Site icon Prokalteng

Wujudkan Kota Palangka Raya Kota Maju, Rukun, dan Sejahtera untuk Semu

wujudkan-kota-palangka-raya-kota-maju-rukun-dan-sejahtera-untuk-semu

PALANGKA
RAYA
-17
Juli 1975 presiden pertama RI, Ir Soekarno melakukan pemancangan tiang pertama tanda
dimulainya pembangunan Kota Palangka Raya. Hari ini (17/7) tepat 63 tahun
peristiwa bersejarah itu berlalu. Dan kini sudah ada 12 wali kota dengan masa
dan periode berbeda. Dari yang tua hingga anak muda memimpin ibu kota. Setelah
enam dekade berdiri, pembangunan di Kota Cantik makin maju dan pesat.

Tepat pada usia ke-63 tahun, Kota Palangka
Raya dipimpin oleh Fairid Naparin bersama wakilnya Umi Mastikah. Di bawah
pemimpin yang masih muda dan energik ini, mampu menyambung estafet kepemimpinan
periode-periode sebelumnya. Pasangan Fairid-Umi ini mengusung visi mewujudkan
Kota Palangka Raya menjadi kota yang maju, rukun, dan sejahtera untuk semua.
Dengan misi
mewujudkan kemajuan Kota Palangka Raya smart environment (lingkungan cerdas), mewujudkan kerukunan seluruh elemen masyarakat smart society (masyarakat
cerdas)

dan m
ewujudkan kesejahteraan masyarakat kota dan masyarakat
daerah pinggiran smart economy (ekonomi cerdas).

Pembangunan infrastruktur tetap menjadi fokus
keduanya. Salah satu program infrastruktur yang difokuskan adalah program Kota
Tanpa Kumuh (Kotaku). Dari total 103 hektare kawasan kumuh di Kota Cantik, saat
ini hanya tersisa 15 hektare kawasan kumuh. Program ini masih terus berjalan.

“Alhamdulilah untuk saat ini sudah sekitar 88
hektare kawasan kumuh di Kota Cantik yang sudah tertangani. Semoga pada Oktober
nanti program Kotaku di Kelurahan Pahandut bisa segera diselesaikan,” ucapnya
kepada awak media, Kamis (16/7).

Menurutnya, dalam realisasi program Kotaku ini,
ada dua kelurahan yang dinilai paling baik karena progres penanganannya cukup
baik. Yakni Kelurahan Tangkiling dan Kelurahan Pahandut Seberang.

Kelurahan Tangkiling terpilih dikarenakan
berhasil menangani daerah kumuh di wilayah itu. Dari total 5,8 hektare,
berhasil ditekan menjadi 1,8 hektare. Artinya, Kelurahan Tangkiling berhasil
melakukan penanganan  wilayah kumuh
sebanyak empat hektare. Sementara, pada Oktober nanti Kelurahan Pahandut Seberang
berencana melaksanakan lagi program Kotaku. Dan bila program ini bisa berjalan
pada bulan itu, maka wilayah Kelurahan Pahandut Seberang akan nihil kawasan
kumuh.

Fairid berharap dua kelurahan tersebut bisa
terus mempertahankan komitmennya dalam melaksanakan program-program pemko.
Terutama program yang bisa dikolaborasikan dengan program kelurahan. “Kepada
kedua kelurahan yang baru saja menerima penghargaan, jangan berbesar hati. Semoga
ini bisa menjadi motivasi bagi kelurahan-kelurahan lain dalam menyukseskan
program-program pemko,” pungkasnya.

Dalam pembangunan infrastruktur Kota Cantik,
hal yang paling diperhatikan wali kota muda itu adalah drainase, jalan, dan
irigasi, yang dalam hal ini ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Kota Palangka Raya.

Terkait itu, Kepala Dinas PUPR Kota Palangka
Raya Arbert Tombak mengatakan, pada masa kepemimpinan Fairid Naparin, pihaknya
diarahkan untuk melakukan pembangunan infrastruktur di tiga kawasan.

Pertama, kawasan Panarung yang meliputi Jalan
Pinus, Jati, Karet, hingga Jalan Janah Jari. Kedua adalah kawasan sepanjang
Jalan Temanggung Tilung. Sedangkan wilayah ketiga yang jadi perhatian yakni kawasan
Jalan Rajawali. “Semoga apa yang menjadi cita-cita dan fokus beliau (wali kota)
dalam dua tahun kepemimpinannya ini bisa tercapai dan bisa berjalan dengan
lancar,” ucapnya Kepada Kalteng Pos, Kamis (16/7).

Arbert menambahkan, ada beberapa capaian wali
kota selama kepemimpinannya dua tahun ini. Pada 2018 lalu, pemko berhasil
merealisasikan pembangunan jalan sepanjang 14,653 kilometer (km) dari total
target sepanjang 9 km.

Pengerjaan drainase berhasil direalisasikan
sepanjang 18,42 km dari total target 18 km. Sementara untuk pembangunan irigasi
tidak ada progress. Memasuki tahun 2019, pembangunan infrastruktur Kota Cantik
melejit.

Dari total target pembangunan jalan sepanjang
18 km, berhasil direalisasikan 48,152 km. Sedangkan untuk pembangunan drainase,
dari total target 36 km berhasil direalisasikan 65,191 km. Pembangunan irigasi,
dari total target 50 hektare, yang berhasil direalisasikan sebanyak 53,78
hektare.

“Pada tahun 2019 pembangunan infrastruktur di
Kota Cantik, terutama pembangunan drainase naik hingga dua kali lipat dari
target. Ini merupakan bukti keseriusan wali kota dalam
membangun infrastruktur,” beber Arbert.

Pembangunan infrastruktur tahun 2020 ini
masih terus berjalan. Target pembangunan jalan sepanjang 29 km. Target pembangunan
drainase tahun ini sepanjang 75 km. Pembangunannya difokuskan di tiga wilayah.

Selain tiga kawasan yang difokuskan itu,
pihaknya juga mengakomodasi beberapa usulan dari musrembang yang bersifat
penting, khususnya pembangunan jalan dan drainase di daerah kecamatan dan
kelurahan.

“Semoga Desember ini pembangunan drainase di
daerah Jalan Rajawali dan Temanggung Tilung bisa rampung pengerjaannya,”
pungkasnya.

Exit mobile version