30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Manasik Diakhiri Salat Hajat Berjamaah

PALANGKA
RAYA – Kegiatan Manasik Haji yang diselenggarakan Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Jekan Raya, berakhir Senin (1/7). Kegiatan ditutup dengan salat hajat
berjamaah di Masjid Al Falah yang diikuti para calon jemaah haji (CJH).

Ada
152 CJH yang mengikuti manasik selama delapan hari, sejak Senin (24/6) pekan
lalu. Mereka berasal dari Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Bukit Batu.
Manasik bertempat di Masjid Al Falah komplek Gatot Subroto Jalan TjiliK Riwut
Km 1.

Saat
menutup kegiatan manasik, Kepala KUA Kecamatan Jekan Raya, Supiani berharap
semua ilmu yang didapat selama manasik haji ini bisa menjadi bekal penting
dalam pelaksanaan ibadah haji.

Selama
menunggu keberangkatan, para jemaah juga diharapkan secara mandiri atau
berkelompok kembali mengulang dan mendalami tata cara manasik haji yang sudah
didapat selama manasik. Tujuannya agar saat ibadah haji betul-betul paham.

Baca Juga :  Pemkab Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Siap Divaksin

“Jika
pun nanti ada yang masih bingung dan ingin ditanyakan, saat pelaksanaan ibadah haji,
bisa nanti tanya ke pembimbing dan petugas TPHI, TPHD. Kami berdoa semoga semua
jadi haji mabrur,” ujar Supiani yang tahun ini juga berangkat sebagai petugas
TPHD.

Selama
nanti di Tanah Suci, ia minta kepada CJH untuk menjaga kesehatan agar
pelaksanaan ibadah bisa berjalan lancar. Mengingat ibadah haji ini perlu
stamina fisik yang baik. Kemudian, menjaga kekompakan antar jemaah, baik satu
regu, satu rombongan dan satu kloter.

“Kompak,
saling bantu dan bekerja sama antar jemaah, agar semua bisa melaksanakan ibadah
haji dengan baik, dan menjadi haji mabrur. Ada beberapa jemaah haji usia lanjut
yang perlu kita perhatikan dan bantu,” ujar Supiani.

Baca Juga :  Pendidikan Karakter Mulai Dari PAUD Hingga Perguruan Tinggi

Terakhir,
Supiani berpesan agar semua jemaah betul-betul memperhatikan dan menaati
peraturan yang berlaku. Baik peraturan pemerintah Arab Saudi, maupun peraturan
Pemerintah Indonesia. Termasuk juga peraturan internal kloter, rombongan maupun
kelompok.

“Semua
peraturan ini semata-mata bertujuan untuk kelancaran dan kemudahan jemaah dalam
proses ibadah haji,” ujar Supiani seraya berharap semua jemaah bisa menjalankan
ibadah haji dengan baik.

Selama
delapan hari, jemaah mendapatkan bimbingan teori dan praktik pelaksanaan ibadah
haji. Di antaranya terkait kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah
haji. Berikutnya, materi kebijakan teknis kesehatan haji. Kemudian, materi
tentang keselamatan penerbangan dan pembentukan kloter. (sma/ila)

PALANGKA
RAYA – Kegiatan Manasik Haji yang diselenggarakan Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Jekan Raya, berakhir Senin (1/7). Kegiatan ditutup dengan salat hajat
berjamaah di Masjid Al Falah yang diikuti para calon jemaah haji (CJH).

Ada
152 CJH yang mengikuti manasik selama delapan hari, sejak Senin (24/6) pekan
lalu. Mereka berasal dari Kecamatan Jekan Raya dan Kecamatan Bukit Batu.
Manasik bertempat di Masjid Al Falah komplek Gatot Subroto Jalan TjiliK Riwut
Km 1.

Saat
menutup kegiatan manasik, Kepala KUA Kecamatan Jekan Raya, Supiani berharap
semua ilmu yang didapat selama manasik haji ini bisa menjadi bekal penting
dalam pelaksanaan ibadah haji.

Selama
menunggu keberangkatan, para jemaah juga diharapkan secara mandiri atau
berkelompok kembali mengulang dan mendalami tata cara manasik haji yang sudah
didapat selama manasik. Tujuannya agar saat ibadah haji betul-betul paham.

Baca Juga :  Pemkab Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Siap Divaksin

“Jika
pun nanti ada yang masih bingung dan ingin ditanyakan, saat pelaksanaan ibadah haji,
bisa nanti tanya ke pembimbing dan petugas TPHI, TPHD. Kami berdoa semoga semua
jadi haji mabrur,” ujar Supiani yang tahun ini juga berangkat sebagai petugas
TPHD.

Selama
nanti di Tanah Suci, ia minta kepada CJH untuk menjaga kesehatan agar
pelaksanaan ibadah bisa berjalan lancar. Mengingat ibadah haji ini perlu
stamina fisik yang baik. Kemudian, menjaga kekompakan antar jemaah, baik satu
regu, satu rombongan dan satu kloter.

“Kompak,
saling bantu dan bekerja sama antar jemaah, agar semua bisa melaksanakan ibadah
haji dengan baik, dan menjadi haji mabrur. Ada beberapa jemaah haji usia lanjut
yang perlu kita perhatikan dan bantu,” ujar Supiani.

Baca Juga :  Pendidikan Karakter Mulai Dari PAUD Hingga Perguruan Tinggi

Terakhir,
Supiani berpesan agar semua jemaah betul-betul memperhatikan dan menaati
peraturan yang berlaku. Baik peraturan pemerintah Arab Saudi, maupun peraturan
Pemerintah Indonesia. Termasuk juga peraturan internal kloter, rombongan maupun
kelompok.

“Semua
peraturan ini semata-mata bertujuan untuk kelancaran dan kemudahan jemaah dalam
proses ibadah haji,” ujar Supiani seraya berharap semua jemaah bisa menjalankan
ibadah haji dengan baik.

Selama
delapan hari, jemaah mendapatkan bimbingan teori dan praktik pelaksanaan ibadah
haji. Di antaranya terkait kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah
haji. Berikutnya, materi kebijakan teknis kesehatan haji. Kemudian, materi
tentang keselamatan penerbangan dan pembentukan kloter. (sma/ila)

Terpopuler

Artikel Terbaru