PULANG
PISAU-Kabar meninggalnya Komandan Kodim (Dandim) 1011/Klk Letkol Kav Bambang
Kristianto Bawono dalam kecelakaan air di perairan Taman Nasional Sebangau
(TNS), Senin (9/3) mengejutkan banyak pihak.
Tidak terkecuali Bupati
Pulang Pisau H Edy Pratowo. Bupati mengaku sangat kehilangan atas berpulangnya
perwira menengah TNI tersebut. Terlebih,
beberapa waktu lalu bupati bersama unsur FKPD baru saja berkumpul dengan Dandim
1011/Klk dalam acara lomba menembak yang diadakan Kodim 1011/Klk.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau kami turut berbela sungkawa yang mendalam atas
meninggalnya pak Dandim (Bambang Kristianto Bawono) saat melaksanakan tugas.
Semoga istri dan keluarga Pak Dandim diberi ketabahan,†harap Edy.
Bupati berharap seluruh
masyarakat Pulang Pisau bisa mendoakan Bambang. Di mata Edy, Bambang Kristianto
Bawono merupakan sosok yang baik.
“Selama bertugas sebagai
mitra pemerintah kabupaten Pulang Pisau, pak Bambang banyak member kontribusi
dan masukan. Terutama dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Beliau aktif sekali dalam pengendalian karhutla,†ungkap bupati.
Sementara itu, Kapolres
Pulang Pisau AKBP Siswo Yuwono BPM juga mengaku sangat terkejut saat medapat
kabar duka itu. “Beliau adalah sosok yang sangat ramah dan komunikatif dalam
berkoordinasi. Semoga beliau mendapat tempat terbaik disisi Tuhan yang Maha
Esa,†harap Siswo.
Saat itu, bupati dan seluruh
unsur FKPD juga memberikan penghormatan terakhir kepada Dandim 1011/Klk Letkol
Kav Bambang Kristianto Bawono di Makorem 102/Pjg sebelum diberangkatkan ke
Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya untuk diberangkatkan menuju ke rumah duka di
Desa Manjung Ngawen, Klaten, Jawa Tengah.
Saat itu bupati bersama
unsur FKPD juga menjenguk Perwira Penghubung (pabung) Kodim 1011/Klk Mayor
Mulyadi di RS TNI AD. Saat kejadian itu, pabung turut mendampingi Dandim
1011/Klk mengecek lokasi yang akan dikunjungi raja dan ratu Belanda.
Sebagai penghormatan dan
ungkapan duka, seluruh jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau mengibarkan
bendera merah putih setengan tiang. (art/uni/nto)