30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mahasiswa UIN Malang Amati Gerhana Matahari

FENOMENA
gerhana matahari cincin yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada
Kamis 26 Desember 2019, disambut oleh para mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim
(Maliki).

Para
mahasiswa dibantu komunitas Ulul Albab Astronomi Club, pecinta astronomi UIN
Maliki Malang ramaikan Masjid At-Tarbiyah, UIN Maliki Malang, Kamis, (26/12)
untuk mengamati fenomena alam ini.

“Gerhana
ini hampir tiap tahun ada, tapi posisi beda-beda. Nah, kebetulan Indonesia
tahun ini dapat pandangan yang bagus. Maka kita siapkan dua teropong bintang
untuk yang mau melihat dan 10 kacamata matahari agar mata tidak sakit,” papar
Rusli, Dosen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Puluhan
mahasiswa maupun dosen tersebut mulai mengamati gerhana matahari cincin sedari
pukul 10.00 WIB siang.

“Kami
memang menyediakan beberapa buah kacamata khusus matahari serta dua buah
teleskop. Satu teleskop manual, satunya teleskop otomatis, yang digerakkan
melalui remote,” ujar Ketua Ulul Albab Astronomi Club UIN Maliki, Alvin Hidayat
di lokasi.

Pria
dari jurusan Fisika tersebut menjelaskan Ulul Albab Astronomi Club UIN adalah
klub mahasiswa hingga dosen yang menyenangi kegiatan astronomi yang sama .

Baca Juga :  Perbaiki Pelayanan Kereta Api dan Bus

“Alumni
juga bergabung di dalamnya dan sering mengadakan acara-acara yang berkaitan
dengan fenomena astronomi,” tambah pria yang juga pembina Ulul Albab Astronomi
Club UIN Maliki ini.

Pukul
jam 11 siang ke atas, dari hasil pantauan menggunakan teleskop, bulatan hitam
sudah mulai menutupi sisi kiri bawah matahari.

“Tapi
ini masih kecil kira-kira masih lima persen. Kemungkinan nanti di atas jam 12
siang baru bentuk dari gerhana matahari cincinnya bisa terlihat,” tambahnya.

Usai
lakukan pengamatan sesaat, civitas akademika UIN Maliki pun juga lakukan salat
Kusuf atau salat Gerhana di Masjid At-Tarbiyah, ba’da Dhuhur.

Anggota
Takmir Masjid At-Tarbiyah, Ilham Wahyudi mengungkapkan memang setiap ada
fenomena alam seperti gerhana matahari maupun gerhana bulan Masjid At-Tarbiyah
tak pernah absen melaksanakan salat.

“Kami
melakukan salat Kusuf ini, sebagai bentuk rasa syukur atas fenomena alam yang
terjadi,” tukasnya.

Prosesi
pengematan fenomena gerhana matahari cincin tersebut dapat diamati selama
kurang lebih tiga jam. Dimulai sejak pukul 11.00 WIB sampai 14.00 WIB.

Baca Juga :  Wew! Peminat Ganti Status Jenis Kelamin Bertambah

Aulia
Rahma Soraya, mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki salah
satunya. Mahasiswa semester 3 ini mengaku punya kenangan terhadap gerhana
matahari.

“Dulu
ketemu suami Dosen Fisika sini juga gara gara fenomena gerhana ini di 2016,
saya dulu masih menempuh pendidikan S1,” ceritanya.

Ia
pun mengenal dan menikah gara-gara gerhana. Ia mengaku bersyukur bisa melihat
keajaiban Allah tersebut.

“Ya,
siapa yang nggak suka keajaiban Allah. Dulu yang cuma baca di berita, sekarang bisa lihat
langsung, ini jelas rezeki,” tutupnya.

Berdasar
data astronomis, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian bisa
diamati masyarakat Indonesia dari berbagai wilayah sejak pukul 10.34 WIB.

Di
Malang, awal gerhana bakal dimulai sejak pukul 11.03 WIB, dan berakhir pada
14.34 WIB. Tengah gerhana terjadi pukul 12.55 WIB. Dengan lebar 73.8 persen,
gerhana ini diprediksi bakal terjadi selama 3 jam 30 menit.(elf/radarmalang/KPG/CTK)

FENOMENA
gerhana matahari cincin yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada
Kamis 26 Desember 2019, disambut oleh para mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim
(Maliki).

Para
mahasiswa dibantu komunitas Ulul Albab Astronomi Club, pecinta astronomi UIN
Maliki Malang ramaikan Masjid At-Tarbiyah, UIN Maliki Malang, Kamis, (26/12)
untuk mengamati fenomena alam ini.

“Gerhana
ini hampir tiap tahun ada, tapi posisi beda-beda. Nah, kebetulan Indonesia
tahun ini dapat pandangan yang bagus. Maka kita siapkan dua teropong bintang
untuk yang mau melihat dan 10 kacamata matahari agar mata tidak sakit,” papar
Rusli, Dosen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Puluhan
mahasiswa maupun dosen tersebut mulai mengamati gerhana matahari cincin sedari
pukul 10.00 WIB siang.

“Kami
memang menyediakan beberapa buah kacamata khusus matahari serta dua buah
teleskop. Satu teleskop manual, satunya teleskop otomatis, yang digerakkan
melalui remote,” ujar Ketua Ulul Albab Astronomi Club UIN Maliki, Alvin Hidayat
di lokasi.

Pria
dari jurusan Fisika tersebut menjelaskan Ulul Albab Astronomi Club UIN adalah
klub mahasiswa hingga dosen yang menyenangi kegiatan astronomi yang sama .

Baca Juga :  Perbaiki Pelayanan Kereta Api dan Bus

“Alumni
juga bergabung di dalamnya dan sering mengadakan acara-acara yang berkaitan
dengan fenomena astronomi,” tambah pria yang juga pembina Ulul Albab Astronomi
Club UIN Maliki ini.

Pukul
jam 11 siang ke atas, dari hasil pantauan menggunakan teleskop, bulatan hitam
sudah mulai menutupi sisi kiri bawah matahari.

“Tapi
ini masih kecil kira-kira masih lima persen. Kemungkinan nanti di atas jam 12
siang baru bentuk dari gerhana matahari cincinnya bisa terlihat,” tambahnya.

Usai
lakukan pengamatan sesaat, civitas akademika UIN Maliki pun juga lakukan salat
Kusuf atau salat Gerhana di Masjid At-Tarbiyah, ba’da Dhuhur.

Anggota
Takmir Masjid At-Tarbiyah, Ilham Wahyudi mengungkapkan memang setiap ada
fenomena alam seperti gerhana matahari maupun gerhana bulan Masjid At-Tarbiyah
tak pernah absen melaksanakan salat.

“Kami
melakukan salat Kusuf ini, sebagai bentuk rasa syukur atas fenomena alam yang
terjadi,” tukasnya.

Prosesi
pengematan fenomena gerhana matahari cincin tersebut dapat diamati selama
kurang lebih tiga jam. Dimulai sejak pukul 11.00 WIB sampai 14.00 WIB.

Baca Juga :  Wew! Peminat Ganti Status Jenis Kelamin Bertambah

Aulia
Rahma Soraya, mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki salah
satunya. Mahasiswa semester 3 ini mengaku punya kenangan terhadap gerhana
matahari.

“Dulu
ketemu suami Dosen Fisika sini juga gara gara fenomena gerhana ini di 2016,
saya dulu masih menempuh pendidikan S1,” ceritanya.

Ia
pun mengenal dan menikah gara-gara gerhana. Ia mengaku bersyukur bisa melihat
keajaiban Allah tersebut.

“Ya,
siapa yang nggak suka keajaiban Allah. Dulu yang cuma baca di berita, sekarang bisa lihat
langsung, ini jelas rezeki,” tutupnya.

Berdasar
data astronomis, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian bisa
diamati masyarakat Indonesia dari berbagai wilayah sejak pukul 10.34 WIB.

Di
Malang, awal gerhana bakal dimulai sejak pukul 11.03 WIB, dan berakhir pada
14.34 WIB. Tengah gerhana terjadi pukul 12.55 WIB. Dengan lebar 73.8 persen,
gerhana ini diprediksi bakal terjadi selama 3 jam 30 menit.(elf/radarmalang/KPG/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru