30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kebakaran Ancam Wiilayah Taman Nasional Sebangau

KEBAKARAN yang melanda saat musim kemarau tiba juga mengancam
wilayah Taman Nasional Sebangau (TNS). Terpantau ada dua hotspot di TNS. Hal tersebut
disampaikan Kepala Pengelola TNS Andi M Kadhafi, Senin (5/8).

“Dari
bulan Juli sampai dengan saat ini, baru ada dua hotspot yang kami temukan
ketika melakukan patroli beberapa waktu lalu. Itu juga diperkuat dengan adanya foto
satelit,” ujar Andi.

Dua
hotspot yang belum menjadi api tersebut berada di daerah Taruna. Akan tetapi sudah
dapat diatasi oleh sejumlah petugas.

Meskipun
belum terjadi kebakaran sebagaimana terjadi beberapa tahun silam, Andi sangat
optimistis bahwa tahun ini kebakaran tak akan melanda kawasan TNS.

“Saya
optimistis tahun ini TNS bebas dari kebakaran, tidak seperti beberapa tahun
silam,” ucapnya.

Baca Juga :  6.000 Masker Dibagikan, Diutamakan untuk Kelompok Rentan

Optimisme
tersebut didasarkan pada kinerja para pengelola TNS dan puluhan kelompok
relawan anti api yang terus melakukan patroli di area hutan lindung. Mereka pun
selalu sigap dan siap melakukan pemadaman jika nantinya terjadi kebakaran.

“Hampir
setiap saat ada puluhan orang melakukan patroli, demi memastikan bahwa daerah
TNS tidak terjadi kebakaran,” bebernya.

Oleh
karena itu, Andi meminta kepada masyarakat yang bermukim di area sekitar TNS
maupun warga yang berkunjung ke TNS agar tidak melakukan kejahatan lingkungan dengan
sengaja membakar.

“Kami berharap
masyarakat semakin sadar bahwa membakar hutan atau lahan sangat tidak baik dan justru
memberi efek buruk bagi lingkungan maupun kesehatan,” pintanya.

Baca Juga :  Jelang Pelantikan Presiden, PWNU Kalteng Imbau Masyarakat Waspadai Hal

Lebih lanjut
dikatakannya, pihaknya tak jemu memberi imbauan kepada masyarakat penghuni
wilayah seputaran TNS, agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. (old/ce/ram)

KEBAKARAN yang melanda saat musim kemarau tiba juga mengancam
wilayah Taman Nasional Sebangau (TNS). Terpantau ada dua hotspot di TNS. Hal tersebut
disampaikan Kepala Pengelola TNS Andi M Kadhafi, Senin (5/8).

“Dari
bulan Juli sampai dengan saat ini, baru ada dua hotspot yang kami temukan
ketika melakukan patroli beberapa waktu lalu. Itu juga diperkuat dengan adanya foto
satelit,” ujar Andi.

Dua
hotspot yang belum menjadi api tersebut berada di daerah Taruna. Akan tetapi sudah
dapat diatasi oleh sejumlah petugas.

Meskipun
belum terjadi kebakaran sebagaimana terjadi beberapa tahun silam, Andi sangat
optimistis bahwa tahun ini kebakaran tak akan melanda kawasan TNS.

“Saya
optimistis tahun ini TNS bebas dari kebakaran, tidak seperti beberapa tahun
silam,” ucapnya.

Baca Juga :  6.000 Masker Dibagikan, Diutamakan untuk Kelompok Rentan

Optimisme
tersebut didasarkan pada kinerja para pengelola TNS dan puluhan kelompok
relawan anti api yang terus melakukan patroli di area hutan lindung. Mereka pun
selalu sigap dan siap melakukan pemadaman jika nantinya terjadi kebakaran.

“Hampir
setiap saat ada puluhan orang melakukan patroli, demi memastikan bahwa daerah
TNS tidak terjadi kebakaran,” bebernya.

Oleh
karena itu, Andi meminta kepada masyarakat yang bermukim di area sekitar TNS
maupun warga yang berkunjung ke TNS agar tidak melakukan kejahatan lingkungan dengan
sengaja membakar.

“Kami berharap
masyarakat semakin sadar bahwa membakar hutan atau lahan sangat tidak baik dan justru
memberi efek buruk bagi lingkungan maupun kesehatan,” pintanya.

Baca Juga :  Jelang Pelantikan Presiden, PWNU Kalteng Imbau Masyarakat Waspadai Hal

Lebih lanjut
dikatakannya, pihaknya tak jemu memberi imbauan kepada masyarakat penghuni
wilayah seputaran TNS, agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. (old/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru