33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Masyarakat Diimbau Melirik Ekonomi Produksi Jangka Pendek

PALANGKA RAYA-Anggota
Komisi C DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi kesra Riduanto, menyikapi ditolaknya
Provinsi Kalteng secara umum, khususnya Kota Palangka Raya untuk menerapkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maka
dirinya mengimbau kepada masyarakat agar bisa melirik usaha ekonomi produksi
jangka pendek.

Menurut Politikus PDIP
ini, ada beberapa persyarayatan untuk diajukan layak atau tidaknya PSBB bisa
diterapkan, namun dalam konteks di Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya secara
khusus tidak memenuhi syarat-syarat yang diberlakukan oleh Kemenkes.

“Dalam hal ini tentunya
ada baiknya juga PSBB ditolak, sebab jika diberlakukan akan repot sebab
masyarakat tidak bisa kemana-mana,” ucap Riduanto, Selasa (14/4).

Baca Juga :  Bimbing Anak Selama Libur Sekolah untuk Bisa Belajar Secara Mandiri di

Riduanto menjelaskan, jika
penerapan PSBB di daerah Kalteng dan sekitarnya diberlakukan otomatis ekonomi
masyarakat maupun daerah akan mengalami penurunun yang signifikan.

“Seperti sekarang ini
saja sudah sangat terasa sekali dampaknya pada semua lini, banyak karyawan yang
di PHK maupun di rumahkan, ini membuktikan bahwa PSBB tidak perlu diberlakukan
di Kalteng khususnya Palangka Raya,” terangnya.

Masyarakat juga dipinta
agar bisa melirik ekonomi produk
si jangka pendek yang
bisa menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan.

“Misalnya seperti
memelihara ikan, ayam, menanam cabai, tomat, terong, singkong dan sebagainya di
pekarangan masing-masing supaya penghasilan masyarakat tidak berhenti selama
wabah ini berlangsung,” pungkas Riduanto.

Baca Juga :  Bantu Mempermudah Pengurusan Dokumen yang Terbakar

PALANGKA RAYA-Anggota
Komisi C DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi kesra Riduanto, menyikapi ditolaknya
Provinsi Kalteng secara umum, khususnya Kota Palangka Raya untuk menerapkan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maka
dirinya mengimbau kepada masyarakat agar bisa melirik usaha ekonomi produksi
jangka pendek.

Menurut Politikus PDIP
ini, ada beberapa persyarayatan untuk diajukan layak atau tidaknya PSBB bisa
diterapkan, namun dalam konteks di Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya secara
khusus tidak memenuhi syarat-syarat yang diberlakukan oleh Kemenkes.

“Dalam hal ini tentunya
ada baiknya juga PSBB ditolak, sebab jika diberlakukan akan repot sebab
masyarakat tidak bisa kemana-mana,” ucap Riduanto, Selasa (14/4).

Baca Juga :  Bimbing Anak Selama Libur Sekolah untuk Bisa Belajar Secara Mandiri di

Riduanto menjelaskan, jika
penerapan PSBB di daerah Kalteng dan sekitarnya diberlakukan otomatis ekonomi
masyarakat maupun daerah akan mengalami penurunun yang signifikan.

“Seperti sekarang ini
saja sudah sangat terasa sekali dampaknya pada semua lini, banyak karyawan yang
di PHK maupun di rumahkan, ini membuktikan bahwa PSBB tidak perlu diberlakukan
di Kalteng khususnya Palangka Raya,” terangnya.

Masyarakat juga dipinta
agar bisa melirik ekonomi produk
si jangka pendek yang
bisa menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu sampai tiga bulan.

“Misalnya seperti
memelihara ikan, ayam, menanam cabai, tomat, terong, singkong dan sebagainya di
pekarangan masing-masing supaya penghasilan masyarakat tidak berhenti selama
wabah ini berlangsung,” pungkas Riduanto.

Baca Juga :  Bantu Mempermudah Pengurusan Dokumen yang Terbakar

Terpopuler

Artikel Terbaru