30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Di Atas Langit, Debut Album Solo Pasha Ungu

Sigit
Purnomo Said atau akrab disapa Pasha Ungu tidak lagi menjadi pimpinan daerah
untuk 5 tahun mendatang. Dia pun siap kembali ke dunia musik yang sudah
membesarkan namanya di industri hiburan tanah air.

Pasha
merilis debut album solo mengusung tajuk Di Atas Langit pada Senin (21/9).
Pasha mengatakan, album itu sudah diidam-idamkannya sejak lama. Dia senang
album solo yang selama ini mejadi mimpinya dapat terwujud.

Dia
juga memastikan tidak ada campur tangan para personel Ungu dalam album solo
perdananya tersebut. Pasha merasa ruang kreatif sebagai solois dan format band
sangat berbeda. Warna musiknya otomatis juga berbeda.

Album
Di Atas Langit memiliki 8 buah lagu. Tiga lagu ditulis sendiri oleh Pasha,
sisanya ditulis Veki Vischer, musisi Kota Palu yang sempat berkiprah di dunia
musik nasional menjadi session player untuk beberapa artis.

”Selain
punya track record baru di dunia rekaman sebagai solois, saya ada misi yang
lain. Yaitu, membantu mengangkat musisi daerah yang terlibat dalam album solo
Pasha. Ada sahabat-sahabat saya dari Kota Palu yang mengisi instrumen musiknya.
Saya kira, hal ini memberikan nuansa yang berbeda,” kata Pasha dalam keterangan
tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (21/9).

Baca Juga :  Sudah Pernah Sama Bule, Kirana Larasati Ngaku Kini Ingin Cari yang Lok

Lagu-lagu
di album Di Atas Langit adalah Cinta Sendiri, Dari yang Terdalam, Di Atas
Langit, Luka Lama, Perasaanku, Rindu Ini, Sumpah Demi Apa, dan Cerita Engkau
dan Aku.

Pasha
berharap debut album solonya tersebut bisa diterima, dinikmati, sekaligus
menghibur para penggemar secara khusus dan para penikmat musik Indonesia pada
umumnya. Pasha berharap album solonya itu dapat memperkaya khasanah musik
Indonesia.

”Ini
adalah karya tulus dari saya untuk industri musik Indonesia. Album ini hadir
untuk menjawab kerinduan masyarakat Indonesia yang mungkin saja bertanya-tanya
apakah Pasha masih akan berkarya di dunia musik atau tidak. Dan ini
jawabannya,” tutur Pasha.

Sekalipun
sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia musik, Pasha tetap rendah hati
meminta masukan dari para penggemar dan penikmat musik untuk memberikan
penilaian yang jujur pada debut albumnya. ”Saya ingin teman-teman pendengar
musik Pasha di album solo ini bisa memberikan penilaian. Saya butuh masukan,
bahkan kritik dari pendengar album solo Pasha,” ungkap Pasha.

Baca Juga :  Ananda Badudu Ditangkap Polisi, Ernest Prakasa: Ini Sungguh Konyol

Lagu
Sumpah Demi Apa dipilih Pasha sebagai single pertamanya sebagai seorang solois.
Lagu itu memiliki nuansa mellow yang didominasi permainan piano. Lagunya adalah
ciptaan Veki Fischer. Menyampaikan pesan bahwa mencintai seseorang butuh sebuah
respons dan jawaban yang jelas.

”Secara
umum lagu ini bisa didengarkan kapan saja. Instrumennya, saya dibantu Ivan
Sunusi, salah satu pianis terbaik di Kota Palu. Mudah-mudahan apa yang saya
rasakan bisa dirasakan sama teman-teman di rumah dan seluruh Indonesia,” ujar
Pasha.

Sigit
Purnomo Said atau akrab disapa Pasha Ungu tidak lagi menjadi pimpinan daerah
untuk 5 tahun mendatang. Dia pun siap kembali ke dunia musik yang sudah
membesarkan namanya di industri hiburan tanah air.

Pasha
merilis debut album solo mengusung tajuk Di Atas Langit pada Senin (21/9).
Pasha mengatakan, album itu sudah diidam-idamkannya sejak lama. Dia senang
album solo yang selama ini mejadi mimpinya dapat terwujud.

Dia
juga memastikan tidak ada campur tangan para personel Ungu dalam album solo
perdananya tersebut. Pasha merasa ruang kreatif sebagai solois dan format band
sangat berbeda. Warna musiknya otomatis juga berbeda.

Album
Di Atas Langit memiliki 8 buah lagu. Tiga lagu ditulis sendiri oleh Pasha,
sisanya ditulis Veki Vischer, musisi Kota Palu yang sempat berkiprah di dunia
musik nasional menjadi session player untuk beberapa artis.

”Selain
punya track record baru di dunia rekaman sebagai solois, saya ada misi yang
lain. Yaitu, membantu mengangkat musisi daerah yang terlibat dalam album solo
Pasha. Ada sahabat-sahabat saya dari Kota Palu yang mengisi instrumen musiknya.
Saya kira, hal ini memberikan nuansa yang berbeda,” kata Pasha dalam keterangan
tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (21/9).

Baca Juga :  Sudah Pernah Sama Bule, Kirana Larasati Ngaku Kini Ingin Cari yang Lok

Lagu-lagu
di album Di Atas Langit adalah Cinta Sendiri, Dari yang Terdalam, Di Atas
Langit, Luka Lama, Perasaanku, Rindu Ini, Sumpah Demi Apa, dan Cerita Engkau
dan Aku.

Pasha
berharap debut album solonya tersebut bisa diterima, dinikmati, sekaligus
menghibur para penggemar secara khusus dan para penikmat musik Indonesia pada
umumnya. Pasha berharap album solonya itu dapat memperkaya khasanah musik
Indonesia.

”Ini
adalah karya tulus dari saya untuk industri musik Indonesia. Album ini hadir
untuk menjawab kerinduan masyarakat Indonesia yang mungkin saja bertanya-tanya
apakah Pasha masih akan berkarya di dunia musik atau tidak. Dan ini
jawabannya,” tutur Pasha.

Sekalipun
sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia musik, Pasha tetap rendah hati
meminta masukan dari para penggemar dan penikmat musik untuk memberikan
penilaian yang jujur pada debut albumnya. ”Saya ingin teman-teman pendengar
musik Pasha di album solo ini bisa memberikan penilaian. Saya butuh masukan,
bahkan kritik dari pendengar album solo Pasha,” ungkap Pasha.

Baca Juga :  Ananda Badudu Ditangkap Polisi, Ernest Prakasa: Ini Sungguh Konyol

Lagu
Sumpah Demi Apa dipilih Pasha sebagai single pertamanya sebagai seorang solois.
Lagu itu memiliki nuansa mellow yang didominasi permainan piano. Lagunya adalah
ciptaan Veki Fischer. Menyampaikan pesan bahwa mencintai seseorang butuh sebuah
respons dan jawaban yang jelas.

”Secara
umum lagu ini bisa didengarkan kapan saja. Instrumennya, saya dibantu Ivan
Sunusi, salah satu pianis terbaik di Kota Palu. Mudah-mudahan apa yang saya
rasakan bisa dirasakan sama teman-teman di rumah dan seluruh Indonesia,” ujar
Pasha.

Terpopuler

Artikel Terbaru