30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Penggiat Pohon Kurma ! Awalnya Ikut-ikutan, Kini Ketagihan Menanam

PALANGKA RAYATanaman kurma dikenal sebagai jenis yang hanya bisa tumbuh
dan berbuah di
wilayah
t
imur tengah? Akan tetapi, saat ini sudah tumbuh di Indonesia. Seperti yang ada di halaman  Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi. Begitu pun di Palangka
Raya
. Bisa Anda temukan di halaman Masjid Kuning, Jalan Suka Damai, Pahandut Seberang.

Tiga pohon kurma tumbuh subur di halaman Masjid
Kuning, Jalan Suka Damai, Pahandut Seberang. Tingginya hampir setara orang
dewasa. S
alah satu pohon sudah berbuah. Ada empat buah kurma berwarna
hijau.

Siapa yang menanam? Dari informasi warga
sekitar, Budiyanto orangnya. Penulis pun langsung mendatangi rumahnya yang
berjarak
sekitar 70
meter dari masjid.

Ketika
penulis mendekati

rumah
itu, terlihat ada empat orang tengah
berjongkok melingkari pohon kurma.
Mereka adalah Budiyanto dan
teman-temannya.
Asyik mencangkok pohon kurma yang ada di
halaman rumah
itu. Ada dua pohon yang tumbuh subur. Beberapa lagi
masih berupa tunas. Ada
juga puluhan batang pohon
buah tin yang tersusun rapi di
bagian depan kanan mengelilingi dua
pohon kurma.

Pada sisi kiri rumah
berjejer ratusan polibek kecil yang ditanami biji
kurma.
Tak jauh dari situ ada pohon
kurma
berusia empat tahun.

Budiyanto pun dengan senang hati menceritakan
alasan
nya menanam pohon kurma. Mustahil memang. Di
Indonesia, 75 persen dari orang yang mencoba
nya berujung gagal.
”Di
Palangka Raya ini suhunya cukup panas, hampir 36 derajat celsius. Rata-rata
orang beranggapan mustahil. Karena memang belum ada yang berhasil,” kata
Budiyanto kepada Kalteng Pos, Minggu (2/8).

Selama ini, lanjutnya,
para kurmania atau pe
ncinta kurma itu
rata-rata berani mengeluarkan banyak uang untuk membeli bibit kurma yang
berasal dari
Inggris. Harganya Rp1,5 juta  per batang. Tingginya sekitar 20 sampai 30
cm. Itu yang betina. Ada pula pohon kurma jantan.

Baca Juga :  Nasib Benny

Dikutip dari
berbagai
situs, kurma jantan memiliki ciri-ciri mancung
, cenderung berukuran
lebih pendek dari bunga betina. Bentuk mancung bunga jantan juga lebih besar
(gemuk berisi), memiliki ciri khas dengan kulit mancung lebih lunak dari
betina. Ciri paling khas dari bunga jantan saat pembungkus (mancung) terbuka
adalah bunga memiliki kondisi mekar lebih tebal, dengan carak warna cenderung
putih.

Sedangkan kulit pembungkus bunga (mancung) dari
pohon kurma betina berukuran lebih panjang, tampilan mancung bunga betina lebih
ramping dengan tekstur kulit pembungkus lebih keras sedikit dari pejantan,
Ciri-ciri umum yang dimiliki pohon kurma betina adalah dengan warna bunga yang
kekuningan atau krem saat mancung telah terbuka, bentuk bunga mekar tipis dan
memanjang.

Pada prinsipnya, pohon kurma jantan dan betina
sama-sama mengeluarkan bunga.
Kurman jantan hanya
mengeluarkan bunga
lalu  rontok. Sedangkan kurma betina, meski tidak
dikawinkan
, tetap akan berbuah.

“Tapi bila tidak dikawinkan,
biasanya kualitas buahnya rendah. Pertama
, ukuran buahnya kecil.
Selain itu
, rasanya juga kurang manis dan tidak
berbiji. Beda hal apabila sudah dikawinkan dengan yang jantan.
Hasilnya
jelas berbeda,” tuturnya.

Tak hanya itu, pria kelahiran 1977 lalu ini
juga mencoba menanam biji kurma matang yang biasa ramai dijual saat bulan
Ramadan.
 Pohon kurma yang
berasal dari biji kurma yang dibeli kini usianya telah genap empat tahun.
Agustus 2016 lalu ia membeli dan menanam
nya.

Budiyanto
pun membeberkan proses penanaman. P
ertama, bijinya kurma dikumpulkan
dan
dicuci. Kemudian direndam dengan air selama
lima hari
. Air selalu diganti tiap
hari
. Lalu
ditiriskan serta rendam sebentar menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau
bisa juga menggunakan air dicampur irisan bawang merah.

Baca Juga :  Lampu dan Pot Bunga Bundaran Besar Dirusak Orang Gila

Setelah itu ditaruh di
atas tisu
basah dan
pada wadah yang rapat, lalu diletakkan
di tempat

gelap.
Dua minggu berselang biji kurma
mulai
berkecambah.
Selanjutnya dipindahkan ke polibek-polibek kecil.

“Adapun komposisinya,
pasir 1: sekam 2: kohe 1. Pengalam
an saya dari umur satu
bulan sampai muncul empat daun itu masih sama. Namun jika sudah lebih,
menggunakan perbandingan pasir 1: sekam 2: kohe 2
,”
bebernya
.

Apabila sudah berumur
satu tahun,
diberi pupuk tambahan. Bisa ditambahkan abu, bekatul,
dan garam.
“Insyaallah jika mengikuti
cara itu dan pengairannya teratur, kurma sudah mulai berkembang atau belajar
berbunga
,” sebutnya.

Diceritakan
Budiyanto,
awal
mula dirinya
tertarik dengan penanaman pohon kurma karena
ikut-ikutan
teman.
Sebab, beberapa tahun lalu penanaman pohon kurma sempat viral. Kini
pria lulusan sekolah menengah pekerja sosial atau setara SMK itu ketagian
menanam seraya berharap pohon-pohon kurma yang ditanam
nya bisa
berbuah nantinya.

“Awalnya tidak berminat,
karena belum ada yang berhasil. Setelah melihat kawan-kawan ada yang berhasil,
dari situ
muncul keinginan untuk ikut menanam,
memperbanyaknya
, atau memperkebunkan,” bebernya.

Untuk di Kalteng terpantau ada
sekitar 20
kurmania. Setidaknya
10 orang yang aktif menanam.

“Jika
nantinya pohon kurma saya itu berbuah banyak, ya siapa
saja
yang
pengen
nyicipin
, silakan datang ke rumah saya. Atau jika yang
pengen kurma muda untuk membantu progam hamil
, juga saya
persilakan untuk memetiknya
,” ucapnya sembari tertawa.

PALANGKA RAYATanaman kurma dikenal sebagai jenis yang hanya bisa tumbuh
dan berbuah di
wilayah
t
imur tengah? Akan tetapi, saat ini sudah tumbuh di Indonesia. Seperti yang ada di halaman  Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi. Begitu pun di Palangka
Raya
. Bisa Anda temukan di halaman Masjid Kuning, Jalan Suka Damai, Pahandut Seberang.

Tiga pohon kurma tumbuh subur di halaman Masjid
Kuning, Jalan Suka Damai, Pahandut Seberang. Tingginya hampir setara orang
dewasa. S
alah satu pohon sudah berbuah. Ada empat buah kurma berwarna
hijau.

Siapa yang menanam? Dari informasi warga
sekitar, Budiyanto orangnya. Penulis pun langsung mendatangi rumahnya yang
berjarak
sekitar 70
meter dari masjid.

Ketika
penulis mendekati

rumah
itu, terlihat ada empat orang tengah
berjongkok melingkari pohon kurma.
Mereka adalah Budiyanto dan
teman-temannya.
Asyik mencangkok pohon kurma yang ada di
halaman rumah
itu. Ada dua pohon yang tumbuh subur. Beberapa lagi
masih berupa tunas. Ada
juga puluhan batang pohon
buah tin yang tersusun rapi di
bagian depan kanan mengelilingi dua
pohon kurma.

Pada sisi kiri rumah
berjejer ratusan polibek kecil yang ditanami biji
kurma.
Tak jauh dari situ ada pohon
kurma
berusia empat tahun.

Budiyanto pun dengan senang hati menceritakan
alasan
nya menanam pohon kurma. Mustahil memang. Di
Indonesia, 75 persen dari orang yang mencoba
nya berujung gagal.
”Di
Palangka Raya ini suhunya cukup panas, hampir 36 derajat celsius. Rata-rata
orang beranggapan mustahil. Karena memang belum ada yang berhasil,” kata
Budiyanto kepada Kalteng Pos, Minggu (2/8).

Selama ini, lanjutnya,
para kurmania atau pe
ncinta kurma itu
rata-rata berani mengeluarkan banyak uang untuk membeli bibit kurma yang
berasal dari
Inggris. Harganya Rp1,5 juta  per batang. Tingginya sekitar 20 sampai 30
cm. Itu yang betina. Ada pula pohon kurma jantan.

Baca Juga :  Nasib Benny

Dikutip dari
berbagai
situs, kurma jantan memiliki ciri-ciri mancung
, cenderung berukuran
lebih pendek dari bunga betina. Bentuk mancung bunga jantan juga lebih besar
(gemuk berisi), memiliki ciri khas dengan kulit mancung lebih lunak dari
betina. Ciri paling khas dari bunga jantan saat pembungkus (mancung) terbuka
adalah bunga memiliki kondisi mekar lebih tebal, dengan carak warna cenderung
putih.

Sedangkan kulit pembungkus bunga (mancung) dari
pohon kurma betina berukuran lebih panjang, tampilan mancung bunga betina lebih
ramping dengan tekstur kulit pembungkus lebih keras sedikit dari pejantan,
Ciri-ciri umum yang dimiliki pohon kurma betina adalah dengan warna bunga yang
kekuningan atau krem saat mancung telah terbuka, bentuk bunga mekar tipis dan
memanjang.

Pada prinsipnya, pohon kurma jantan dan betina
sama-sama mengeluarkan bunga.
Kurman jantan hanya
mengeluarkan bunga
lalu  rontok. Sedangkan kurma betina, meski tidak
dikawinkan
, tetap akan berbuah.

“Tapi bila tidak dikawinkan,
biasanya kualitas buahnya rendah. Pertama
, ukuran buahnya kecil.
Selain itu
, rasanya juga kurang manis dan tidak
berbiji. Beda hal apabila sudah dikawinkan dengan yang jantan.
Hasilnya
jelas berbeda,” tuturnya.

Tak hanya itu, pria kelahiran 1977 lalu ini
juga mencoba menanam biji kurma matang yang biasa ramai dijual saat bulan
Ramadan.
 Pohon kurma yang
berasal dari biji kurma yang dibeli kini usianya telah genap empat tahun.
Agustus 2016 lalu ia membeli dan menanam
nya.

Budiyanto
pun membeberkan proses penanaman. P
ertama, bijinya kurma dikumpulkan
dan
dicuci. Kemudian direndam dengan air selama
lima hari
. Air selalu diganti tiap
hari
. Lalu
ditiriskan serta rendam sebentar menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau
bisa juga menggunakan air dicampur irisan bawang merah.

Baca Juga :  Lampu dan Pot Bunga Bundaran Besar Dirusak Orang Gila

Setelah itu ditaruh di
atas tisu
basah dan
pada wadah yang rapat, lalu diletakkan
di tempat

gelap.
Dua minggu berselang biji kurma
mulai
berkecambah.
Selanjutnya dipindahkan ke polibek-polibek kecil.

“Adapun komposisinya,
pasir 1: sekam 2: kohe 1. Pengalam
an saya dari umur satu
bulan sampai muncul empat daun itu masih sama. Namun jika sudah lebih,
menggunakan perbandingan pasir 1: sekam 2: kohe 2
,”
bebernya
.

Apabila sudah berumur
satu tahun,
diberi pupuk tambahan. Bisa ditambahkan abu, bekatul,
dan garam.
“Insyaallah jika mengikuti
cara itu dan pengairannya teratur, kurma sudah mulai berkembang atau belajar
berbunga
,” sebutnya.

Diceritakan
Budiyanto,
awal
mula dirinya
tertarik dengan penanaman pohon kurma karena
ikut-ikutan
teman.
Sebab, beberapa tahun lalu penanaman pohon kurma sempat viral. Kini
pria lulusan sekolah menengah pekerja sosial atau setara SMK itu ketagian
menanam seraya berharap pohon-pohon kurma yang ditanam
nya bisa
berbuah nantinya.

“Awalnya tidak berminat,
karena belum ada yang berhasil. Setelah melihat kawan-kawan ada yang berhasil,
dari situ
muncul keinginan untuk ikut menanam,
memperbanyaknya
, atau memperkebunkan,” bebernya.

Untuk di Kalteng terpantau ada
sekitar 20
kurmania. Setidaknya
10 orang yang aktif menanam.

“Jika
nantinya pohon kurma saya itu berbuah banyak, ya siapa
saja
yang
pengen
nyicipin
, silakan datang ke rumah saya. Atau jika yang
pengen kurma muda untuk membantu progam hamil
, juga saya
persilakan untuk memetiknya
,” ucapnya sembari tertawa.

Terpopuler

Artikel Terbaru