Site icon Prokalteng

Puskesmas Jabiren Antisipasi Wabah DBD

puskesmas-jabiren-antisipasi-wabah-dbd

PULANG PISAU – Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat
(puskesmas) Jabiren, Rustam Efendy mengaku pada musim hujan awal tahun ini
belum ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Puskesmas Jabiren.

“Sampai saat ini, alhamdulilah Jabiren masih aman dari serangan DBD.
Belum ada temuan,” kata Rustam kepada
Kalteng Pos, Selasa (14/1) siang.

Rustam tidak menampik pada tahun
sebelumnya ditemukan beberapa kasus DBD di wilayahnya. “Kalau tahun lalu, kasus
DBD tertinggi terjadi pada September. Saat itu lumayan tinggi kasusnya,”
ujarnya.

Kendati pada musim hujan saat ini
belum ditemukan kasus DBD, namun pihaknya terus berupaya melakukan upacaya
pencegahan untuk menekan terjadinya kasus DBD. “Kami juga melakukan penyuluhan
kepada masyarakat,” kata dia.

Rustam mengaku, pihaknya juga
menyampaikan pentingnya gerakan 3M plus bagi masyarakat untuk menekan kasus
DBD. “Gerakan 3M plus adalah salah satu gerakan untuk memberantas DBD dengan
membersihkan tempat yang dijadikan perkembangbiayak jentik nyamuk aedes
aegypti,” ungkap Rustam.

Dia menambahkan, jika ada laporan
atau ditemukan kasus DBD pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidemiologi
jenis jentik nyamuk. “Kalau terbukti itu adalah jentik nyamuk aedes aegypti,
kami langsung melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M plus,”
beber dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya
juga akan memeriksa penampungan air bersih dan menyelidiki lingkungan tersebut.
“Dengan demikian kita harapkan kasus DBD di Kecamatan Jabiren,” harap Rustam.

Saat dikonfirmasi terkait
ketersediaan obat-obatan
untuk penanganan DBD di Puskesmas,
Rustam mengaku, untuk obat-obatan cukup aman. “Nanti setelah ditangani di
puskesmas dan dinyatakan DBD akan dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi.
Untuk pencegahan dan penanganan DBD kami selalu siap,” tandasnya. 

Sebelumnya, Bupati Pulang Pisau H
Edy Pratowo menyoroti bahaya ancaman serangan DBD saat memasuki musim hujan
seperti saat ini. saat itu bupati menyoroti 
lingkungan masyarakat, terutama di tempat-tempat genangan air.

Pasalnya, kata dia, genangan air
itu bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan aedes aegypti penyebar
penyakir DBD. “Gigitan nyamuk itu yang berakibat menimbulkan penyakit. Baik DBD
maupun malaria,” kata Edy.

Bupati juga memerintahkan kepala
Dinas Kesehatan Pulang Pisau bersama jajaran layanan puskesmas untuk dapat
menjalankan standar operasional prosedure (SOP) guna mengatisipasi penyebaran
penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti.

“Termasuk melakukan sosialisasi
pencegahan bersama-sama stakeholder terkait untuk mengkampanyekan pemusnahan
sarang nyamuk. Seperti wadah-wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk agar tidak dibuang sembarangan,” tegas Edy.

Bupati juga meminta kepada
fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan ketersediaan obat-obatan
penanggulangan DBD dalam keadaan cukup atau aman. “Sehingga saat ada masyarakat
yang memerlukan pertolongan medis akibat penyakit tersebut dapat segera
tertangani,” tandasnya. (art/nto)

Exit mobile version