33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Saat Ini, Bupati Ungkap Tol Sungai Mentaya Masuki Tahap Studi Kelayakan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Tol sungai mentaya yang digagas oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digadang-gadang akan banyak memberikan keuntungan bagi wilayah ini. Pasalnya, pengerukan aliran sungai mentaya itu akan memungkinkan kapal besar dapat bersandar di Pelabuhan Sampit. Hal itu akan membuat persebaran barang melalui laut tidak lagi tersendat akibat pasang surut air sungai.

Saat ini, tol sungai tersebut sudah memasuki tahap Feasibility Study (FS). Dalam tahap yang biasa dikenal dengan studi kelayakan tersebut akan dilakukan evaluasi kelayakan proyek, untuk menindaklanjuti hasil proses seleksi proyek dengan indikasi kelayakan yang tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi kelayakan.

“Sekarang prastudinya sudah dilakukan. Sekarang masuk tahapan FS. Itu pihak Kementrian Perhubungan ranahnya dengan pihak ketiga. Jadi kita tinggal menunggu saja,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Senin (30/10).

Baca Juga :  Pasar Penyeimbang Jadi Pengaruh Besar Mengendalikan Inflasi

Dirinya menuturkan, jika proyek tersebut selesai, akan ada banyak keuntungan yang ada di dapatkan oleh daerah. Salah satunya adalah keuntungan yang akan didapatkan dari pembayaran tol oleh kapal yang lewat. Selain itu, ekspor di Kabupaten Kotim akan berjalan lancar. Hal itu juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah.

“Kalau ini selesai, ekspor kita akan berjalan lancar. Selain itu kita juga akan dapat pee dari mereka. Karena jika mereka lewat, mereka akan bayar sama seperti jalan tol,”ungkap Halikin.

Menurutnya, saat ini sungai Mentaya hanya bisa dilalui saat air pasang saja dengan durasi enam hingga tujuh jam. Selain itu, kapasitas berat muatan kapal juga terbatas. Sehingga kegiatan ekspor dengan jumlah besar terhambat akibat aliran sungai yang dangkal.

Baca Juga :  Instruksikan PUPR Terjunkan Alat Berat Menambah Lebar Badan Jalan

“Yang masuk itu kapal kecil dengan kapasitas 3000 ton, Sedangkan untuk ekspor ke luar negeri biasanya 20.000 hingga 30.000 ton. Makanya kalau ini terealisasi tahun ini atau tahun depan ekspor bisa dilakukan langsung dari sini ekspornya,” ujar Halikin.

Dirinya berharap dengan dibangunnya tol sungai itu, akan mendongkrak pendapatan daerah. Terlebih lagi sektor tersebut merupakan sektor yang menjanjikan bagi ladang pendapatan daerah. Hal itu untuk mensejahterakan masyarakat Kotim.

“Mudah-mudahan saat masa jabatan saya berakhir sudah terealisasi, Saya berharap Kabupaten Kotim ini akan benar-benar menjadi kota yang maju dan masyarakat nya lebih sejahtera,” harapnya.(sli/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Tol sungai mentaya yang digagas oleh pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digadang-gadang akan banyak memberikan keuntungan bagi wilayah ini. Pasalnya, pengerukan aliran sungai mentaya itu akan memungkinkan kapal besar dapat bersandar di Pelabuhan Sampit. Hal itu akan membuat persebaran barang melalui laut tidak lagi tersendat akibat pasang surut air sungai.

Saat ini, tol sungai tersebut sudah memasuki tahap Feasibility Study (FS). Dalam tahap yang biasa dikenal dengan studi kelayakan tersebut akan dilakukan evaluasi kelayakan proyek, untuk menindaklanjuti hasil proses seleksi proyek dengan indikasi kelayakan yang tinggi, yang telah dihasilkan dalam pra studi kelayakan.

“Sekarang prastudinya sudah dilakukan. Sekarang masuk tahapan FS. Itu pihak Kementrian Perhubungan ranahnya dengan pihak ketiga. Jadi kita tinggal menunggu saja,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Senin (30/10).

Baca Juga :  Pasar Penyeimbang Jadi Pengaruh Besar Mengendalikan Inflasi

Dirinya menuturkan, jika proyek tersebut selesai, akan ada banyak keuntungan yang ada di dapatkan oleh daerah. Salah satunya adalah keuntungan yang akan didapatkan dari pembayaran tol oleh kapal yang lewat. Selain itu, ekspor di Kabupaten Kotim akan berjalan lancar. Hal itu juga akan berpengaruh pada pendapatan daerah.

“Kalau ini selesai, ekspor kita akan berjalan lancar. Selain itu kita juga akan dapat pee dari mereka. Karena jika mereka lewat, mereka akan bayar sama seperti jalan tol,”ungkap Halikin.

Menurutnya, saat ini sungai Mentaya hanya bisa dilalui saat air pasang saja dengan durasi enam hingga tujuh jam. Selain itu, kapasitas berat muatan kapal juga terbatas. Sehingga kegiatan ekspor dengan jumlah besar terhambat akibat aliran sungai yang dangkal.

Baca Juga :  Instruksikan PUPR Terjunkan Alat Berat Menambah Lebar Badan Jalan

“Yang masuk itu kapal kecil dengan kapasitas 3000 ton, Sedangkan untuk ekspor ke luar negeri biasanya 20.000 hingga 30.000 ton. Makanya kalau ini terealisasi tahun ini atau tahun depan ekspor bisa dilakukan langsung dari sini ekspornya,” ujar Halikin.

Dirinya berharap dengan dibangunnya tol sungai itu, akan mendongkrak pendapatan daerah. Terlebih lagi sektor tersebut merupakan sektor yang menjanjikan bagi ladang pendapatan daerah. Hal itu untuk mensejahterakan masyarakat Kotim.

“Mudah-mudahan saat masa jabatan saya berakhir sudah terealisasi, Saya berharap Kabupaten Kotim ini akan benar-benar menjadi kota yang maju dan masyarakat nya lebih sejahtera,” harapnya.(sli/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru