33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Banyak Kampus Larang Mahasiswa Diskusi, Menkopolhukam: Tidak Boleh Mel

MENTERI Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
(Menkopolhukam), Mahfud MD meminta kepada setiap universitas agar tidak
melarang mahasiswanya untuk menggelar diskusi di kampus.

“Tadi saya baca tabloid kampus, katanya kampus sudah tidak demokratis,
sudah banyak melarang mahasiswa berkreasi, berdiskusi dan ada yang mengintai
diskusi, saya berpikir itu tidak baik,” kata Mahfud saat menjadi pembicara di
Universitas Padjajaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu
(30/10/2019).

Menurutnya, diskusi adalah budaya akademis kampus yang dapat membangun
demokrasi. Maka menurutnya, pihak kampus diimbau untuk membiarkan mahasiswanya
melakukan dan menggelar diskusi untuk kebaikan demokrasi.

“Saya pikir kampus biarlah kampus, kampus membangun kehidupan demokrasi,”
kata dia.

Baca Juga :  Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Mengenang Kisah Hidup Rasulullah

Dia mengatakan sangat disayangkan jika prestasi akademik mahasiswa tidak
diiringi dengan kesadaran sosial. Maka dari itu semua tradisi di luar akademik
yang menjadi ciri khas mahasiswa menurutnya perlu terus dibudayakan di
lingkungan kampus.

“Banyak orang yang nilai IPK nya tinggi, tapi tidak bisa berkembang dengan
baik dan tidak bisa mengembangkan masyarakat dengan baik. Maka harus tradisi
seperti diskusi, seminar, pameran buku, lukisan, kuliah umum, studi wisata, itu
semua tradisi,” katanya.

Namun menurutnya tradisi mahasiswa tersebut boleh dilakukan dengan mematuhi
aturan hukum. Selain itu juga diskusi tersebut, kata dia, diimbau untuk terbuka
dan tidak memojokan atau menjatuhkan nama baik kelompok tertentu.

Baca Juga :  Dukung Kesetaraan Gender, BRI Raih Penghargaan UN Women 2021

“Terbuka saja, pimpinan universitas tidak boleh melarang. Mahasiswa juga
harus kreatif, karena sejumlah pimpinan yang tampil di pemerintahan, dulunya
aktivis yang banyak diskusi,” katanya.
(indopos/kpc)

MENTERI Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
(Menkopolhukam), Mahfud MD meminta kepada setiap universitas agar tidak
melarang mahasiswanya untuk menggelar diskusi di kampus.

“Tadi saya baca tabloid kampus, katanya kampus sudah tidak demokratis,
sudah banyak melarang mahasiswa berkreasi, berdiskusi dan ada yang mengintai
diskusi, saya berpikir itu tidak baik,” kata Mahfud saat menjadi pembicara di
Universitas Padjajaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu
(30/10/2019).

Menurutnya, diskusi adalah budaya akademis kampus yang dapat membangun
demokrasi. Maka menurutnya, pihak kampus diimbau untuk membiarkan mahasiswanya
melakukan dan menggelar diskusi untuk kebaikan demokrasi.

“Saya pikir kampus biarlah kampus, kampus membangun kehidupan demokrasi,”
kata dia.

Baca Juga :  Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Mengenang Kisah Hidup Rasulullah

Dia mengatakan sangat disayangkan jika prestasi akademik mahasiswa tidak
diiringi dengan kesadaran sosial. Maka dari itu semua tradisi di luar akademik
yang menjadi ciri khas mahasiswa menurutnya perlu terus dibudayakan di
lingkungan kampus.

“Banyak orang yang nilai IPK nya tinggi, tapi tidak bisa berkembang dengan
baik dan tidak bisa mengembangkan masyarakat dengan baik. Maka harus tradisi
seperti diskusi, seminar, pameran buku, lukisan, kuliah umum, studi wisata, itu
semua tradisi,” katanya.

Namun menurutnya tradisi mahasiswa tersebut boleh dilakukan dengan mematuhi
aturan hukum. Selain itu juga diskusi tersebut, kata dia, diimbau untuk terbuka
dan tidak memojokan atau menjatuhkan nama baik kelompok tertentu.

Baca Juga :  Dukung Kesetaraan Gender, BRI Raih Penghargaan UN Women 2021

“Terbuka saja, pimpinan universitas tidak boleh melarang. Mahasiswa juga
harus kreatif, karena sejumlah pimpinan yang tampil di pemerintahan, dulunya
aktivis yang banyak diskusi,” katanya.
(indopos/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru