SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), tengah bersiap menghadapi ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kesiapan itu dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim sejak dini, untuk menghindari bencana besar yang bisa saja terjadi ketika musim kemarau tiba.
Melalui rapat koordinasi persiapan Karhutla yang dilaksanakan Kamis, (4/7) pagi, Pemkab Kotim menetapkan status siaga Karhutla selama tiga bulan kedepan. “Kita menetapkan siaga Karhutla di Kotim. Mulai dari 4 Juli hingga 1 Oktober mendatang. Ini sebagai tindak lanjut dari peringatan BNPB dan surat dari Provinsi Kalteng,” ujar Asisten I Setda Kotim, Rihel, usai menghadiri rapat tersebut.
Rihel menyebutkan, penetapan itu juga sebagai kewaspadaan Karhutla agar tidak menjangkit ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada saat perayaan HUT RI tanggal 17 Agustus mendatang. Kendati jarak Kotim dan IKN terbilang cukup jauh, namun kewaspadaan itu dinilai harus diantisipasi sejak dini.
“Ini juga berkaitan dengan persiapan upacara HUT RI di IKN. Kita harus menyiapkan diri kita sendiri saat ini,” jelasnya.
Ia menjabarkan, status tersebut masih berpotensi bisa diperpanjang jika terjadi titik api yang besar dalam kurun waktu tersebut. Personil dari berbagai instansipun juga tengah disiapkan untuk melakukan tindakan jika terjadi Karhutla. Fokus wilayahpun dititikkan di wilayah selatan Kotim. Hal itu berkaca dari tahun sebelumnya. Saat itu, Karhutla di Kotim paling banyak ditemukan di wilayah selatan.
“Tahun ini kita fokuskan di wilayah selatan Kotim. Nanti ada Begendang, Samuda, Teluk Sampit, Hanaut dan Seranau,” jelasnya.
Selain personel, peralatan juga telah disiapkan oleh tim BPBD Kotim. Hal itu untung mematangkan kesiapan saat terjadi Karhutla. Bahkan, Perusahaan Besar Swasta (PBS) juga akan dilibatkan saat penanganan.
“Kesiapan alat juga kita lakukan. Jangan sampai nanti alat-alatnya tidak siap karena rusak atau hal lain. Bukan tidak mungkin juga kita akan melibatkan PBS dalam hal ini,” tandasnya.(sli/kpg)