28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ini Harapan Bupati terhadap Perusahaan Pengolahan Kayu Terpadu

PULANG PISAU – Beroperasinya perusahaan pengolahan kayu terpadu di Kabupaten
Pulang Pisau mendapat sambutan positif Bupati H Edy Pratowo. Bupati berharap
keberadaan perusahaan tersebut mampu menggerakkan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat.

Menurut Edy, keberadaan
perusahaan tersebut juga memerlukan kemitraan masyarakat, khususnya dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku kayu sengon. Untuk itu, bupati mengimbau
masyarakat Pulang Pisau yang memiliki lahan, namun tidak produktif agar bisa
memanfaatkan lahan itu untuk penyediaan bahan baku.

“Perusahaan kayu terpadu sudah
hadir di Pulang Pisau dan memerlukan bahan baku dalam jumlah yang besar. Untuk
itu saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki lahan tidur agar
dapat menjadikan lahan itu menjadi lahan produktif yang mampu memberikan nilai
ekonomis bagi masyarakat,” kata Edy di Pulang Pisau kemarin.

Baca Juga :  Masyarakat Harus Tetap Menjaga Kerukunan

Dengan demikian, lanjut dia,
lahan itu selain menjadi produktif juga akan memberikan penghasilan baru bagi
masyarakat. “Jika lahan itu sudah produktif, kita harapkan mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat dan masyarakat bisa menjadi sejahtera,” harapnya.

Edy menambahkan, dengan dibukanya
hutan tanaman rakyat atau hutan sosial itu akan mengikis ancaman bahaya
kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Pulang Pisau saat musim
kemarau.

“Kalau lahan itu hijau dan
terawat, saya yakin kebakaran hutan dan lahan akan dapat ditekan. Karena lahan
yang tadinya tidak terawat dan mudah terbakar saat musim kemarau akan terawat
dan selalu dijaga masyarakat. Karena di dalamnya ada tanaman sengon yang harus
dijaga dari ancaman kebakaran lahan,” bebernya.

Baca Juga :  Peserta Didik Libur Tiga Hari Jam Kerja ASN Dikurangi

Terkait jenis sengon yang
ditanam, masyarakat bisa berkoordinasi dengan pihak perusahaan. “Jenis sengon
apa yang diperlukan perusahaan sebagai bahan baku, itu yang bisa dikembangkan.
Sehingga nanti masyarakat juga mudah dalam menjual produksi tanaman hutan
rakyat itu,” bebernya.

Dengan demikian, lanjut Edy, akan
terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. “Masyarakat
akan mendapatkan peluang usaha baru dengan hutan sosialnya dan pihak perusahaan
akan mendapatkan kebutuhan bahan baku yang diperlukan,” ucapnya.

Terlebih, lanjut Edy, dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku, pihak perusahaan memerlukan luas lahan seluas
20.000 hektare. “Di sinilah masyarakat bisa hadir dan ikut berperan dalam
memenuhi kebutuhan itu. Kita ingin kehadiran investasi di Pulang Pisau benar-benar
membawa dampak positif kepada masyarakat,” tandasnya. (art/ens/ctk/nto)

PULANG PISAU – Beroperasinya perusahaan pengolahan kayu terpadu di Kabupaten
Pulang Pisau mendapat sambutan positif Bupati H Edy Pratowo. Bupati berharap
keberadaan perusahaan tersebut mampu menggerakkan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat.

Menurut Edy, keberadaan
perusahaan tersebut juga memerlukan kemitraan masyarakat, khususnya dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku kayu sengon. Untuk itu, bupati mengimbau
masyarakat Pulang Pisau yang memiliki lahan, namun tidak produktif agar bisa
memanfaatkan lahan itu untuk penyediaan bahan baku.

“Perusahaan kayu terpadu sudah
hadir di Pulang Pisau dan memerlukan bahan baku dalam jumlah yang besar. Untuk
itu saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki lahan tidur agar
dapat menjadikan lahan itu menjadi lahan produktif yang mampu memberikan nilai
ekonomis bagi masyarakat,” kata Edy di Pulang Pisau kemarin.

Baca Juga :  Masyarakat Harus Tetap Menjaga Kerukunan

Dengan demikian, lanjut dia,
lahan itu selain menjadi produktif juga akan memberikan penghasilan baru bagi
masyarakat. “Jika lahan itu sudah produktif, kita harapkan mampu meningkatkan
perekonomian masyarakat dan masyarakat bisa menjadi sejahtera,” harapnya.

Edy menambahkan, dengan dibukanya
hutan tanaman rakyat atau hutan sosial itu akan mengikis ancaman bahaya
kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Pulang Pisau saat musim
kemarau.

“Kalau lahan itu hijau dan
terawat, saya yakin kebakaran hutan dan lahan akan dapat ditekan. Karena lahan
yang tadinya tidak terawat dan mudah terbakar saat musim kemarau akan terawat
dan selalu dijaga masyarakat. Karena di dalamnya ada tanaman sengon yang harus
dijaga dari ancaman kebakaran lahan,” bebernya.

Baca Juga :  Peserta Didik Libur Tiga Hari Jam Kerja ASN Dikurangi

Terkait jenis sengon yang
ditanam, masyarakat bisa berkoordinasi dengan pihak perusahaan. “Jenis sengon
apa yang diperlukan perusahaan sebagai bahan baku, itu yang bisa dikembangkan.
Sehingga nanti masyarakat juga mudah dalam menjual produksi tanaman hutan
rakyat itu,” bebernya.

Dengan demikian, lanjut Edy, akan
terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat. “Masyarakat
akan mendapatkan peluang usaha baru dengan hutan sosialnya dan pihak perusahaan
akan mendapatkan kebutuhan bahan baku yang diperlukan,” ucapnya.

Terlebih, lanjut Edy, dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku, pihak perusahaan memerlukan luas lahan seluas
20.000 hektare. “Di sinilah masyarakat bisa hadir dan ikut berperan dalam
memenuhi kebutuhan itu. Kita ingin kehadiran investasi di Pulang Pisau benar-benar
membawa dampak positif kepada masyarakat,” tandasnya. (art/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru