28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Lokalisasi Bukit Sungkai Ditutup, Beta : Antisipasi Adanya Prostitusi

PALANGKA RAYALokalisasi prostitusi yang terletak di Bukit
Sungkai
Km 12 Jalan Tjilik Riwut, akhirnya secara resmi
ditutup oleh Pemerintah
Kota (pemko) Palangka
Raya. 
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Beta
Syailendra mengatakan, pihaknya mendukung penuh penutupan lokalisasi

prostitusi
tersebut
yang dilakukan oleh pem
ko, tentu sebelum mengambil
langkah
tersebut harus diimbangi dengan melakukan mediasi
terlebih dahulu, sehingga
pelaku pekerja seks komersial
(PSK) mendapat bimbingan
juga mendapatkan pembinaan mental.

“DPRD Kota Palangka Raya akan selalu mendukung
segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemko untuk menutup lokasi prostitusi,
kasihan masyarakat jika selalu dibayang
bayangi penyebaran
virus HIV dan AIDS,”
ucapnya, kemarin.

Baca Juga :  Penurunan Level PPKM di Palangka Raya, Ketua Dewan Bilang Begini

Beta menyarankan, sebelum pemerintah melakukan
penutupan semua lokalisasi yang ada di kota Palangka Raya tentunya perlu
menggandeng semua unsur terkait di dalamnya, sehingga tidak menimbulkan polemik
dan juga dampak negatif kedepannya.

“Hal ini dimaksudkan agar penutupan lokalisasi
benar
benar tuntas dikerjakan, sehingga PSK yang bekerja di sana
bisa mengalihkan profesinya yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai  keagamaan sehingga harapannya ke depan mereka tidak kembali bekerja sebagai PSK,”
ungkap politisi PAN ini.

Beta mengimbau, agar tetap mengantisipasi
dari
adanya prostitusi terselubung dampak dari penutupan lokalisasi, ditakutkan nanti
akan ada penyalahgunaan langkah di
mana bangunan atau
rumah dijadikan wadah prostitusi terselubung.(*pra
/ari)

Baca Juga :  Sudah Seharusnya, Prioritaskan Layanan Pendidikan Anak

PALANGKA RAYALokalisasi prostitusi yang terletak di Bukit
Sungkai
Km 12 Jalan Tjilik Riwut, akhirnya secara resmi
ditutup oleh Pemerintah
Kota (pemko) Palangka
Raya. 
Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Beta
Syailendra mengatakan, pihaknya mendukung penuh penutupan lokalisasi

prostitusi
tersebut
yang dilakukan oleh pem
ko, tentu sebelum mengambil
langkah
tersebut harus diimbangi dengan melakukan mediasi
terlebih dahulu, sehingga
pelaku pekerja seks komersial
(PSK) mendapat bimbingan
juga mendapatkan pembinaan mental.

“DPRD Kota Palangka Raya akan selalu mendukung
segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemko untuk menutup lokasi prostitusi,
kasihan masyarakat jika selalu dibayang
bayangi penyebaran
virus HIV dan AIDS,”
ucapnya, kemarin.

Baca Juga :  Penurunan Level PPKM di Palangka Raya, Ketua Dewan Bilang Begini

Beta menyarankan, sebelum pemerintah melakukan
penutupan semua lokalisasi yang ada di kota Palangka Raya tentunya perlu
menggandeng semua unsur terkait di dalamnya, sehingga tidak menimbulkan polemik
dan juga dampak negatif kedepannya.

“Hal ini dimaksudkan agar penutupan lokalisasi
benar
benar tuntas dikerjakan, sehingga PSK yang bekerja di sana
bisa mengalihkan profesinya yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai  keagamaan sehingga harapannya ke depan mereka tidak kembali bekerja sebagai PSK,”
ungkap politisi PAN ini.

Beta mengimbau, agar tetap mengantisipasi
dari
adanya prostitusi terselubung dampak dari penutupan lokalisasi, ditakutkan nanti
akan ada penyalahgunaan langkah di
mana bangunan atau
rumah dijadikan wadah prostitusi terselubung.(*pra
/ari)

Baca Juga :  Sudah Seharusnya, Prioritaskan Layanan Pendidikan Anak

Terpopuler

Artikel Terbaru