Site icon Prokalteng

Menyedihkan! Lagi-lagi Kalsel Jadi Lumbung Gol, Kini Kalah 11-0 saat Melawan Kaltim

Tim sepak bola putri Kaltim saat melawan Kalsel di Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya, Rabu (25/10) sore. (HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Usai kalah telak 10-0 saat melakoni laga perdana babak kualifikasi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Zona Kalimantan cabang sepak bola putri, tim Kalsel kembali menuai kekalahan sama pada laga keduanya, Rabu (25/10).

Tadi sore, bermain di Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya, tim Kalsel lagi-lagi menjadi lumbung gol bagi tim lawannya, yakni tim sepak bola putri Kaltim. Seperti sebelumnya saat melawan Kalteng, Kalsel juga tak mampu memberikan balasan 1 gol pun. Bahkan kali ini, Kalsel harus rela digunduli 11-0 tanpa ampun.

Dari jalannya pertandingan, tim Kaltim tampil dominan sejak menit awal babak pertama. Meski jual beli serangan tersaji pada babak pertama itu, namun hanya tercipta 2 gol saja untuk krunggulan tim dari Kaltim.

Tak puas dengan keunggulan tersebut, tim Kaltim membabi buta dalam membangun serangan ke jantung pertahanan Kalsel di babak kedua pertandingan. Alhasil, pesta gol pun diciptakan selama 45 menit kedua pertandingan. Koleksi sembilan gol berhasil diciptakan dalam babak kedua tersebut. Sehingga Kaltim sukses menorehkan skor 11 gol tanpa balas.

Kolektifitas gol tim Kaltim dipersembahkan oleh duo Fransiska yang merupakan pemain penyerang mereka bernomor punggung 9 dan 10.

Menanggapi hasil pertandingan ini, pelatih kepala tim sepak bola putri Kaltim, Ahmad Qusasi mengaku bersyukur karena sukses memenangkan laga perdananya itu. dia merasa bahwa anak asuhannya disiplin menjalani instruksi pelatih sehingga mencapai target yang diinginkan.

“Karena mengingat Kalsel melawan Kalteng, Kalteng menang 10 -0, kami memang menginstruksikan kepada pemain jangan sia-siakan peluang sedikit pun. Sehingga kami bisa mengejar daripada target untuk melebihi 10 -0,”ujarnya.

Sementara dari kubu lawan, pelatih kepala Kalsel, Indra Syafruddin mengakui di babak pertama tim asuhannya  sudah bermain disiplin di menit-menit awal.

“Tapi setelah itu, mungkin faktor fisik memang sangat mempengaruhi terhadap tim yang selalu ditekan lawan. Otomatis dengan fisik mulai menurun, terjadinya gol pertama akhirnya merusak konsentrasi sampai akhirnya terjadi beberapa gol di babak pertama,” ujarnya.

“Di babak kedua kelelahan fisik recoverynya lambat untuk bisa kembali segar, akhirnya kecolongan dan kecolongan,” bebernya. (hfz/hnd)

Exit mobile version