Site icon Prokalteng

Kakek 70 Tahun Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai, Kondisi Jasad Membengkak

Tim Inafis Polres Banjar saat mengevakuasi jenazah M, kakek usia 70 tahun yang mengapung di tepi Sungai Paniungan KM 17 Pengaron (FOTO: POLRES BANJAR UNTUK RADAR BANJARMASIN)

PROKALTENG.CO-Warga Desa Antaraku, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, digemparkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki di tepi Sungai Paniungan KM 17, Sabtu (20/7/2024) siang.

Mayat pria tersebut, diketahui berinisial M (70), seorang petani yang tinggal di Jalan Hendratna KM 17, Dusun Karang Jambu, Desa Antaraku, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar.

Hal itu terungkap dari keterangan saksi, MH, yang juga merupakan anak korban kepada petugas kepolisian.

Ia menuturkan bahwa Kakek M telah keluar dari rumah sejak Senin (15/07/2024) lalu, dan sejak saat itu ia dan keluarganya tidak pernah melihat sang kakek lagi.

“Keluarga sudah melakukan pencarian selama beberapa hari dan akhirnya menemukan M dalam keadaan mengapung di tepi sungai Paniungan pada Sabtu pagi,” ujar Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kapolsek Pengaron Ipda Zulkipli.

Proses evakuasi jasad tersebut, dilakukan oleh tim INAFIS Polres Banjar bersama Kapolsek Pengaron beserta anggota, relawan, dan warga masyarakat sekitar
Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Jalan Hendratna km 17, Dusun Karang Jambu, Desa Antaraku.

“Sebelum dimandikan, korban diidentifikasi oleh anggota INAFIS Polres Banjar. Setelah itu, jenazah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Karang Jambu, Desa Antaraku,” sebut Kapolsek Pengaron.

Pihak keluarga, khususnya anak korban, menjelaskan bahwa M sudah berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit stroke sehingga dalam kesehariannya tidak dapat beraktivitas normal.

Dari penuturan pihak keluarga, korban diperkirakan terpeleset dan jatuh ke dalam sungai saat hendak buang air besar.

“Karena dari ciri tubuh korban, kami tidak ditemukan luka benda tajam atau luka akibat kekerasan pada tubuh korban,” bebernya.

“Keluarga korban telah ikhlas menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan visum,” jelasnya. (jpg)

Exit mobile version