33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Revitalisasi Lahan Gambut Mendukung Program Food Estate

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono melaksanakan kunjungan kerja di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, pada hari Selasa (2/11).

Dalam Kunjungan kerja ini, menjadi agenda yang kedua kalinya, setelah pada awal tahun 2021 melakukan agenda panen bersama budidaya padi di lahan gambut.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan, bahwa pada panen hasil budidaya padi hari ini menjadi salah satu keluaran dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah di awal pandemi yang lalu. Dalam skema program PEN, penguatan ketahanan pangan dan salah satu prioritas utama.

" Sebab pada tahun 2020 lalu, BRGM turut berpartisipasi melaksanakan program ketahanan pangan dengan pola padat karya pada lahan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Program ini menggunakan metode demonstration farm (Demfarm) yakni budidaya padi pada lahan gambut pasang surut seluas 235,5 ha di Desa Talio Hulu," ucapnya.

Baca Juga :  Buaya Kuning Tersangkut Jaring Ikan Milik Warga di Kasongan

Pada lahan gambut yang luas itu kemudian dikelola oleh kelompok masyarakat (Pokmas) Gambut Berseri Desa Talio Hulu, gabungan dari 6 kelompok tani (Poktan), yakni Karya Abadi, Rukun Tani, Usaha Jaya, Margo Mulyo, Karya Jaya, Sari Tani. 

"Para poktan ini kemudian sukses menghasilkan produk pangan berupa padi yang berkualitas. Sejak dimulai pada bulan Oktober 2020, lokasi budidaya ini telah menghasilkan beberapa ton Gabah Kering Giling (GKG). Pada masa musim tanam April hingga September 2021, produksi padi yang dihasilkan oleh lahan ini mencapai 4 ton GKG/ha," tambahnya.

Demfarm atau penyuluhan budidaya padi lahan gambut pasang surut ini adalah satu agenda vital yang dilakukan oleh BRGM. Hal ini mengingat banyaknya lahan gambut dangkal dengan kedalaman kurang dari 1 M yang terlantar dan gampang terbakar.

Baca Juga :  Warga Kurang Mampu di Barsel Dibangunkan Rumah Layak Huni

" Sehingga, salah satu upaya untuk melindungi lahan gambut adalah dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi. Sejak dimulai pada awal bulan Oktober 2020, data yang diambil per 20 September 2021, total realisasi Hari Orang Kerja (HOK) mencapai 27.683, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 12.110.777.150," tuturnya.

Tidak hanya budidaya padi, program ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi di Kabupaten Pulang Pisau juga menyasar kegiatan diversifikasi pangan lainnya dimana masyarakat menanam, mengolah berbagai tanaman pangan seperti jagung, porang, termasuk budidaya perikanan dan kegiatan agroforestri.

"Selain merupakan bagian dari program PEN, revitalisasi lahan gambut untuk ketahanan pangan juga merupakan langkah untuk mendukung program Food Estate yang dirancang oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, kelanjutan dari program ini akan ditinjau langsung oleh Kepala BRGM pada kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah," ungkapnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono melaksanakan kunjungan kerja di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, pada hari Selasa (2/11).

Dalam Kunjungan kerja ini, menjadi agenda yang kedua kalinya, setelah pada awal tahun 2021 melakukan agenda panen bersama budidaya padi di lahan gambut.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan, bahwa pada panen hasil budidaya padi hari ini menjadi salah satu keluaran dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah di awal pandemi yang lalu. Dalam skema program PEN, penguatan ketahanan pangan dan salah satu prioritas utama.

" Sebab pada tahun 2020 lalu, BRGM turut berpartisipasi melaksanakan program ketahanan pangan dengan pola padat karya pada lahan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Program ini menggunakan metode demonstration farm (Demfarm) yakni budidaya padi pada lahan gambut pasang surut seluas 235,5 ha di Desa Talio Hulu," ucapnya.

Baca Juga :  Buaya Kuning Tersangkut Jaring Ikan Milik Warga di Kasongan

Pada lahan gambut yang luas itu kemudian dikelola oleh kelompok masyarakat (Pokmas) Gambut Berseri Desa Talio Hulu, gabungan dari 6 kelompok tani (Poktan), yakni Karya Abadi, Rukun Tani, Usaha Jaya, Margo Mulyo, Karya Jaya, Sari Tani. 

"Para poktan ini kemudian sukses menghasilkan produk pangan berupa padi yang berkualitas. Sejak dimulai pada bulan Oktober 2020, lokasi budidaya ini telah menghasilkan beberapa ton Gabah Kering Giling (GKG). Pada masa musim tanam April hingga September 2021, produksi padi yang dihasilkan oleh lahan ini mencapai 4 ton GKG/ha," tambahnya.

Demfarm atau penyuluhan budidaya padi lahan gambut pasang surut ini adalah satu agenda vital yang dilakukan oleh BRGM. Hal ini mengingat banyaknya lahan gambut dangkal dengan kedalaman kurang dari 1 M yang terlantar dan gampang terbakar.

Baca Juga :  Warga Kurang Mampu di Barsel Dibangunkan Rumah Layak Huni

" Sehingga, salah satu upaya untuk melindungi lahan gambut adalah dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi. Sejak dimulai pada awal bulan Oktober 2020, data yang diambil per 20 September 2021, total realisasi Hari Orang Kerja (HOK) mencapai 27.683, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 12.110.777.150," tuturnya.

Tidak hanya budidaya padi, program ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi di Kabupaten Pulang Pisau juga menyasar kegiatan diversifikasi pangan lainnya dimana masyarakat menanam, mengolah berbagai tanaman pangan seperti jagung, porang, termasuk budidaya perikanan dan kegiatan agroforestri.

"Selain merupakan bagian dari program PEN, revitalisasi lahan gambut untuk ketahanan pangan juga merupakan langkah untuk mendukung program Food Estate yang dirancang oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, kelanjutan dari program ini akan ditinjau langsung oleh Kepala BRGM pada kunjungan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah," ungkapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru