
SAYA sungkan menuliskan ini. Tapi, saya lebih sungkan mengaku punya hobi makan durian. Ketularan istri saya. Tapi aneh. Kok tiba-tiba ada yang mempersoalkan gelar saya itu.
Kesannya, saya itu begitu bangga dengan gelar profesor dan doktor honoris causa itu. Saya setuju dengan Pry. Yang berkomentar di forum ini kemarin: gelar profesor itu hanya bisa digunakan di lingkungan akademik.
Saya sendiri sering menertawakan –dalam hati– orang yang membawa gelar itu ke tempat sembarangan.Rasanya saya sudah cukup hati-hati: tidak pernah menggunakan dua gelar itu di depan nama saya. Tidak pula di kartu nama.
Atau di cover buku yang saya tulis. Atau di naskah apa pun. Tentu, kalau mau, saya sudah bisa menerima gelar seperti itu jauh sebelum menjadi sesuatu. Banyak yang menawarkan. Saya selalu menolak. Tidak pantas.
Saya ini lulus S-1 pun tidak.Saya lebih bangga dengan jabatan CEO. Apalagi seorang tamatan madrasah Aliyah bisa menjadi CEO perusahaan besar. Rasanya juga baru sekali terjadi lulusan Madrasah Aliyah menjadi dirut PLN.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengambil langkah sangat tegas menyusul rentetan bencana alam yang melanda beberapa daerah…
Bupati Kapuas HM Wiyatno meresmikan Gedung Pastori Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Abraham Kuala Kapuas…
Pemerintah Kabupaten Kapuas menggelar kegiatan budaya monumental berupa Pencatatan Rekor MURI Bermain Kecapi Sambil Bersenandung…
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah (Kejati Kalteng) mengonfirmasikan tengah melakukan pengusutan terhadap dugaan penyimpangan dana hibah…
Dessert berbahan dasar mochi selalu berhasil mencuri perhatian karena teksturnya yang kenyal, lembut, dan mudah…
DI BALIK setiap langkah manusia, selalu ada kisah tentang bagaimana rezeki datang, pergi, dan kembali dengan cara…