Site icon Prokalteng

Atasi Serangan Asam Urat dengan Jahe

atasi-serangan-asam-urat-dengan-jahe

Asam urat tinggi merupakan keadaan yang paling dihindari. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk itu adalah menghindari makanan yang tinggi purin, seperti jeroan, hati, otak, minuman beralkohol, kerang dan udang. Ketika asam urat mulai kambuh, jahe dinilai bisa mengatasi masalah ini.

Perlu Anda tahu, purin adalah zat yang terdapat dalam inti sel dan biasanya berasal dari makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Selanjutnya, purin yang masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi asam urat dan dikeluarkan melalui urine.

Nah, jika Anda mengonsumsi makanan tinggi purin dalam jumlah berlebih atau mengalami masalah pada ginjal, asam urat tidak bisa disaring dengan sempurna. Alhasil, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal monosodium urat di berbagai sendi tubuh.

Terbentuknya kristal monosodium urat menyebabkan terjadinya proses peradangan di sendi. Medis menyebut kondisi ini dengan istilah artritis gout. Gejala artritis gout, meliputi nyeri yang luar biasa, disertai dengan bengkak dan kemerahan pada sendi yang terkena. Itulah mengapa, peningkatan asam urat perlu dicegah dan diatasi sedini mungkin.

Atasi gejala asam urat dengan jahe

Nah jika Anda punya persoalan dengan asam urat, jahe bisa Anda jadikan sebagai salah satu solusinya. Jahe memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan antara lain membuat lambung nyaman dan menghilangkan rasa mual. Di samping jahe juga bermanfaat untuk mengurangi gejala nyeri sendi akibat penyakit gout!

Sebuah penelitian pada tikus yang dipublikasi tahun 2011 menemukan bahwa jahe bekerja sebagai agen antiinflamasi dan menurunkan gejala penyakit gout. Pada penelitian ini, jahe dibandingkan dengan obat yang bernama indometasin. Hasilnya menunjukkan bahwa jahe memiliki efek yang sama baiknya dengan obat tersebut dalam hal menghilangkan nyeri sendi akibat penyakit gout.

Tak berhenti di situ, penelitian lain yang dilakukan pada manusia juga menemukan hasil serupa. Penelitian ini dilakukan di Pakistan, dan tim peneliti menemukan bahwa campuran jahe dengan beberapa jenis herbal lain memiliki efek antiinflamasi sehingga dapat mengurangi gejala radang sendi akibat penyakit gout.

Meski manfaatnya jelas, mekanisme jahe dalam mencegah dan meringankan serangan gout masih belum diketahui pasti hingga saat ini. Namun, peneliti berhipotesis bahwa jahe mengandung beberapa zat anti-inflamasi, seperti gingerol dan shogaol. Kedua zat itulah yang memiliki efek anti radang sehingga mampu meringankan nyeri akibat penyakit gout.

Dari temuan-temuan di atas, perlu diingat bahwa semuanya masih bersifat penelitian awal. Artinya, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk menelusuri manfaat jangka panjang jahe pada asam urat dan efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan herbal yang satu ini.

Walau begitu, tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi jahe untuk mencegah atau meringankan serangan gejala gout. Dalam hal ini, Anda dapat minum air jahe sebanyak 1–2 gelas sehari. Jika dengan ini gejala tidak membaik, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Karena mungkin, Anda membutuhkan obat antinyeri atau antiradang lain untuk mengendalikan gejala.

Selain itu, perlu ditekankan pula bahwa jahe hanya bermanfaat untuk mengurangi peradangan akibat penumpukan asam urat di sendi. Ini artinya, jahe tidak mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah atau menyembuhkan penyakit tersebut. Untuk itu, perubahan gaya hidup dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin harus dilakukan, supaya asam urat tidak melonjak tinggi dan menyebabkan gejala yang menyakitkan.(NB/ RVS/klikdokter)

Exit mobile version