30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Banjir Semakin Meluas, Sejumlah Akses Menuju Desa Terputus

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  Multazam mengatakan banjir yang terjadi di wilayah utara Kotim semakin meluas, Sabtu 24 Februari 2024 banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Mentaya Hulu, yakni Desa Tangkarobah, Tanjung Jariangau, Bawan, Tangar, dan Desa Tanjung Batur dengan ketinggian banjir rata-rata 20 – 30 sentimeter.

“Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu akibat hujan deras pada Jumat 23 Februari 2024 kemarin, sehingga debit air sungai cepat meluap, ada lima desa yang terdampak dan debit air masih terus bertambah, tetapi tidak ada korban jiwa,” sampai Multazam, Minggu  (25/2).

Dirinya mengatakan banjir juga terjadi Kecamatan Tualan Hulu yang mengakibatkan empat desa yang terdampak yaitu Desa Tanjung Jorong, Luwuk Sampun, Tumbang Mujam dan Desa Merah, akibat banjir tersebut sejumlah akses menuju desa terputus, sehingga aktivitas warga terdampak juga lumpuh total, seperti Desa Tanjung Jorong yang berpotensi terisolir akibat banjir,

Baca Juga :  Segera Musdes! Karena Lambatnya Musdes Berpengaruh APBDes

“Untuk ketinggian air Desa Luwuk Sampun dan Desa Tanjung Jorong belum terdata, karena jalan akses jalan kesana masih terputus, kalau Desa Tumbang Mujam ketinggian air sekitar 70 sentimeter, Desa Merah ketinggian banjir 90 sentimeter, dan kami masih proses pengumpulan data,” ujar Multazam.

Dari data yang di catatat Kecamatan Tualan Hulu di Desa Tumbang Mujam ada 151 KK yang terdampak dan di Desa Merah ada 12 KK yang terdampak, Sedangkan Desa Luwuk Sampun dan Desa Tanjung Jorong belum terdata. Hal ini lantaran belum bisa diakses karena memerlukan waktu yang lama.

Ia juga mengatakan untuk Desa Tanjung Jorong merupakan salah satu atensi pihaknya dalam penetapan status tanggap darurat banjir, karena akses menuju desa tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan, dikhawatirkan ada warga yang membutuhkan penanganan medis, misalnya melahirkan atau lainnya, Karena Puskesmas terdekat di wilayah tersebut berada di ibukota kecamatan, yaitu Desa Merah.

Baca Juga :  Beri Efek Jera Kepada Koordinator Gelandangan dan Pengemis

“Saat ini tim unit riaksi cepat (URC) BPBD akan terus melakukan pemantauan terhadap  kondisi banjir di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa,” ucap Multazam.

Beberapa hari lalu banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, seperti di Desa Selucing  Pelantaran, Sungai Ubar Mandiri, Pantai Harapan, Bukit Raya, Sudan, dan Desa Parit, dan saat ini sudah mulai surut. Begitu juga di Kecamatan Cempaga, Desa Rubung Buyung dan Patai,

“Banjir yang masih terjadi di Desa Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu, dengan ketinggian 40 hingga 50 sentimeter, dengan 84 KK yang terdampak, hari ini airnya cepat surut,” tutupnya.(bah/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  Multazam mengatakan banjir yang terjadi di wilayah utara Kotim semakin meluas, Sabtu 24 Februari 2024 banjir juga melanda lima desa di Kecamatan Mentaya Hulu, yakni Desa Tangkarobah, Tanjung Jariangau, Bawan, Tangar, dan Desa Tanjung Batur dengan ketinggian banjir rata-rata 20 – 30 sentimeter.

“Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu akibat hujan deras pada Jumat 23 Februari 2024 kemarin, sehingga debit air sungai cepat meluap, ada lima desa yang terdampak dan debit air masih terus bertambah, tetapi tidak ada korban jiwa,” sampai Multazam, Minggu  (25/2).

Dirinya mengatakan banjir juga terjadi Kecamatan Tualan Hulu yang mengakibatkan empat desa yang terdampak yaitu Desa Tanjung Jorong, Luwuk Sampun, Tumbang Mujam dan Desa Merah, akibat banjir tersebut sejumlah akses menuju desa terputus, sehingga aktivitas warga terdampak juga lumpuh total, seperti Desa Tanjung Jorong yang berpotensi terisolir akibat banjir,

Baca Juga :  Segera Musdes! Karena Lambatnya Musdes Berpengaruh APBDes

“Untuk ketinggian air Desa Luwuk Sampun dan Desa Tanjung Jorong belum terdata, karena jalan akses jalan kesana masih terputus, kalau Desa Tumbang Mujam ketinggian air sekitar 70 sentimeter, Desa Merah ketinggian banjir 90 sentimeter, dan kami masih proses pengumpulan data,” ujar Multazam.

Dari data yang di catatat Kecamatan Tualan Hulu di Desa Tumbang Mujam ada 151 KK yang terdampak dan di Desa Merah ada 12 KK yang terdampak, Sedangkan Desa Luwuk Sampun dan Desa Tanjung Jorong belum terdata. Hal ini lantaran belum bisa diakses karena memerlukan waktu yang lama.

Ia juga mengatakan untuk Desa Tanjung Jorong merupakan salah satu atensi pihaknya dalam penetapan status tanggap darurat banjir, karena akses menuju desa tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan, dikhawatirkan ada warga yang membutuhkan penanganan medis, misalnya melahirkan atau lainnya, Karena Puskesmas terdekat di wilayah tersebut berada di ibukota kecamatan, yaitu Desa Merah.

Baca Juga :  Beri Efek Jera Kepada Koordinator Gelandangan dan Pengemis

“Saat ini tim unit riaksi cepat (URC) BPBD akan terus melakukan pemantauan terhadap  kondisi banjir di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa,” ucap Multazam.

Beberapa hari lalu banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Cempaga Hulu, seperti di Desa Selucing  Pelantaran, Sungai Ubar Mandiri, Pantai Harapan, Bukit Raya, Sudan, dan Desa Parit, dan saat ini sudah mulai surut. Begitu juga di Kecamatan Cempaga, Desa Rubung Buyung dan Patai,

“Banjir yang masih terjadi di Desa Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu, dengan ketinggian 40 hingga 50 sentimeter, dengan 84 KK yang terdampak, hari ini airnya cepat surut,” tutupnya.(bah/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru