Site icon Prokalteng

Pare, Penurun Gula Darah Alami? Kenali Manfaat dan Bahayanya

Ilustrasi Pare. (Pinterest)

PROKALTENG.CO – Tanaman pare juga dikenal sebagai momordica charantia, dimana tanaman ini menjadi semakin pahit saat matang.

Pare tumbuh di sejumlah daerah, termasuk Asia, Amerika Selatan, Karibia, dan Afrika Timur. Orang-orang telah menggunakan pare untuk berbagai kondisi medis dari waktu ke waktu.

Sebagai buah yang juga memiliki khasiat sayur, pare mengandung vitamin A dan C serta zat besi. Pare telah dikenal oleh banyak budaya sebagai buah yang memiliki khasiat obat.

Pare mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan Anda. Pare dikaitkan dengan penurunan gula darah, yang menurut beberapa penelitian dapat membantu pengobatan diabetes.

Pare dianggap sebagai pengobatan komplementer atau alternatif. Oleh karena itu, penggunaan pare tidak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk pengobatan diabetes atau kondisi medis lainnya.

Pare dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini karena pare memiliki sifat yang bekerja seperti insulin, yang membantu membawa glukosa ke dalam sel untuk energi.

Konsumsi pare dapat bermanfaat membantu sel-sel Anda menggunakan glukosa dan memindahkannya ke hati, otot, dan lemak. Pare juga dapat membantu tubuh Anda mempertahankan nutrisi dengan menghalangi konversinya menjadi glukosa yang berakhir di aliran darah Anda.

Beberapa penelitian telah meneliti pare dan diabetes dan menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut sebelum menggunakan pare dalam bentuk apa pun untuk mengelola diabetes. Namun Pare dapat dimakan sebagai bagian dari diet sehat dan bervariasi.

Selain memiliki manfaat untuk tubuh, ternyata pare juga memiliki efek samping yang berbahay bagi tubuh. Sehingga ahli gizi yang dikutip oleh JawaPos.com, Kamis (5/9) di laman Healthline menyarankan untuk mengkonumsi pare dengan hati-hati, dan jangan mengkonsumsi secara berlebih.

Beberapa efek samping yang ditimbulakan oleh pare diantaranya yakni sebagai berikut:

– Diare , muntah, dan masalah usus lainnya

– Pendarahan vagina, kontraksi, dan aborsi

– Penurunan gula darah yang berbahaya jika dikonsumsi dengan insulin

– Kerusakan hati

– Favisme (yang dapat menyebabkan anemia) pada mereka yang mengalami defisiensi G6PD

– Masalah karena pencampuran dengan obat lain untuk mengubah efektivitas

– Masalah dalam pengendalian gula darah pada mereka yang baru saja menjalani operasi (pri/jawapos.com)

Exit mobile version