Site icon Prokalteng

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Dinilai Bisa Tekan Inflasi di Palangka Raya

Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari (Fernando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari. Menyambut baik kebijakan PT PLN yang memberikan diskon 50 persen untuk tarif listrik selama Januari-Februari 2025 bagi pelanggan dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA.

Menurutnya, langkah ini berpotensi membantu menekan laju inflasi di tengah tekanan ekonomi masyarakat.

“Kita semua tahu, pemerintah pusat akan menerapkan tarif PPN 12 persen pada 2025 yang tentu memberatkan masyarakat. Kebijakan PLN ini menjadi angin segar karena dapat sedikit meringankan beban rakyat,” ucap Tantawi kepada Prokalteng.co, Senin (23/12/2024).

Ia menambahkan. Kenaikan harga bahan pokok yang sering terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru turut menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong inflasi. Dengan adanya kebijakan diskon ini, Tantawi menilai pemerintah telah mengambil langkah konkret untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Perputaran uang selama Desember ini cukup besar. Dengan kebijakan diskon tarif listrik, masyarakat bisa bernapas lega. Ini memberi ruang bagi mereka untuk menata kembali keuangan di awal tahun,” katanya.

Tantawi juga mendorong pemerintah agar melakukan pengawasan ketat terhadap pasar tradisional, khususnya selama bulan Desember. Hal ini, menurutnya, penting untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan ketersediaannya mencukupi.

“Langkah pengawasan rutin harus dilakukan agar tidak ada oknum pedagang yang memanfaatkan situasi untuk memainkan harga,” tegasnya.

Selain itu. Ia mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja bahan pokok, terutama dengan tidak membeli dalam jumlah besar yang dapat memicu kelangkaan. Tantawi juga mengingatkan agar kebijakan diskon listrik tidak disalahgunakan untuk konsumsi berlebihan.

“Diskon ini untuk menekan inflasi, bukan alasan untuk berfoya-foya. Mari kita sikapi kebijakan ini dengan bijak agar kondisi ekonomi masyarakat tetap terkendali,” pungkasnya. (ndo)

Exit mobile version