Meski kerap dikaitkan dengan kolesterol tinggi, orang tetap saja menggemari hidangan dari daging sapi dan daging kambing. Ya keduanya memang lezat ketika disajikan sebagai gulai, tongseng atau sate.
Jika Anda penggemar hidangan dari kedua jenis daging tersebut, Anda tentu pernah bertanya-tanya, di antara keduanya mana ya yang kolesterolnya tinggi?
Hati-hati kolesterol tinggi
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus tahu dulu apa itu kolesterol. Dijelaskan oleh dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter, kolesterol merupakan zat seperti lilin yang ditemukan di dalam lemak darah Anda.
Kolesterol sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh untuk membangun sel tubuh yang sehat. Namun, bila kadarnya berlebihan, risiko mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah bisa meningkat.
Selanjutnya, kolesterol dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Mengetahui kadar kolesterol LDL Anda lebih penting daripada sekadar nilai kadar kolesterol total. “Sebab, kolesterol LDL lebih bermakna dalam mengetahui faktor risiko Anda mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah,†tutur dr. Fiona.
Ada dua sumber kolesterol, yaitu dari dalam dan luar tubuh. “Sekitar 70% total kolesterol diproduksi oleh tubuh sendiri. Sisanya, sekitar 30% didapat dari luar tubuh, yakni makanan.â€
Jadi, pilih daging sapi atau daging kambing?
Daging sapi dan daging kambing sering dianggap sebagai pemicu kolesterol tinggi. Lantas, manakah yang relatif aman dari kolesterol tinggi?
Menurut dr. Sepriani T. Limbong dari KlikDokter, dalam 3 ons atau sekitar 85 gram daging kambing mengandung 122 kalori; 2,6 gram lemak; dan 64 miligram kolesterol. Sementara itu, dalam jumlah yang sama, daging sapi mengandung 179 kalori; 7,9 gram lemak; dan 73,1 miligram kolesterol.
Melalui perbandingan di atas, Anda dapat mengetahui bahwa daging sapi memiliki kolesterol dan lemak lebih banyak dibandingkan daging kambing. Sementara itu, daging kambing yang bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, seperti daging ayam, masih lebih rendah. Dalam 85 gram daging ayam, terdapat 162 kalori; 6,2 gram lemak; dan 76 miligram kolesterol.
Di sisi lain, tak hanya kandungan kolesterol yang relatif lebih rendah, daging kambing pun kaya zat gizi. Salah satunya adalah zat besi. Daging kambing mengandung zat besi yang lebih tinggi dibanding daging sapi. Selain itu, molekul zat besi dalam daging kambing pun lebih kecil sehingga mudah dicerna dalam usus,” kata dr. Sepriani.
Hal tersebut juga memperlihatkan bahwa daging kambing bisa menjadi alternatif sumber protein hewani yang lebih sehat dan aman, terutama bagi penderita kolesterol tinggi. Namun, pengolahan daging sapi atau kambing juga perlu diperhatikan.
Perhatikan pengolahannya, kalau dijadikan makanan yang bercampur santan atau goreng, itu bisa meningkatkan kolesterol,” kata dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
Tips mengolah daging yang aman bagi tubuh
Agar lebih aman dan sehat dalam mengonsumsi daging sapi dan kambing, hindari memasak menggunakan santan kental menjadi gulai atau opor. Sebaiknya daging kambing maupun sapi dibakar atau dipanggang dibandingkan digoreng.
Selain itu, beberapa kiat berikut dapat Anda lakukan ketika memasak olahan daging:
Gunakan sari buah untuk melunakkan daging yang dibakar atau dipanggang. Hal ini juga dapat meningkatkan cita rasa daging.
Bila Anda ingin menggoreng atau menumis daging, gunakan minyak yang lebih sehat, yaitu minyak zaitun atau minyak kanola. Kedua minyak itu lebih rendah kandungan lemak tidak jenuhnya.
Potong semua lemak yang terlihat di permukaan daging.
Pilih bagian dengan lemak paling sedikit. Pada daging sapi, pilihlah potongan pinggang atau has dalam yang sedikit kandungan lemaknya.
Hindari konsumsi olahan daging seperti nugget atau sosis. Makanan olahan itu umumnya mengandung garam yang tinggi sehingga dapat memicu tekanan darah tinggi.
Hidangkan menu daging bersama kacang-kacangan dan sayuran.
Dari penjelasan di atas, ternyata daging kambing lebih rendah kolesterolnya dibandingkan daging sapi. Selain itu, daging kambing juga punya kandungan zat besi yang yang lebih kaya dibanding daging sejenis lainnya. Meski begitu, Anda tetap harus mengolahnya dengan tepat. Dengan cara yang tepat, Anda pun lebih terbebas dari kolesterol tinggi.(HNS/ RVS/klikdokter)