30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Program Food Estate Utamakan Tenaga Kerja Lokal

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Sekda
Kalteng Fahrizal Fitri
menegaskan, program food estate adalah
pemberdayaan
yang memprioritaskan masyarakat setempat. Apabila
perlu pengembangan maka akan segera diinformasikan kepada masyarakat untuk
diketahui, baik tenaga kerja dan lainnya.

“Kami tentu akan
memprioritaskan tenaga kerja lokal yang berperan dalam menjalankan program
strategis nasional tersebut,” ungkap mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Kalteng tersebut
, Kamis (24/9).

Ke depan, lanjutnya, sebagai
regenerasi adalah petani milenial yang masih muda-muda, memiliki pengetahuan
dan kemampuan pendidikan yang lebih tinggi. “Sebab sesuai arahan Presiden
RI Joko Widodo maka food estate akan mengembangkan teknologi dan mekanisasi di bidang
pertanian,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya,
pembangunan food estate perlu mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat
Kalteng sehingga pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat dalam mewujudkan
Kalteng Berkah.

Baca Juga :  Wagub : Semoga Kota Palangka Raya Lebih Maju, Berkembang Pesat, Profes

“Apalagi pembangunan food estate bukan
hanya dilakukan di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Tetapi juga akan
dikembangkan di Kabupaten Gunung Mas dan beberapa daerah lainnya untuk
mengembangkan singkong,” jelasnya.

Menurutnya, program ini
merupakan kesempatan yang sangat baik untuk Bumi Tambun Bungai sehingga menjadi
daerah ketahanan pangan nasional dan menjadi contoh teknologi pertanian untuk
daerah lainnya nanti.

Selain itu, Sekda juga menegaskan bahwa
pemerintah provinsi tidak pernah merencanakan program transmigrasi di Kalteng.
Tidak ada daerah yang mengusulkan untuk program tersebut.

“Sampai saat ini kita
belum ada mengusulkan (program transmigrasi, red). Baik dari kabupaten/ kota
maupun provinsi dalam rangka program food estate,” katanya.

Baca Juga :  Gandeng KPCPEN dan Kemkominfo, Kominfo Kalteng Gelar Webinar soal Vaks

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Sekda
Kalteng Fahrizal Fitri
menegaskan, program food estate adalah
pemberdayaan
yang memprioritaskan masyarakat setempat. Apabila
perlu pengembangan maka akan segera diinformasikan kepada masyarakat untuk
diketahui, baik tenaga kerja dan lainnya.

“Kami tentu akan
memprioritaskan tenaga kerja lokal yang berperan dalam menjalankan program
strategis nasional tersebut,” ungkap mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Kalteng tersebut
, Kamis (24/9).

Ke depan, lanjutnya, sebagai
regenerasi adalah petani milenial yang masih muda-muda, memiliki pengetahuan
dan kemampuan pendidikan yang lebih tinggi. “Sebab sesuai arahan Presiden
RI Joko Widodo maka food estate akan mengembangkan teknologi dan mekanisasi di bidang
pertanian,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya,
pembangunan food estate perlu mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat
Kalteng sehingga pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat dalam mewujudkan
Kalteng Berkah.

Baca Juga :  Wagub : Semoga Kota Palangka Raya Lebih Maju, Berkembang Pesat, Profes

“Apalagi pembangunan food estate bukan
hanya dilakukan di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Tetapi juga akan
dikembangkan di Kabupaten Gunung Mas dan beberapa daerah lainnya untuk
mengembangkan singkong,” jelasnya.

Menurutnya, program ini
merupakan kesempatan yang sangat baik untuk Bumi Tambun Bungai sehingga menjadi
daerah ketahanan pangan nasional dan menjadi contoh teknologi pertanian untuk
daerah lainnya nanti.

Selain itu, Sekda juga menegaskan bahwa
pemerintah provinsi tidak pernah merencanakan program transmigrasi di Kalteng.
Tidak ada daerah yang mengusulkan untuk program tersebut.

“Sampai saat ini kita
belum ada mengusulkan (program transmigrasi, red). Baik dari kabupaten/ kota
maupun provinsi dalam rangka program food estate,” katanya.

Baca Juga :  Gandeng KPCPEN dan Kemkominfo, Kominfo Kalteng Gelar Webinar soal Vaks

Terpopuler

Artikel Terbaru