Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Tony Harisinta mengungkapkan, angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau mengalami penurunan. “Berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) angka stunting di Kabupaten Pulang Pisau mengalami penurunan dari angka 21 persen menjadi 18,37 persen,” kata Tony.
Tony menegaskan, stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan saja. Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan hanya memiliki tanggung jawab intervensi secara spesifik sebesar 30 persen.
Misalnya, kata Tony, bantuan berupa tablet tambah darah dan hal-hal yang berkaitan dengan target 1000 hari penghidupan anak atau HPK. Sedangkan yang 70 persennya itu menjadi tanggung jawab perangkat daerah terkait lainnya, yang bisa disebut dengan intervensi secara intensif.
Intervensi secara intensif itu, kata Tony, misalnya keterlibatan Dinas PUPR membangun infrastruktur program sarana sanitasi. Dinas Pemberdayaan melakukan pembinaan kepada kader dan penyuluh KB, Perkim berkaitan dengan program bantuan stimulan bedah rumah, dan DPMD yang mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk program stunting. (art)
Page: 1 2
Anggota DPRD Murung Raya, Mariyanto, mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan program pembangunan agar hasilnya bisa…
Putri Kusuma Wardani menjadi satu-satunya wakil Indonesia dari sektor tunggal putri di BWF World Tour Finals…
Dinas PMD Kalteng meraih peringkat 3 Badan Publik Informatif pada Anugerah KIP 2025. Prestasi ini…
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dipecat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)…
Wagub Edy menyampaikan pendapat akhir Gubernur saat DPRD Kalteng menyetujui Perda Perlindungan Disabilitas, menegaskan komitmen…
Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-88 di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) berlangsung khidmat…