Site icon Prokalteng

Pemko Palangka Raya Fokus Stabilitas Harga dan Kesiapsiagaan Bencana

Pemerintah Kota Palangka Raya saat mengikuti Rakor TPID secara virtual, bersama Kemendagri RI di Ruang Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (10/3/2025). (Foto : Nando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI), dari Ruang Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (10/3/2025)

Rapat yang digelar secara virtual ini juga membahas antisipasi cuaca ekstrem menjelang Idul Fitri 1446 H.  Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyampaikan bahwa rapat ini merupakan agenda rutin setiap hari Senin yang diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Kemendagri. Dalam kesempatan ini, ia menyoroti kondisi inflasi di Kota Palangka Raya yang masih berada di angka negatif.

“Ya, jadi pagi hari ini seperti secara rutin kita hari Senin mengikuti Rapat TPID dengan Kemendagri bersama-sama dengan Pj Sekda dan beberapa dinas terkait. Untuk Kota Palangka Raya, sampai saat ini inflasi kita masih minus. Artinya seperti kemarin dalam posisi bulan ke bulan itu -0,36% dan untuk tahun ke tahun -0,10%,” ujar Zaini saat diwawancarai awak media seusai rapat tersebut, Senin (10/3).

Menurutnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi inflasi negatif di Palangka Raya adalah adanya subsidi diskon listrik. Subsidi ini membantu menekan biaya hidup masyarakat sehingga berdampak pada penurunan angka inflasi.

“Kemudian ini berdasarkan data yang dirilis dari BPS memang diakibatkan oleh kita ada subsidi diskon listrik. Diskon listrik yang bisa membuat inflasi kita turun,” jelasnya.

Terkait dengan harga bahan pokok, Zaini menjelaskan bahwa sebagian besar masih dalam kondisi stabil. Namun, terdapat kenaikan harga pada komoditas cabai, khususnya cabai rawit dan cabai merah. Fenomena ini terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia, dengan data menunjukkan bahwa 234 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga cabai.

“Kemudian kalau dari harga bahan pokok, hampir semua stabil kita masih tetap, hanya ada beberapa yang naik yaitu cabai, cabai rawit, cabai merah, dan ini memang dialami oleh hampir seluruh daerah di seluruh Indonesia. Tadi kalau penjelasan dari rapat TPID itu ada 234 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan cabai rawit ini,” katanya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kenaikan harga cabai ini masih dalam batas wajar dan pasokannya masih cukup.

“Jadi tidak hanya Palangka Raya ya, tapi dalam posisi masih terjangkau lah ya. Artinya pasokan cabai rawit ini masih cukup di Kota Palangka Raya dan mengalami kenaikan, dan ini tidak dialami oleh Palangka Raya saja, tapi juga di beberapa daerah kabupaten lain,” imbuhnya.

Selain pengendalian inflasi, rapat ini juga membahas antisipasi terhadap cuaca ekstrem. Terutama bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor. Achmad Zaini menegaskan bahwa Kota Palangka Raya berpotensi mengalami banjir pada periode Maret hingga Mei, mengingat intensitas hujan yang diperkirakan masih tinggi sebelum memasuki musim kemarau pada April.

“Kemudian hasil arahan berikutnya terkait menghadapi cuaca. Kita menghadapi ancaman bencana banjir dan tanah longsor, kalau di beberapa daerah itu namanya bencana hidrometeorologi basah. Posisi Palangka Raya ini akan terkait dengan masalah banjir, karena bulan Maret sampai Mei ini hujan menengah tinggi, nanti setelah April sudah mulai turun menuju kemarau,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam berbelanja bahan pokok. “Kemudian terkait dengan masalah bapok, walaupun kita ini stabil, tetapi masyarakat tidak boleh panik. Normal-normal saja belanjanya. Tidak usah harus nyetok-nyetok barang banyak, karena kondisinya masih bagus,” imbaunya.

Sebagai langkah lanjutan, Pemko Palangka Raya akan terus melakukan pemantauan pasar dan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik.

“Kita pemerintah kota tetap melakukan pemantauan, dan kita nanti juga akan melakukan beberapa kali sidak juga. Sidak ke pasar, kalau perlu ada operasi pasar ya, kita akan lakukan nanti,” tutup Zaini. (ndo)

Exit mobile version