memadai, dengan melihat fasilitas yang sangat jauh dari kata
memadai harus segera dilakukan renovasi setidaknya bantuan yang lebih baik,
agar anatara prestasi dan kewajiban siswa dalam mengenyam pendudukan lebih baik
lagi dengan segala fasilitas yang baik,” tutup Kuwu.
(*yud/ari/nto)

PALANGKA RAYAMinimnya sarana prasarana
(sarpras) mulai dari dinding dan plafon bocor, minimnya meja dan kursi yang
membuat murid terpaksa duduk di lantai saat mengikuti pelajaran
, masih banyak terjadi di berbagai daerah di Provinsi
Kalimantan Tengah. Contohnya, di di SMA 1 Mandomai dan SMA1 Basarang Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas.

Sampai saat ini, diketahui belum ada bantuan Pemerintah yang
diterima oleh pihak sekolah
. Kondisi itu membuat
sekolah ini sangat memprihatinkan.

Hal inilah yang
terlihat oleh anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalteng saat melakukan kunjungan
kerja (kunker) SMA 1 Mand
omai dan SMA 1 Basarang Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas
belum lama ini.

Sekretaris
Komisi III DPRD Provinsi Kalteng, Kuwu Senilawati mengatakan, pendidikan yang baik harus
ditunjang sarpras yang baik pula. Menjadi perhatian bersama terutama pemerintah
yang berperan dalam memberikan fasilitas pendidikan agar belajar mengajar
berjalan dengan baik.

Baca Juga :  Reses, Ferry Khaidir Mengaku Siap Mengawal Aspirasi Masyarakat

“Salah satunya
sekolah yang kita kunjungi SMA Negeri 1 Basarang, bangun sekolah yang berdiri
sejak lama ini, begitu tidak tersentuh oleh pemerintah, seperti masih banyak
fasilitas belajar mengajar yang tidak memadai seperti alat prakt
ik di laboratorium Fisika
tidak memadai. Tak hanya itu
, para siswa pun harus rela duduk di lantai,” ungkapnya saat di temui
di kantor DPRD Kalteng, Selasa (18/2) lalu.

Kuwu
menjelaskan, tak jauh berbeda dengan yang dialami SMAN 1 Mand
omai  dengan permasalahan fasilitas belajar
mengajar, permasalahan yang dihadapi juga begitu memprihatinkan dan belum
pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Banyaknya
dinding
dan plafon
yang rusak, dan apabila saat hujan deras maka akan membasahi buku-buku yang ada
di perpustakaan, keadaan yang sangat memprihatinkan sekali disaat mereka
semangat dalam mengemban tugas pendidikan, namun tidak ditunjangnya sarpras
yang memadai,” katanya.

Baca Juga :  Komisi III DPRD Kalteng Pantau Upaya Penurunan Stunting di Mura

Padahal, ungkap
anggota dari dapil yang meliputi Palangka Raya, Gunung Mas ini selama ini SMAN
1 Mand
omai dikenal
SMA Adiwiyata yang termasuk banyak memperoleh penghargaan, seharusnya ini
menjadi tanggung jawab pemerintah untuk bisa memberikan fasilitas yang lebih
baik lagi, mengingat mereka sangat berperan dalam menyumbang prestasi serta
penghargaan.

“Berharap bersama
sama semoga ada perhatian pemerintah dalam hal ini memberikan bantuan berupa
fasilitas yang memadai, dengan melihat fasilitas yang sangat jauh dari kata
memadai harus segera dilakukan renovasi setidaknya bantuan yang lebih baik,
agar anatara prestasi dan kewajiban siswa dalam mengenyam pendudukan lebih baik
lagi dengan segala fasilitas yang baik,” tutup Kuwu.
(*yud/ari/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru