30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Menapaki Peradaban Islam di Turki

PADA Juni 2019 lalu, Akhmad Kamil Rizani berkesempatan mengunjungi Negara
Turki. Sebuah negara perpaduan antara peradaban Eropa dan Asia. Setelah dia
bersama keluarganya melaksanakan umrah ke Tanah Suci. Dia bersyukur bisa ikut
menapaki sejarah peradaban Islam di Turki.

Menurut mahasiswa Pascasarjana
IAIN Palangka Raya ini Turki negara yang indah. “Juga memiliki banyak bangunan
bersejarah peninggalan masa lalu yang masih terawat dengan baik. Salah satu
daerah yang saya kunjungi ialah Bursa. Salah satu dari empat kota terbesar di
Turki,” jelasnya.

Di Bursa dideklarasikan UNESCO
pada tahun 2014 lalu sebagai tempat lahirnya kebudayaan Kesultanan Ottoman. Bursa
juga terletak di kaki Gunung Uludag setinggi kurang lebih 2500 mdpl.

Baca Juga :  Lamborghini Tua Terjual dengan Harga Fantastis, Tembus Rp 22,5 Mili

Di kota tersebut Kamil berziarah ke
Makam Sultan Orhan Gazi dan beberapa masjid yang menjadi saksi Islam pernah
memasuki masa keemasannya.

Pria kelahiran Palangka Raya 7
Mei 1995 ini juga menapaki jejak peradaban Islam di Istanbul. Sebuah kota
metropolitan yang luas dengan warisan budaya dan arsitektur yang luar biasa.

“Di sini saya melihat pencampuran
sejarah Timur dan Barat. Sebuah kota yang kuno namun juga modern,” katanya.

Di Istanbul, dia bersama
keluarganya bisa menikmati indahnya asia sekaligus eropa. “Benua Eropa dan Asia
hanya dibatasi oleh sebuah selat. Selat bosphorus namanya. Bosphoruslah
yang memisahkan Turki bagian Eropa dengan Turki bagian Asia,” pungkasnya.(u

PADA Juni 2019 lalu, Akhmad Kamil Rizani berkesempatan mengunjungi Negara
Turki. Sebuah negara perpaduan antara peradaban Eropa dan Asia. Setelah dia
bersama keluarganya melaksanakan umrah ke Tanah Suci. Dia bersyukur bisa ikut
menapaki sejarah peradaban Islam di Turki.

Menurut mahasiswa Pascasarjana
IAIN Palangka Raya ini Turki negara yang indah. “Juga memiliki banyak bangunan
bersejarah peninggalan masa lalu yang masih terawat dengan baik. Salah satu
daerah yang saya kunjungi ialah Bursa. Salah satu dari empat kota terbesar di
Turki,” jelasnya.

Di Bursa dideklarasikan UNESCO
pada tahun 2014 lalu sebagai tempat lahirnya kebudayaan Kesultanan Ottoman. Bursa
juga terletak di kaki Gunung Uludag setinggi kurang lebih 2500 mdpl.

Baca Juga :  Lamborghini Tua Terjual dengan Harga Fantastis, Tembus Rp 22,5 Mili

Di kota tersebut Kamil berziarah ke
Makam Sultan Orhan Gazi dan beberapa masjid yang menjadi saksi Islam pernah
memasuki masa keemasannya.

Pria kelahiran Palangka Raya 7
Mei 1995 ini juga menapaki jejak peradaban Islam di Istanbul. Sebuah kota
metropolitan yang luas dengan warisan budaya dan arsitektur yang luar biasa.

“Di sini saya melihat pencampuran
sejarah Timur dan Barat. Sebuah kota yang kuno namun juga modern,” katanya.

Di Istanbul, dia bersama
keluarganya bisa menikmati indahnya asia sekaligus eropa. “Benua Eropa dan Asia
hanya dibatasi oleh sebuah selat. Selat bosphorus namanya. Bosphoruslah
yang memisahkan Turki bagian Eropa dengan Turki bagian Asia,” pungkasnya.(u

Terpopuler

Artikel Terbaru